260
sudah mulai tertarik dan antusias melaksanakan pembelajaran menulis argumentasi melalui media gambar karikatur teknik pancingan kata kunci. Hanya
saja ada satu siswa putri yang juga kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Sementara pada gambar siklus II, siswa terlihat bersemangat dan sangat antusias
mengikuti pembelajaran. Pada saat guru memberi pendalaman materi tentang penerapan media gambar karikatur dan teknik pancingan kata kunci dalam
menulis argumentasi, siswa sangat berfokus memperhatikan penjelasan guru.
4.2.3.3 Kejujuran Siswa
Pada siklus I, masih terdapat beberapa siswa, terutama siswa putra yang
belum bersikap jujur. Mereka berusaha untuk melihat atau mencontek pekerjaan teman sekelompok. Siswa tersebut juga tidak berdisiplin, karena pada saat siswa
lain sudah mulai menulis, siswa tersebut masih asyik bercanda dengan teman. Ada pula siswa yang masih mondar-mandir di kelas selama kegiatan menulis
berlangsung. Hal tersebut menunjukkan sebagian siswa putra belum menulis argumentasi secara jujur dan serius.
Berbeda dengan kondisi yang terjadi pada saat kegiatan menulis argumentasi siklus I, pada siklus II, siswa melakukan aktivitas menulis
argumentasi secara serius dan jujur. Kejujuran dan keseriusan siswa putra yang masih kurang maksimal pada siklus I, telah mengalami perubahan yang signifikan
pada siklus II. Bahkan, beberapa siswa memilih untuk menyendiri agar lebih berkonsentrasi dan tidak dicontek oleh temannya. Perubahan perilaku tersebut
disebabkan guru lebih memotivasi dan meyakinkan siswa untuk percaya pada
261
kemampuan sendiri. Berikut ini perbandingan hasil dokumentasi foto yang memperlihatkan aspek kejujuran siswa selama melakukan aktivitas menulis
argumentasi.
siklus I siklus II
Gambar 16. Perbandingan Aktivitas Siswa pada Saat Menulis
Argumentasi Siklus I dan Siklus II
Aktivitas siswa yang terlihat pada gambar 16 memperlihatkan kejujuran
siswa pada saat siswa menulis argumentasi. Pada gambar siklus I terlihat ada beberapa siswa putra yang tidak menulis argumentasi secara jujur dan terlihat
sedang mencontek tulisan teman sekelompoknya. Pada gambar siklus I yang kedua juga diperlihatkan karakter kejujuran yang masih rendah dari seorang siswa
putra yang berusaha untuk melihat hasil pekerjaan siswa lain. Pada gambar siklus
262
II, siswa putra terlihat lebih jujur pada saat menulis argumentasi. Siswa putra terlihat berpaling dari meja kelompok dan terlihat tidak ingin diganggu temannya
pada saat menulis. Siswa lain terlihat menulis sambil menutupi sebagian hasil tulisannya dengan menggunakan buku pelajaran agar tidak dicontek oleh
temannya.
4.2.3.4 Kepercayaan Diri Siswa