Pengertian Menulis Hakikat Keterampilan Menulis Argumentasi

24

2.2.1 Hakikat Keterampilan Menulis Argumentasi

Pada bagian ini, pembahasan diawali dengan mengulas teori tentang pengertian menulis dan tujuan menulis. Pembahasan kemudian mengarah pada pemaparan teori tentang pengertian argumentasi, menulis argumentasi, struktur argumentasi, sampai pada langkah-langkah menulis argumentasi. Teori-teori tersebut dipaparkan sebagai berikut.

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Menurut Tarigan 1986:3, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Sementara itu, Parera 1993:3 berpendapat bahwa menulis merupakan suatu proses. Proses yang dimaksudkan dalam hal ini, yakni menulis tidak bisa sekali jadi, akan tetapi ada tahap-tahap yang harus dilalui yaitu tahap pratulis, tahap penulisan, tahap penyuntingan, dan tahap penyelesaian. Dengan demikian, dalam proses menulis dibutuhkan waktu, tenaga, pikiran, serta ketekunan dan kecermatan untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Pendapat Nurhadi 1999:343 lebih spesifik, yakni menulis didefinisikan sebagai suatu proses penuangan ide atau gagasan dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa rangkaian simbol-simbol bahasa huruf. Pengertian tersebut menunjukkan keterampilan menulis seseorang diawali dengan mengenal simbol- 25 simbol bahasa huruf, belajar merangkai huruf menjadi suku kata, kata, frasa, dan kalimat hingga menjadi wacana yang kompleks. Pengertian lain dijelaskan Suparno dan Yunus 2004:1.3 yang mendefinisikan menulis sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Wiyanto 2004:1-3 memberikan definisi sederhana, yaitu menulis diartikan kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan tersebut dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan. Selain definisi tersebut, Wiyanto juga memberikan definisi menulis yang berkaitan erat dengan konsep dasar linguistik, yakni mengubah lambang bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Bunyi yang diubah disebut bunyi bahasa, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi bahasa sebagai lambang atau penanda signifiant sedangkan konsep yang dilambangkan disebut petanda signifie. Bunyi tersebut dilambangkan kembali dengan tanda-tanda yang dapat dilihat berupa huruf dan tanda baca. Jadi, konsep yang berupa benda, perbuatan, sifat, dan lain-lain dilambangkan dalam bunyi bahasa bahasa lisan, kemudian bunyi-bunyi tersebut dilambangkan kembali atau dikodifikasi dalam bentuk huruf bahasa tulis. 26 Berbeda dengan pendapat-pendapat tersebut, Hakim 2005:15 menyebutkan bahwa menulis adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Setiap orang pernah melakukan aktivitas menulis, dari bentuk yang paling ringan dan sederhana sampai bentuk yang luas dan mendalam. Dengan demikian, orang dapat berlatih menulis dari segala sesuatu yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan dalam bentuk tulisan yang sederhana, kemudian lambat laun ia akan berkembang menjadi penulis yang terampil. Sejalan dengan pendapat Tarigan, Wagiran dan Doyin 2005:2 mengungkapkan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Hal ini disebabkan dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil dalam memanfaatkan grafologi, menguasai kosakata dan ejaan, menyusun kalimat yang efektif, serta merangkai kalimat menjadi paragraf yang utuh dan padu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan secara tidak langsung melalui bahasa tulis. Komunikasi tulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis, pesan isi tulisan, media tulisan, dan penerima pesan pembaca. Menulis membutuhkan proses belajar dan berlatih secara bertahap untuk dapat terampil mengolah gagasan menjadi sebuah tulisan yang berkualitas. 27

2.2.1.2 Tujuan Menulis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII A MTS AL ISLAM LIMPUNG KAB. BATANG

0 20 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuan Kata Kunci Melalui Media Gambar Siswa Kelas VII C MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak.

0 3 138

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar Karikatur melalui Teknik Pancingan Kata Kunci Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 2 146

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11