Aspek-Aspek Penyesuaian Diri Penyesuaian Diri

Menurut Fatimah 2006: 207-208 pada dasarnya, penyesuaian diri memiliki dua aspek yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. 1. Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai kondisi dan potensi dirinya. 2. Penyesuaian sosial dalam kehidupan masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi satu sama lain yang terus-menerus dan silih berganti. Dari proses tersebut, timbul suatu pola kebudayaan dan pola tingkah laku yang sesuai aturan, hukum, adat istiadat, nilai, dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Proses ini dikenal dengan istilah proses penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial ditempat individu itu hidup dan berinteraksi. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek penyesuaian diri terdiri dari dua yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Dalam penelitian ini, skala psikologis dikembangkan dari aspek-aspek penyesuaian diri yang mencakup di dalamnya konsep penyesuaian diri 1 penyesuaian pribadi, merupakan kemampuan individu untuk menerima dirinya, sehingga ia mampu mengatasi konflik dan tekanan dan menjadi pribadi yang matang, bertanggungjawab dan mampu mengontrol diri sendiri. Adapun deskriptor secara rinci dari penyesuaian pribadi adalah penerimaan individu terhadap diri sendiri, mampu menerima kenyataan, mampu mengontrol diri sendiri, dan mampu mengarahkan diri sendiri. 2 penyesuaian sosial, merupakan kemampuan individu untuk mematuhi norma dan peraturan sosial yang ada sehingga ia mampu menjalin relasi sosial dengan baik dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam penelitian ini penyesuaian terjadi dalam lingkup hubungan sosial di sekolah, baik dengan kepala sekolah, guru, warga sekolah maupun teman-teman sekolah. Sedangkan deskriptor untuk penyesuaian sosial adalah memiliki hubungan interpersonal yang baik, memiliki rasa empati pada orang lain, mampu menghargai orang lain, ikut berpartisipasi dalam kelompok, dan mampu bersosialisasi dengan baik sesuai norma yang ada.

2.2.3 Karakteristik Penyesuaian Diri

Tidak selamanya Individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang terdapat rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Dalam hubungannya dengan rintangan-rintangan tersebut ada individu-individu yang dapat melakukan penyesuaian diri secara positif, namun ada pula individu-individu yang melakukan penyesuaian diri yang salah. Berikut ini akan diuraikan tentang karakteristik penyesuaian diri yaitu : Karakteristik penyesuaian diri menurut Hartono 2006: 224-228 ada dua yaitu: 1. Penyesuaian diri secara positif Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut : 1 Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional, 2 Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis, 3 tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi, 4 memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri, 5 mampu dalam belajar, 6 menghargai pengalaman, 7 bersikap realistik dan obyektif. 2. Penyesuaian diri negatif Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap tidak realistik, agresif, dan sebagainya. Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu: 1 Reaksi bertahan defence reaction, 2 Reaksi menyerang aggressive reaction, dan 3 Reaksi melarikan diri escape reaction Menurut Hurlock 2007: 258 bahwa ciri-ciri orang yang berpenyesuaian diri baik adalah: 1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab yang sesuai dengan usia 2. Berpartisipasi dengan gembira dalam kegiatan yang sesuai untuk tingkat usia 3. Bersedia menerima tanggung jawab yang berhubungan dengan peran mereka dalam hidup 4. Segera menangani masalah yang menuntut penyelesaian 5. Senang memecahkan dan mengatasi berbagai hambatan yang mengancam kebahagiaan 6. Mengambil keputusan dengan senang, tanpa konflik dan tanpa banyak meminta nasihat 7. Tetap pada pilihannya sampai diyakinkan bahwa pilihan itu salah 8. Lebih banyak memperoleh kepuasan dari prestasi yang nyata ketimbang dari prestasi yang imajiner 9. Dapat menggunakan pikiran sebagai alat untuk merencanakan catak biru tindakan, bukan sebagai akal untuk menunda atau menghindari tindakan 10. Belajar dari kegagalan dan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan kegagalan 11. Tidak membesar-besarkan keberhasilan 12. Mengetahui bagaimana bekerja bila saatnya bekerja dan bermain bila saatnya bermain 13. Dapat mengatakan “Tidak” dalam situasi yang membahayakan kepentingan sendiri dan men gatakan “Ya” bila situasinya menguntungkan 14. Dapat menahan sakit dan frustasi emosional bila perlu 15. Dapat berkompromi bila mengahadapi kesulitan 16. Dapat memusatkan energi pada tujuan yang penting 17. Menerima kenyataan hidup bahwa hidup adalah perjuangan yang tak kunjung berakhir Sedangkan menurut Hurlock 2007: 269 tanda bahaya yang umum dari ketidakmampuan penyesuaian diri adalah sebagai berikut: 1. Mengamuk akibat provokasi kecil 2. Menunjukkan tanda-tanda khawatir dan cemas secara berlebihan 3. Sering tampak depresif dan jarang tersenyum atau bergurau 4. Berulangkali mencuri barang-barang kecil, meskipun dihukum berat 5. Sering tampak terhanyut dalam lamunan

Dokumen yang terkait

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII.D SMP NEGERI 41 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

13 117 83

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII MTS. MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A 2015/2016.

0 2 31

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

Pendekatan Permainan Sepak 2 Bola Terhadap Minat Siswa dalam Penjasorkes pada Siswa Putra Kelas IV dan V SD Negeri Ngijo 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 1

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KELAS (KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 04 KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016) -

0 0 69

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86