serasi dengan para karyawannya. Usaha tersebut terbukti berhasil dengan adanya loyalitas yang tinggi dari para karyawannya.
Apa yang dilakukan PT. Interbis Sejahtera untuk meningkatkan loyalitas karyawannya dengan cara-cara seperti diatas sudah baik dan
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Siagian 2002 bahwa kiat yang harus dikuasai oleh manajemen ialah memupuk loyalitas dengan
memberikan keyakinan kepada para anggota organisasi bahwa loyalitas yang mantap akan memungkinkan mereka mencapai hal-hal yang lain
dalam kehidupannya, seperti karier yang mantap, penghasilan yang memadai, perolehan simbol status dan kesemuanya itu akan mendorong
mereka untuk meningkatkan produktivitas kerja.
e. Kerjasama Karyawan Y
5
Kemampuan bekerjasama Y
5
dengan karyawan lain juga membentuk produktivitas kerja dengan nilai 0.78 yang berarti 22 lebih
rendah kontribusinya bila dibandingkan dengan dedikasi karyawan. Kerjasama pada sebagian besar orang mempunyai pengaruh mendalam
poada kualitas kerja, penerimaan perubahan, tingkat moral, kesetiaan dan produktivitas. Secara psikologis dan mental, kerjasama memiliki peranan
yang besar dalam mempengaruhi perusahaan dan tujuannya sehingga tercipta iklim kerja yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan dan usahanya. Berdasarkan wawancara dan pengamatan, kerjasama antara
karyawan di PT. Interbis Sejahtera terjalin dengan baik. Kerjasama yang baik tersebut terjalin karena adanya tugaspekerjaan maupun penyebaran
informasi yang saling berhubungan antara unit satu dengan yang lainnya. Walaupun ada juga karyawan yang kurang menyadari pentingnya
kerjasama karena mereka cenderung merasa mampu dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya tanpa bantuan orang lain
Disatu sisi hal tersebut berdampak positif karena waktu penyelesaian
pekerjan menjadi efektif tetapi disisi lain dampak negatifnya akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif akibat kurangnya
komunikasi dan koordinasi, bahkan yang paling negatif akan timbul konflik pribadi maupun kelompok.
f. Kematangan Karyawan Y
6
Kematangan karyawan Y
6
merupakan indikator dengan kontribusi terendah dalam pembentuk produktivitas kerja karyawan.
Kematangan karyawan Y
6
dapat dilihat dari inisiatif dan motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaanya. PT. Interbis Sejahtera untuk
meningkatkan kematangan karyawan mengadakan pelatihan-pelatihan dan pengembangan karier yang pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawannya. Kematangan karyawan memberikan kontribusi sebesar 0.68 atau 32 lebih rendah dari dedikasi karyawan
dengan nilai SMC sebesar 0.14 14 . Hal ini diduga karena kebanyakan responden dari penelitian berpendidikan SLTA sehingga kemampuan
analisa dan daya inisiatif yang mereka miliki kurang. Apa yang dilakukan PT. Interbis seperti mengadakan pelatihan, sesuai dengan teori Siagian
2002 bahwa erkembangan karier yang mantap sangat penting dalam meningkatkan kepuasan kerja, meningkatkan kematangan karyawan,
meredam keinginan berpindah, dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja karyawannya
Pengembangan karier tersebut sebagai mekanisme untuk mengenali potensi yang masih terpendam guna dikembangkan dan
dimanfaatkan dimasa depan yang akan membuat karyawan tersebut lebih matang dalam menyelesaikan tanggungjawabnya.