Teknik-teknik Bimbingan Kelompok Bimbingan Kelompok

Menurut Prayitno 2004: 27-29 beberapa teknik yang dapat digunakan oleh pemimpin kelompok diantaranya: 1 Teknik Umum: Pengembangan Dinamika Kelompok Secara umum, teknik-teknik yang digunakan oleh PK dalam menyelenggarakan layanan BKp mengacu kepada berkembangnya dinamika kelompok yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok, dalam rangka mcapai tujuan layanan. Teknik-teknik ini secara garis besar meliputi: 1 Komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka, 2 Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, pengembangan argumentasi, 3 Dorongan minimal untuk memantapkan respon dan aktifitas anggota, 4 Penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,argumentasi dan pembahasan, dan 5 Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang dikehendaki Teknik-teknik diatas diawali dengan teknik penstrukturan guna memberikan penjelasan dan pengarahan pendahuluan tentang layanan bimbingan kelompok. Selanjutnya, bisa dilakukan kegiatan selingan berupa permainan dan lain sebagainya untuk memperkuat jiwa kelompok, memantapkan pembahasan, dan atau relaksasi. Sebagai penutup, diterapkan teknik pengakhiran atau melaksanakan kegiatan pengakhiran. 2. Permainan Kelompok Dalam penyelenggaraan BKp seringkali dilakukan permainan kelompok, baik sebagai selingan maupun sebagai wahana yang memuat materi pembinaan tertentu. Permainan kelompok yang efektif dan dapat dijadikan sebagai teknik dalam layanan bimbingan kelompok harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: 1 sederhana, 2 mengembirakan, 3 menimbulkan suasana rilek dan tidak melelahkan, 4 meningkatkan keakraban, dan 5 diikuti oleh semua anggota kelompok. Konselor atau anggota kelompok dapat secara kreatif mengembangkan bentuk-bentuk dan jenis permainan tertentu yang relevan dengan materi bahasan layanan bimbingan kelompok.

2.4 Teknik Permainan

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai 1 pengertian permainan, 2 fungsi bermain, 3 manfaat bermain, dan 4 permainan dalam bimbingan dan konseling. Adapun masing-masing bagian akan dijelaskan sebagai berikut:

2.4.1 Pengertian Permainan

Permainan pada hakikatnya disukai semua orang dari seluruh tingkat usia dan lapisan. Santrock 2002: 273 “Permainan Play adalah suatu kegiatan menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan itu sendiri”. Menurut Freud dan Erickson dalam Santrock, 2002: 273 “Permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai kecamasan dan konflik. Karena tekanan-tekanan terlepaskan di dalam permainan, anak dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan. Permainan memungkinkan anak melepaskan energi fisik yang berlebihan dan membebaskan perasaan- perasaan yang terpendam. Terapi permainan memungkinkan anak mengatasi frustasi dan merupakan medium bagi ahli terapi untuk menganalisis konflik- konflik anak dan cara-cara mereka mengatasinya. Anak-anak dapat merasa tidak terancam dan lebih leluasa mengemukakan perasaan-perasaan mereka yang sebenarnya dalam konteks permainan. Menurut Romlah 2001: 118 “permainan merupakan cara belajar yang menyenangkan karena dengan bermain anak-anak belajar sesuatu tanpa mempelajarinya. Apa yang dipelajari ini disimpan dalam pikirannya dan akan dipadukan menjadi satu kesatuan dengan pengalaman-pengalaman lain yang kadang tanpa disadari”. Sedangkan menurut Daniel Berlyne dalam Santrock, 2002: 273 menjelaskan permainan sebagai sesuatu yang mengasyikan dan menyenangkan karena permainan itu informasi tentang sesuatu yang baru atau yang tidak bisa. Permainan adalah suatu alat bagi anak-anak memuaskan dorongan penjelajahan kita. Dorongan ini meliputi keingintahuan dan hasrat akan untuk menjelajahi dan mencari informasi baru secara aman, sesuatu yang mungkin mereka tidak lakukan bila tidak ada suatu permainan. Permainan mendorong perilaku penjelajahan ini dengan menawarkan anak-anak kemungkinan-kemungkinan kebaruan, kompleksitas, dan keanehan. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa permainan adalah bentuk penyesuaian diri yang sangat berguna, menyenangkan bagi anak-anak dalam mempelajari sesuatu, menolong anak menguasai kecamasan dan konflik, dan anak-anak dapat merasa tidak terancam dan lebih leluasa mengemukakan perasaan-perasaan mereka yang sebenarnya dalam konteks permainan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII.D SMP NEGERI 41 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

13 117 83

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII MTS. MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A 2015/2016.

0 2 31

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

Pendekatan Permainan Sepak 2 Bola Terhadap Minat Siswa dalam Penjasorkes pada Siswa Putra Kelas IV dan V SD Negeri Ngijo 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 1

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KELAS (KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 04 KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016) -

0 0 69

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86