apabila memang dalam permainan memakai alat dan bahan, 3 Kondisi tempat atau ruangan yang akan dipakai, 4 Kondisi peserta
yang akan melakukan permainan, seperti usia peserta, kesehatan peserta dll, 5 Jenis permainan yang akan diberikan, apakah bersifat
indoor atau outdoor, beresiko atau tidak berbahaya, memakai media yang sederhana atau rumit, tanpa media atau multi media
lainnya.,dan 6 Pembentukan kelompok
2. Proses permainan
Ketika sedang berlangsung permainan, maka sebagai guru Bimbingan dan Konseling perlu memperhatikan: 1 Reaksi dan
respon dari tiap peserta, 2 Hubungan dengan peserta lain, 3Ketersediaan waktu, 4 Durasi waktu permainan, dan 5 Diakhir
kegiatan permainan, bersama- sama menemukan “makna atau refleksi
dan nilai belajar yang diperoleh” dari permainan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa hal yang perlu
diperhatikan dalam permainan bimbingan dan konseling yaitu pra permainan yaitu hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan permainan, proses permainan
menyangkut hal apa saja yang harus diperhatikan peneliti pada saat permainan berlangsung, dan yang terakhir adalah pasca permainan meliputi hal apa saja yang
diperoleh siswa setelah melaksanakan permainan.
2.5 Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik
Permainan Terhadap Penyesuaian Diri Siswa
Penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan autoplastis atau mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan atau keinginan diri sendiri alloplastis guna memperoleh kenyamanan hidup.
Penyesuaian diri merupakan hal penting dalam hidup siswa, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Di lingkungan sekolah siswa
dituntut mampu menyesuaikan diri dengan baik agar tidak menimbulkan
kecemasan yang dapat menganggu perkembangan siswa. Oleh karena itu, untuk meminimalisir adanya kecemasan dan ketegangan pada diri individu tersebut
perlu adanya penyesuaian diri yang baik. Alasan utama individu melakukan penyesuaian diri adalah agar dapat hidup serasi dan seimbang dilingkungan
sekolah sesuai dengan daya dan tingkat kemampuannya. Hal ini seperti diungkapkan oleh Siti Sundari 2005: 39-40 menyimpulkan bahwa
“penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk bereaksi karena tuntutan dalam memenuhi
dorongan atau kebutuhan dan mencapai ketentraman batin dalam hubungannya dengan sekitar
”. Aspek penyesuaian diri tidak hanya berkaitan dengan aspek pribadi saja,
namun juga aspek sosial. Oleh karena itu hal yang dapat mendukung seseorang dalam menyesuaikan diri adalah dekat dengan lingkungan, teman, serta guru-guru
di sekolah. Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu dinamika yang dapat dibentuk dari kelompok-kelompok terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan tujuan
dan fungsi bimbingan kelompok dengan teknik permainan. Permainan dijadikan alternatif untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa
berdasarkan pada ciri-ciri penyesuaian yang baik yaitu berpartisipasi dengan gembira dalam kegiatan yang sesuai untuk tingkat usia. Usia anak itu sendiri
adalah usia bermain. Peneliti menggunakan permainan karena permainan cara belajar yang menyenangkan menolong anak menguasai kecamasan dan konflik.
Tujuan bimbingan kelompok diantaranya adalah setiap anggota kelompok mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan, dan lain
sebagainya, mampu berbicara didepan orang banyak, belajar menghargai pendapat