Pengertian Argumentasi Hakikat Keterampilan Menulis Argumentasi

29

2.2.1.3 Pengertian Argumentasi

Parera 1993:5-7 menjelaskan bahwa argumentasi pada dasarnya adalah salah satu bentuk karangan eksposisi yang khusus. Eksposisi diartikan sebagai tulisan atau karangan yang bersifat menjelaskan atau memberikan informasi agar pembaca memahami apa yang disampaikan penulis. Eksposisi hanya bersifat informatif, tanpa berusaha meyakikan pembaca, sedangkan argumentasi lebih dari sekadar memberi informasi. Argumentasi berusaha untuk meyakikan atau membujuk pembaca agar percaya dan menerima apa yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumentasi dikatakan sebagai bentuk karangan eksposisi yang khusus. Berbeda dengan pendapat Parera, Wiyanto 2004:64-69 mengemukakan bahwa istilah argumentasi diturunkan dari verba to argue bahasa Inggris yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca dengan disertai bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah untuk meyakikan pembaca mengenai kebenaran hal yang disampaikan penulis. Selain argumentasi, Wiyanto juga menjelaskan jenis paragraf deskripsi, narasi, eksposisi, dan persuasi. Deskripsi; paragraf yang bertujuan memberi kesan kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Narasi; paragraf yang bertujuan mengisahkan atau menceritakan suatu hal atau peristiwa disertai dengan alur penceritaan dan tokoh yang diceritakan. Eksposisi; paragraf yang bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai 30 ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Sedangkan persuasi; paragraf yang tidak hanya memaparkan gagasan dengan alasan, bukti, atau contoh, tetapi juga diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca. Jika Parera mengatakan argumentasi merupakan pengembangan eksposisi, Wiyanto secara lebih lanjut mengemukakan persuasi sebagai pengembangan argumentasi. Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca dengan menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah sehingga pembaca meyakini kebenaran isi tulisannya. Setelah pembaca meyakini kebenaran isi tulisannya, penulis persuasi kemudian berusaha mengajak, membujuk, dan merayu pembaca untuk mengikuti kehendaknya. Perbedaan argumentasi dan persuasi terletak pada sasaran yang ingin dicapai. Argumentasi menitikberatkan sasaran pada logika, sedangkan persuasi pada emosi atau perasaan pembaca tanpa mengesampingkan logika. Dengan kata lain, fokus argumentasi pada benar salah sebuah gagasan, sementara fokus persuasi pada pembaca supaya mau mengikuti kehendak penulis. Sementara itu, Suparno dan Yunus 2004:1.10-1.13 memiliki pendapat sendiri mengenai argumentasi. Menurutnya, argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran suatu hal yang disampaikan oleh penulisnya. Oleh karena tujuannya meyakikan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis harus dapat menyajikan bukti-bukti secara logis, kritis, dan sistematis yang dapat memperkuat keobjektivan dan kebenaran hal yang disampaikannya sehingga dapat menghapus keraguan pembaca terhadap 31 pendapat penulis. Suparno dan Yunus juga menjelaskan ragam wacana lain, yaitu persuasi, deskripsi, eksposisi, dan narasi. Persuasi; ragam wacana yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. Deskripsi; ragam wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Eksposisi; ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, serta menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembaca. Narasi; ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa argumentasi adalah ragam wacana yang berusaha meyakinkan atau membujuk pembaca mengenai kebenaran pendapat, konsepsi, atau opini yang disampaikan penulis dengan disertai bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah. Selain argumentasi, terdapat ragam wacana persuasi, deskripsi, eksposisi, dan narasi. Masing-masing memiliki tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan isinya, termasuk jenis argumentasi yang tidak sama dengan persuasi. Argumentasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan penulisnya, sedangkan persuasi merupakan bentuk tulisan untuk membujuk dan merayu pembaca agar mengikuti kehendak penulisnya. Argumentasi menitikberatkan sasaran pada logika, sedangkan persuasi pada emosi atau perasaan pembaca. 32

2.2.1.4 Menulis Argumentasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII A MTS AL ISLAM LIMPUNG KAB. BATANG

0 20 230

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

5 41 167

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi dengan Teknik Kata Kunci melalui Media Foto Siswa Kelas VII SMP Islam Al Munawaroh Banjarnegara

0 9 167

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI TEKNIK SHOW NOT TELL DENGAN MEDIA TEKS DRAMA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MRANGGEN KABUPATEN DEMAK.

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DENGAN TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO.

5 19 145

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Teknik Penemuan Kata Kunci Melalui Media Gambar Siswa Kelas VII C MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak.

0 3 138

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar Karikatur melalui Teknik Pancingan Kata Kunci Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 2 146

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11