Produktivitas TINJAUAN PUSTAKA J. Manajemen Sumber Daya Manusia

kerja dan input lainnya pada pertambahan produksi atau pertumbuhan produktivitas. Faktor-faktor penentu keberhasilan upaya peningkatan produktivitas ialah perbaikan terus menerus, peningkatan mutu hasil pekerjaan, pemberdayaan sumber daya manusia dan filsafat organisasi. Produktivitas meliputi perilaku karyawan dalam menyelesaikan tugasnya, mencari metode yang terbaik, kapasitas pelaksanaan tugas yang diberikan oleh pimpinan, kesediaan menyelesaikan tugas pokok orang lain dan melaporkan hasil kerja kepada pimpinan. Produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari perilaku kerja, dedikasi, disiplin, loyalitas, kerja sama dan kematangan karyawan Siagian, 2002.

H. Model Persamaan Struktural Structural Equation Modelling SEM

Menurut Joreskog dan Sorbom 1996, model persamaan struktural adalah teknik variabel ganda yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan keterkaitan hubungan linier secra simultan variabel-variabel pengamatan, yang sekaligus melibatkan variabel laten yang tidak dapat diukur secara langsung. Hisyam 2003 menambahkan, SEM adalah sebuah teknik analisa statistika yang mengkombinasikan beberapa apek yang terdapat pada analisis jalur dan analisis factor konfirmatori untuk mengestimasi beberpa persamaan secara simultan. Dengan kata lain SEM dapat digunakan untuk menganalisis hubungan kausal yang rumit, yang didalamnya terdapat variabel bebas, terikat, dan laten SEM terdiri dari measurement model dan path model. Measurement model menspesifikasikan hubungan antara variabel laten dan variabel penjelas yang digunakan untuk mengkonstruksiknya, sedangkan path model menspesifikasikan hubungan sebab akibat dan mengidentifikasi variansi yang dapat dijelaskan dan yang tidak dapat dijelaskan Hoyle, 1995. Hisyam 2003 menyatakan bahwa variabel didalam SEM terdiri dari variabel observasi indikator dan variabel construct laten. Variabel observasi adalah variabel yang dapat diamati dan diukur langsung, sedangkan variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diamati dan diukur langsung, tetapi dapat dibangun atau dibentuk oleh variabel lain yang dapat diukur. Variabel laten terbagi 2 dua yaitu variabel laten eksogenus diberi simbol ξ ksi dan variabel laten endogenus dengan simbolnya τ eta. Sedangkan variabel indikator diberi simbol X atau Y. Pengaruh dari variabel laten terhadap variabel indikator disebut faktor loading yang diberi symbol λ lamda. Sedangkan γ gamma adalah koefisien pengaruh peubah laten eksogenus terhadap peubah laten endogenus. Joreskog dan Sorbom 1996, menyatakan bahwa variabel laten tak bebas dan variabel laten bebas mempunyai hubungan linier struktural sebagai berikut : η = βη + τ ξ + ζ dimana : β = matriks koefisien variabel laten tidak bebas berukuran m x m τ = matriks koefisien variabel laten bebas berukuran m x n η = vektor variabel laten tak bebas endogenus berukuran m x l ξ = vektor variabel laten bebas eksogenus berukuran n x l ζ = vektor sisan acak berukuran m x l Terdapat dua persamaan matriks yang digunakan untuk menjelaskan model pengukuran. Persamaan pertama untuk variabel penjelas tidak bebas, yaitu : y = ∧ y η + ε dimana : y = vektor variabel penjelas tidak bebas yang berukuran p x l ∧ y = matriks koefisien yang mengindikasikan pengaruh variabel laten tidak bebas terhadap variabel penjelas tak bebas yang berukuran p x m η = vektor variabel laten tak bebas endogenus berukuran m x l ε = vektor kesalahan pengukuran variabel penjelas tak bebas yang berukuran p x l Persamaan kedua untuk variabel penjelas bebas, yaitu : x = Λ x ξ + Keterangan : x = vektor variabel penjelas bebas yang berukuran q x l Λ x = matriks koefisien yang mengindikasikan pengaruh variabel laten bebas terhadap variabel penjelas bebas yang berukuran q x n ξ = vektor variabel laten bebas berukuran n x l = vektor kesalahan pengukuran variabel penjelas bebas yang berukuran q x l Raykov dan Marcoulides didalam Bechrudin 2002 menjelaskan bahwa model-model persamaan struktural seperti ini diasumsikan secara spesifik arah hubungan antara konstruk. Model-model ini dapat digunakan untuk menguji apakah teori-teori yang diusulkan sesuai dengan model-model empiisnya. Persamaan struktural dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini : Ada lima alasan mengapa Struktural Equation Modelling banyak digunakan dalam penelitian Hisyam, 2003 : 1. SEM dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah interelasi yang lebih kompleks dengan memperhatikan variabel laten dari masalah tersebut. 2. SEM menangani fenomena sosial dalam situasinya. 3. SEM telah diterapkan dalam berbagi bidang dan masalah sehingga kepercayaan dalam penggunaannya dapat diperoleh. 4. SEM mempunyai representasi geometri yang memberikan gambaran atau perwujudan relasi-relasi behavior. 5. SEM merupakan salah satu linear programming, yang merupakan metode untuk mengkalkulasi rencana terbaik untuk mencapai sasaran yang digariskan dalam suatu keadaan, sehingga bersifat efektif dan efisien. Silomun 2002 menyatakan bahwa parameter yang diduga dalam SEM meliputi parameter pada model pengukuran, parameter pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen, parameter pengaruh antar variabel endogen, parameter korelasi antar variabel eksogen, dan parameter error . Dengan kata lain, parameter yang diduga cukup banyak, terutama apabila model yang digunakan lebih kompleks, sehingga penerapan SEM dengan aplikasi beberapa program komputer, sangat kritis terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PDAM Tirtauli Pematangsiantar

9 123 130

Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)” Medan

1 41 76

Pengaruh Budaya Perusahaan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Honda Istana Deli Kencana I

5 58 95

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ( STUDY KASUS KARYAWAN PT. DAMBOSCO BRONTON ).

0 6 26

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT Makmur Sejahtera Wisesa Tanjung Tabalong - Kalimantan Selatan).

0 6 15

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT Makmur Sejahtera Wisesa Tanjung Tabalong - Kalimantan Selatan).

0 2 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

1 6 14

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Delapan Nol Delapan West Di Sukoharjo.

0 3 13

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT Delapan Nol Delapan West Di Sukoharjo.

0 4 17

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. INTERBIS PALEMBANG -

0 1 25