Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hakikatnya disukai semua orang dari seluruh tingkat usia dan lapisan. Menurut Freud dan Erickson dalam Santrock, 2006:
273 “Permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai
kecamasan dan konflik. Karena tekanan-tekanan terlepaskan di dalam permainan, anak dapat mengatasi masalah-masalah kehidupan. Melalui layanan bimbingan
kelompok dengan teknik permainan ini individu mendapatkan kesempatan untuk menggali dan berekspresi pada tiap topik permainan yang diberikan pemimpin
kelompok. Kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan ini
terdiri dari empat tahap, yaitu tahap I pembentukan, tahap II peralihan, tahap III kegiatan, dan tahap IV pengakhiran. Setiap tahap mengandung unsur terapeutik
dan memanfaatkan dinamika kelompok. Melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan memungkinkan setiap anggotanya untuk saling belajar
mengungkapkan dan mendengarkan dengan baik, seperti: pendapat, ide, saran, tanggapan serta tanggung jawab terhadap pendapat yang telah dikemukakannya.
Kelompok juga dapat belajar menghargai orang lain, mampu mengendalikan emosi, mengekspresikan perasaannya, membaur dengan sesama serta menjadi
akrab satu sama lain, ini diperkirakan dapat membantu bagi siswa yang mengalami penyesuaian diri masih rendah.
Berikut akan dijelaskan hasil penelitian yaitu penyesuaian diri pada siswa kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Semarang sebelum mengikuti layanan
bimbingan kelompok dengan teknik permainan, penyesuaian diri pada siswa kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Semarang setelah mengikuti layanan bimbingan
kelompok dengan teknik permainan, dan peningkatan penyesuaian diri pada siswa kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Semarang sebelum dan setelah mengikuti
layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan Ada dua indikator penyesuaian diri yaitu penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial. Dari kedua indikator tersebut, indikator yang masuk dalam skor peningkatan tertinggi yaitu pada indikator penyesuaian pribadi sebesar 26.
Hal tersebut sejalan dengan hasil pengamatan bahwa siswa mulai menerima keadaan yang ada pada dirinya dengan bersyukur, dapat berfikir positif dengan
kenyataan yang ada, mulai belajar mengontrol diri dan mengarahkan diri dengan baik. Sedangkan indikator yang prosentase peningkatannya rendah setelah
diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan adalah penyesuaian sosial sebesar 16.
Berdasarkan analisis deskriptif prosentase pada penelitian pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan terhadap penyesuaian diri siswa
diperoleh hasil prosentase rata-rata sebelum diberikan perlakuan sebesar 51 dan termasuk dalam kategori rendah. Namun setelah mendapatkan perlakuan berupa
layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan prosentase rata-rata tersebut mengalami peningkatan yaitu sebesar 21 dan menjadi 72 sehingga
termasuk dalam kategori tinggi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa sudah mampu memahami karakteristik dari penyesuaian
diri yang baik sehingga setelah diberikan perlakuan, penyesuaian diri terjadi peningkatan dibandingkan sebelum diberikan perlakuan.
Berdasarkan indikator pada penelitian ini yaitu : penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial terjadi perbedaan antara pretest dan posttest. Hal ini terjadi
karena beberapa faktor diantaranya: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dimana siswa sulit menyesuaiakan diri yaitu: siswa menolak kenyataan
yang ada dan siswa sulit untuk menerima keadaan dirinya sendiri. Hal tersebut mengakibatkan seorang anak tidak bahagia. Hal ini mengacu kepada pendapat
Hurlock 20 03:239 “seseorang yang menolak diri segera tidak dapat
menyesuaikan diri dan tidak bahagia”. Selain itu faktor eksternal juga menjadikan penyeab siswa sulit menyesuaikan diri yaitu teman sebaya. Teman sebaya
membawa pengaruh pada diri individu dalam menyesuaikan diri. Apabila individu tidak dapat bersikap baik dan bijak dengan teman sebaya, maka teman sebaya
akan membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan anak-anak. Begitu pula sebaliknya apabila individu dapat bersikap baik dan bijak terhadap teman sebaya,
maka teman sebaya dapat membawa pengaruh positif terhadap perkembangan anak-anak. Faktor teman sebaya inilah yang menjadi landasan mengapa terjadi
perbedaan pada penyesuaian diri siswa. Hal ini mengacu kepada pendapat Desmita 2009: 221 “ bagi sebagian remaja, ditolak atau diabaikan oleh teman
sebaya, menyebabkan perasaan kesepian dan permusuhan. Berdasarkan hasil uji hipotesis analisis data menggunakan analisis wilcoxon
dimana t hitung = 0 dan t tabel = 8 sehingga t hitung t tabel. Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
“layanan bimbingan kelompok dengan teknik permainan dapat berpengaruh positif terhadap
penyesuaian diri siswa pada siswa kelas V SD Negeri Sumurrejo 01 Gunungpati Semarang.