Perbandingan Kemampuan Bekerja Sama dan Berbagi

265 Kemampuan siswa untuk bekerja sama dan berbagi telah mengalami perubahan pada siklus II. Kerja sama siswa dalam kegiatan diskusi kelompok sudah berubah menjadi lebih baik. Siswa terlihat bersemangat dan saling berbagi pendapat dengan teman dalam satu kelompok secara sungguh-sungguh. Kemampuan berbagi dengan sesama anggota kelompok juga mengalami perubahan yang cukup signifikan karena lebih banyak siswa yang suka membantu teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan pada siklus II, berbeda dari siklus I. Kemampuan berbagi untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama mengikuti pembelajaran juga berubah menjadi lebih baik. Siswa lebih akrab, percaya diri, luwes, dan tidak canggung sehingga proses berbagi dari siswa kepada guru berlangsung lebih komunikatif dan lancar. Kemampuan siswa dalam bekerja sama dan berbagi dengan anggota kelompoknya dalam kegiatan diskusi kelompok dapat dilihat pada perbandingan skor rata-rata kelompok aspek kemampuan bekerja sama dan berbagi siswa dalam kegiatan diskusi kelompok siklus I dan siklus II. Hasil tersebut diperlihatkan pada tabel 63 berikut ini. Tabel

63. Perbandingan

Skor Rata-rata Kelompok Aspek Kemampuan Bekerja Sama dan Berbagi dalam Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II Nama Kelompok Skor Rata-rata Kelompok Peningkatan Skor Siklus II-Siklus I Siklus I Siklus II Kelompok Pendidikan 4 4 Kelompok Politik -2 2 4 Kelompok Ekonomi -4 4 Kelompok Sosial 2 2 Kelompok Budaya -1,7 1,7 3,4 Kelompok Hukum 1,7 3,3 1,6 266 Pada tabel 63, diketahui kelompok Pendidikan, kelompok Politik, dan kelompok Ekonomi mengalami peningkatan skor rata-rata kelompok sebesar 4. Kelompok Sosial mengalami peningkatan skor sebesar 2. Sementara kelompok Budaya dan kelompok Hukum mengalami peningkatan skor rata-rata kelompok sebesar 3,4 dan 1,6. Kelompok yang memiliki kemampuan bekerja sama dan berbagi paling baik dalam kegiatan diskusi pada siklus I adalah kelompok Hukum, sedangkan pada siklus II adalah kelompok Pendidikan. Perubahan karakter kemampuan bekerja sama dan berbagi juga dapat diidentifikasi dengan membandingkan hasil dokumentasi foto yang diperlihatkan pada gambar 18. siklus I siklus II Gambar 18. Perbandingan Aktivitas Siswa pada Saat Diwawancarai oleh Peneliti Siklus I dan Siklus II 267 Gambar 18 memperlihatkan kemampuan berbagi siswa melalui perbandingan aktivitas siswa pada saat diwawancarai oleh guru atau peneliti siklus I dan siklus II. Gambar siklus I dan siklus II masing-masing memperlihatkan wawancara dengan siswa yang memperoleh nilai terendah dan tertinggi. Pada gambar siklus I, siswa yang memperoleh nilai berkategori kurang terlihat kaku dan masih berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut disebabkan siswa mengalami banyak kesulitan pada saat pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci sehingga siswa tersebut harus mengungkapkan banyak hal tentang kesulitan yang dialaminya. Sementara siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat baik dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan lancar meskipun masih terlihat agak malu-malu dan belum terlihat luwes karena masih belum terlalu mengenal guru. Pada gambar siklus II, wawancara dengan siswa yang memperoleh nilai berkategori cukup memperlihatkan siswa sudah lebih akrab dengan guru, meskipun terlihat menundukkan kepala dan masih agak malu. Siswa tersebut menjawab pertanyaan guru dengan cukup lancar. Sementara wawancara dengan siswa yang memperoleh nilai berkategori sangat baik memperlihatkan siswa yang lebih percaya diri dan lancar menjawab pertanyaan dari guru. Uraian mengenai perubahan perilaku siswa setelah melaksanakan pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci tersebut menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif. Siswa semakin antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Interaksi dan komunikasi yang baik antarsiswa maupun antara 268 siswa dan guru membuat siswa lebih mampu bersikap aktif, disiplin, jujur, percaya diri, dan mampu bekerja sama dan berbagi selama melaksanakan pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci. Perubahan perilaku tersebut berdampak pada peningkatan hasil keterampilan menulis argumentasi yang terus meningkat pada setiap siklus.

4.2.4 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII A MTS AL ISLAM LIMPUNG KAB. BATANG

0 20 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuan Kata Kunci Melalui Media Gambar Siswa Kelas VII C MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak.

0 3 138

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar Karikatur melalui Teknik Pancingan Kata Kunci Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 2 146

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11