Refleksi Siklus I Hasil Penelitian Siklus I

175 penerapan model pembelajaran ini sehingga mereka merasa kesulitan dalam menulis argumentasi. Rata-rata siswa yang memperoleh nilai berkategori baik dan sangat baik sudah dapat memahami dan menerapkan media gambar karikatur dan teknik pancingan kata kunci dalam menulis argumentasi, tetapi beberapa siswa yang memperoleh nilai cukup dan kurang masih ada yang belum memahami penerapan model pembelajaran ini. Kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada siklus I disebabkan proses dan interaksi pembelajaran antara guru dan siswa masih belum maksimal. Oleh karena itu, kekurangan-kekurangan tersebut akan menjadi bahan refleksi dan evaluasi bagi guru untuk diperbaiki pada pembelajaran siklus II.

4.1.2.4 Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan berdasarkan hasil tes dan hasil nontes pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci yang telah terlaksana pada siklus I. Hasil tes menunjukkan bahwa target penelitian belum tercapai. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata- rata kelas sebesar 68,03 yang masih belum memenuhi batas ketuntasan yang ditentukan oleh peneliti, yaitu 75. Siswa yang memperoleh nilai di atas 75 atau yang termasuk tuntas sebanyak 11 siswa, sedangkan 21 siswa lainnya masih belum tuntas. Berdasarkan analisis hasil tes menulis argumentasi pada tiap aspek, diketahui kelemahan siswa teretak pada indikator pengorganisasian isi dan penggunaan bahasa, sedangkan pada indikator pengidentifikasian topik sudah menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut menunjukkan siswa sudah mulai 176 memahami penerapan teknik pancingan kata kunci dan media gambar karikatur untuk mengidentifikasi topik. Pada indikator pengorganisasian isi, nilai yang masih kurang adalah pada aspek kemampuan menyampaikan fakta sebagai bahan pembuktian dan kemampuan menyelesaikan masalah, sedangkan pada indikator penggunaan bahasa dan EYD, nilai yang masih kurang adalah pada aspek kohesi dan koherensi. Oleh karena itu, guru harus memberikan pendalaman materi secara lebih intensif pada aspek-aspek tersebut. Berdasarkan hasil nontes siklus I yang diperoleh melalui deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru, catatan harian siswa, sosiometri, wawancara, dan dokumentasi foto, diketahui bahwa perilaku siswa selama melaksanakan pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci menunjukkan karakter siswa dari segi keaktifan, kedisiplinan, kekritisan, kejujuran, dan kemampuan berbagi yang masih perlu untuk diubah menjadi lebih baik. Hal tersebut disebabkan belum semua siswa berperilaku positif. Masih ada sebagian siswa yang menunjukkan perilaku negatif dan belum sesuai dengan lima sikap yang terkandung dalam pendidikan karakter tersebut. Perilaku negatif tersebut antara lain masih ada siswa yang belum berani bertanya dan mengemukakan pendapat, bercanda dengan teman dan tidak memperhatikan penjelasan guru, berbicara dengan teman atau gaduh pada saat diskusi, mondar-mandir di kelas, tidak disiplin dalam menyelesaikan tugas, tidak jujur pada saat menulis argumentasi, kurang menghargai dan mengapresiasi teman yang sedang presentasi. Meskipun demikian, sebagian siswa yang lain juga sudah menunjukkan sikap dan perilaku positif. 177 Berdasarkan hasil wawancara dan catatan harian siswa, diketahui siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran menulis argumentasi karena mereka belum pernah merasakan model pembelajaran semacam ini. Siswa mengaku memperoleh kemudahan dalam menulis argumentasi berdasarkan media gambar karikatur dan teknik pancingan kata kunci. Kemudahan tersebut adalah adanya pancingan kata kunci dari guru yang memudahkan siswa untuk menentukan kata-kata kunci lain, mengembangkannya menjadi kalimat berproposisi, dan menyimpulkan topik berdasarkan gambar karikatur. Pancingan kata-kata kunci dari guru dan kata-kata kunci yang ditentukan sendiri oleh siswa mempermudah siswa dalam menuangkan ide dan gagasan. Namun, sebagian siswa juga masih belum memahami penerapan media gambar karikatur dan teknik pancingan kata kunci dalam menulis argumentasi. Kesulitan tersebut antara lain dalam memahami gambar karikatur, membuat kerangka argumetasi, dan merangkai kata-kata dalam paragraf argumentatif. Selain itu, topik yang digunakan untuk latihan dirasakan terlalu sulit oleh siswa. Siswa kesulitan untuk memperoleh data-data dan informasi faktual yang dapat digunakan untuk mendukung tulisan argumentasi. Hal tersebut dibuktikan dari hasil tes siswa aspek menyampaikan fakta yang masih berkategori kurang. Saran siswa adalah guru lebih detail dalam memberikan penjelasan dan tidak terlalu terburu-buru dalam menyampaikan materi karena siswa belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan model ini. Guru juga tidak perlu terlalu serius karena siswa lebih senang jika ada selingan canda. Selain itu, siswa memberikan saran agar topik yang dipilih guru lebih mudah dipahami. 178 Berdasarkan uraian tersebut, guru menyusun rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci siklus II untuk mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan yang dilakukan guru adalah menyusun rencana pembelajaran yang lebih sistematis, memilih media gambar karikatur dengan topik yang lebih mudah dipahami siswa dan tetap mengukur kemampuan siswa, memberikan penjelasan secara lebih mendalam tentang penerapan media gambar karikatur dan teknik pancingan kata kunci dalam menulis argumentasi, memberikan perhatian yang lebih besar kepada siswa yang masih belum tuntas, memberikan selingan canda dan tidak terlalu serius agar lebih akrab dengan siswa sehingga siswa mengubah perilaku menjadi positif, serta memberikan latihan menulis argumentasi secara lebih intensif. Hasil refleksi tersebut sebagai acuan untuk memperbaiki hasil pada siklus II, sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal. Perbaikan-perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis argumentasi pada pembelajaran siklus II. Selain itu, perilaku siswa dapat berubah dari negatif ke arah yang positif dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Dengan demikian, hasil penelitian yang ditargetkan dapat tercapai secara maksimal.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII A MTS AL ISLAM LIMPUNG KAB. BATANG

0 20 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuan Kata Kunci Melalui Media Gambar Siswa Kelas VII C MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak.

0 3 138

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar Karikatur melalui Teknik Pancingan Kata Kunci Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 2 146

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11