Keaktifan Siswa Perubahan Perilaku Siswa Setelah Melaksanakan Pembelajaran

255 tugas, serta jujur pada saat menulis argumentasi. Rasa percaya diri pada saat berpresentasi juga lebih tinggi. Kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam diskusi kelompok juga berubah menjadi lebih baik. Perubahan perilaku siswa dijelaskan pada uraian berikut.

4.2.3.1 Keaktifan Siswa

Pada siklus I, masih terdapat siswa yang belum bersikap aktif. Pada saat guru menyampaikan materi, masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mau mencatat. Ada pula siswa yang terlihat kurang antusias dan kurang bersemangat melaksanakan pembelajaran. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, terdapat beberapa siswa dalam satu kelompok yang masih terlihat bergurau dengan teman, mondar-mandir dikelas, dan tidak mengikuti diskusi dengan baik bersama anggota kelompoknya. Pada saat pembentukan kelompok, sebagian siswa putra sulit untuk dikondisikan. Keaktifan siswa pada siklus II mengalami perubahan. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru, sosiometri, dan dokumentasi foto, sebagian besar siswa sudah aktif dan berani untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat. Siswa berfokus dan berkonsentrasi selama dijelaskan guru, serta tidak segan-segan bertanya ketika mengalami kesulitan. Pada saat pembentukan kelompok, siswa lebih mudah dikondisikan dibandingkan pada siklus I. Siswa membentuk kelompok secara cepat dan tertib. Pada saat kegiatan diskusi berlangsung, siswa melaksanakan diskusi dengan baik. Setiap anggota kelompok terlihat aktif mengungkapkan pendapatnya. Siswa pun menjadi lebih bersemangat 256 dan antusias melaksanakan pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci. Peningkatan keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi kelompok dapat dilihat pada perbandingan hasil sosiometri. Hasil penskoran keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi kelompok pada siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. Hasil tersebut diperlihatkan pada tabel 62 berikut ini. Tabel 62. Perbandingan Skor Rata-rata Kelompok Aspek Keaktifan dalam Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II Nama Kelompok Skor Rata-rata Kelompok Peningkatan Skor Siklus II-Siklus I Siklus I Siklus II Kelompok Pendidikan 3 5 2 Kelompok Politik 5 7 2 Kelompok Ekonomi 1 7 6 Kelompok Sosial 3 5 2 Kelompok Budaya 0,7 2,3 1,6 Kelompok Hukum 2,3 5,7 3,4 Tabel 62 memperlihatkan peningkatan keaktifan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok siklus I dan siklus II. Kelompok Pendidikan, kelompok Politik, dan kelompok Sosial mengalami peningkatan skor sebesar 2. Kelompok Hukum mengalami peningkatan skor rata-rata kelompok sebesar 3,4. Kelompok Ekonomi mengalami peningkatan skor rata-rata kelompok paling tinggi, yaitu sebesar 6. Sebaliknya, kelompok Budaya mengalami peningkatan skor rata-rata kelompok paling rendah, yaitu sebesar 1,6. Data tersebut juga menunjukkan kelompok Politik adalah kelompok yang paling aktif dalam kegiatan diskusi kelompok pada siklus I. Sementara itu, kelompok Politik dan kelompok Ekonomi adalah dua kelompok yang paling aktif dalam kegiatan 257 diskusi kelompok pada siklus II. Peningkatan keaktifan siswa juga dapat dilihat pada perbandingan hasil dokumentasi foto yang memperlihatkan aktivitas siswa pada saat berdiskusi dengan anggota kelompoknya pada siklus I dan siklus II sebagaimana terlihat pada gambar 14 berikut ini. Siklus I siklus II Gambar 14. Perbandingan Aktivitas Siswa pada Saat Berdiskusi dengan Anggota Kelompoknya Siklus I dan Siklus II Pada gambar 14, terlihat siswa sedang melakukan diskusi dengan anggota kelompoknya. Pada gambar siklus I, terlihat masih ada seorang siswa putra yang mondar-mandir di kelas pada saat kegiatan dikudi berlangsung. Siswa putra yang lain juga terlihat tidak aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya, padahal anggota tersebut sedang berdiskusi dengan sungguh-sungguh. Pada gambar siklus 258 II, salah seorang siswa terlihat aktif dan bersemangat mengemukakan pendapatnya kepada anggota kelompoknya. Siswa yang diajak berdiskusi juga terlihat senang dan bersemangat menuliskan ide-ide dari teman sekelompoknya. Pada saat guru memberi pengarahan terhadap kelompok yang mengalami kesulitan, siswa terlihat sangat aktif dan serius memperhatikan masukan dari guru. Sementara itu, kelompok lain terlihat tetap aktif berdiskusi.

4.2.3.2 Kedisiplinan Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII A MTS AL ISLAM LIMPUNG KAB. BATANG

0 20 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuan Kata Kunci Melalui Media Gambar Siswa Kelas VII C MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak.

0 3 138

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar Karikatur melalui Teknik Pancingan Kata Kunci Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 2 146

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11