Manfaat Bermain Teknik Permainan

anak lebih terdorong dalam mempelajari dan mengembangkan apa saja hal yang semestinya mereka ketahui sejak duduk dibangku sekolah. Menurut Arini 2010: 11 beberapa manfaat bermain pada anak diantaranya : 1 Bermain baik bagi perkembangan dan kesehatan tubuh anak Melalui bermain, anak dapat menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. Dengan begitu, aliran dan sirkulasi darah anak menjadi lebih baik, termasuk ke kelenjar syaraf dan otaknya. Pergerakan anggota tubuh tentu membuat anak relatif lebih sehat dan kuat. Lebih jauh dari itu, anak merasa mendapatkan wadah untuk menyalurkan energinya secara tepat. 2 Bermain berpotensi merangsang kecerdasan sosial anak. Ketika bermain dengan sejumlah teman dalam suatu kelompok, setiap anak tentu dituntut mampu memahami anak-anak yang lain. Itu artinya, melalui bermain anak dituntut belajar berinteraksi secara baik dengan sesamanya serta memahami karakter dan watak orang lain. Bila berinteraksi antar anak terjalin baik, tentu kegiatan bermain akan berjalan baik pula. Semakin anak berusaha memahami orang-orang di sekelilingnya kelompoknya, maka semakin terbentuk pula kemampuan dan kecerdasan bermasyarakatnya. Melalui bermain, anak juga dapat belajar lebih jauh tentang sistem nilai, kebiasaan-kebiasaan, serta standar moral yang dianut oleh lingkup pergaulannya. 3 Memantapkan aspek emosi atau kepribadian anak Bermain merupakan wadah yang tepat bagi anak untuk mengekspresikan diri dan kebebasan berpikirnya. Bermain membuat anak jauh dari kesan tertekan dan terkekang. Tanpa disadari, suasana senang dan penuh hiburan membuat anak mengeluarkan segala bentuk ekspresi dan emosinya. Inilah yang kemudian mendasari anak bisa lebih percaya diri dalam membuat setiap penilaian tentang dirinya dan memupuk kepercayaan diri. 4 Merangsang perkembangan aspek kognisi anak Melalui bermain, sejumlah ilmu pengetahuan akan terbentuk dalam diri anak. Bermain secara berkelompok misalnya, berpotensi mendongkrak daya nalar dan kreativitas anak. Karena dalam suatu kelompok, anak dituntut mampu memahami kebutuhan proses dan tuntutan pencapaian orang-orang disekelilingnya. Di sinilah daya nalar dan kreativitas anak tadi berusaha dipacu oleh sistem atau suatu aturan permainan yang diterapkan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan salah satu metode terapi yang efektif bagi pengembangan mental dan kemampuan diri yang dapat dilakukan untuk mendidik siswa atau peserta didik. Dengan bermain siswa dapat belajar melalui pengalamannya saat dilaksanakan permainan. Dalam permainan, tidak hanya aspek kognitif yang berkembang namun aspek afektif maupun psikomotor bisa juga berkembang dengan baik.

2.4.4 Permainan dalam Bimbingan dan Konseling

Penggunaan teknik permainan dapat digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Menurut Suwarjo 2011: 12, play dan expressive arts berfungsi dalam pekerjaan seorang konselor karena: 1. Anak biasanya tidak mempunyai kemampuan verbal untuk bertanya, menolong, membantu permasalahannya, bermain merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan anak dan “see their world” 2. Expressive arts dan play media dilihat sebagai salah satu metode membantu anak mengekspresikan perasaannya dan membangun sikap positif bagi dirinya dan temannya. 3. Strategi membangun hubungan digunakan sebagai peningkatan tingkah laku, klarifikasi perasaan. 4. Adanya keterbatasan tipe tingkah laku Pada kegiatan permainan dalam Bimbingan dan Konseling adalah memberikan makna pembelajaran secara tidak langsung melalui permainan yang dilaksanakan bersama para siswa. Adanya pemaknaan dibalik permainan sebagai bahan refleksi diri membuat siswa lebih mengerti akan maksud dan tujuan pemberian permainan. Suwarjo 2011: 18 menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses permainan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan, diantaranya: 1. Pra permainan Sebelum berlangsungnya aktivitas permaianan, sebaiknya mempersiapkan: 1 Maksud dan tujuan yang akan dicapai dari permainan, hal ini dituangkan dalam satuan layanan bimbingan dan konseling, 2 Alat atau bahan yang akan dipakai, hal ini dilakukan apabila memang dalam permainan memakai alat dan bahan, 3 Kondisi tempat atau ruangan yang akan dipakai, 4 Kondisi peserta yang akan melakukan permainan, seperti usia peserta, kesehatan peserta dll, 5 Jenis permainan yang akan diberikan, apakah bersifat indoor atau outdoor, beresiko atau tidak berbahaya, memakai media yang sederhana atau rumit, tanpa media atau multi media lainnya.,dan 6 Pembentukan kelompok 2. Proses permainan Ketika sedang berlangsung permainan, maka sebagai guru Bimbingan dan Konseling perlu memperhatikan: 1 Reaksi dan respon dari tiap peserta, 2 Hubungan dengan peserta lain, 3Ketersediaan waktu, 4 Durasi waktu permainan, dan 5 Diakhir kegiatan permainan, bersama- sama menemukan “makna atau refleksi dan nilai belajar yang diperoleh” dari permainan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam permainan bimbingan dan konseling yaitu pra permainan yaitu hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan permainan, proses permainan menyangkut hal apa saja yang harus diperhatikan peneliti pada saat permainan berlangsung, dan yang terakhir adalah pasca permainan meliputi hal apa saja yang diperoleh siswa setelah melaksanakan permainan.

2.5 Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik

Permainan Terhadap Penyesuaian Diri Siswa Penyesuaian diri merupakan usaha manusia untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan autoplastis atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri alloplastis guna memperoleh kenyamanan hidup. Penyesuaian diri merupakan hal penting dalam hidup siswa, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Di lingkungan sekolah siswa dituntut mampu menyesuaikan diri dengan baik agar tidak menimbulkan

Dokumen yang terkait

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII.D SMP NEGERI 41 GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 20142015

13 117 83

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII MTS. MIFTAHUSSALAM MEDAN T.A 2015/2016.

0 2 31

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2012/ 2013.

1 3 14

Pendekatan Permainan Sepak 2 Bola Terhadap Minat Siswa dalam Penjasorkes pada Siswa Putra Kelas IV dan V SD Negeri Ngijo 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011-2012.

0 0 1

Meningkatkan Penyesuaian Diri Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 100

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KELAS (KELAS V SD NEGERI PLALANGAN 04 KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016) -

0 0 69

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SEMARANG -

1 3 86