3.9 Uji Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan usaha validasi instrumen. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal melalui uji coba terlebih dahulu.
3.9.1 Soal Tes
Hasil uji coba soal kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal.
3.9.1.1 Validitas
Soal yang digunakan berupa soal objektif. Validitas soal ditentukan dengan validitas butir soal.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas
suatu soal yaitu rumus korelasi point biserial:
√
Keterangan : = koefisien korelasi biserial
M
p
= rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
M
t
= rerata skor total S
t
= standar deviasi dari skor total p
= proporsi siswa yang menjawab benar
q
= proporsi siswa yang menjawab salah q = 1- p Kemudian harga
diuji
dengan uji-t, yaitu:
√ √
Keterangan: n = jumlah siswa uji coba
Harga t yang diperoleh dikonsultasikan dengan t
tabel
dengan taraf signifikasi 5 dan derajat kebebasan dk = n -2. Jika t
hitung
t
tabel
maka koefisien validitas butir soal dapat dipakai.
Berdasarkan analisis soal uji coba dengan menggunakan rumus korelasi point biserial diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.4. soal yang
valid digunakan untuk soal evaluasi siklus 1 dan siklus 2. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 10 dan Lampiran 15.
Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Siklus I Keterangan
Nomor Soal Valid
1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40
Tidak valid 5, 7, 10, 12, 15, 21, 23, 31, 37, 38
Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Siklus II Keterangan
Nomor Soal Valid
1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 38
Tidak valid 4, 8, 11, 12, 15, 23, 31, 37, 39, 40
3.9.1.2 Reliabilitas
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas soal, digunakan rumus :
Arikunto 2006: 103 Keterangan :
r
11
= reliabilitas instrumen
n = jumlah butir soal M = rata-rata skor total
St
2
= varian skor total Jika harga r
11
≥ 0,7 maka instrumen yang diuji bersifat reliabel.
3.9.1.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Arikunto 2006: 208 Keterangan :
P = indeks kesukaran soal B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran Kriteria
0,00 – 0,30
Soal sukar 0,30
– 0,70 Soal sedang
0,70 – 1,00
Soal mudah Berdasarkan analisis, soal uji coba diklasifikasikan berdasar pada kriteria indeks
kesukaran seperti yang terdapat pada Tabel 3.3. Ringkasan hasil analisis disajikan pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 10 dan
Lampiran 15. Tabel 3.4. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Siklus I
Keterangan Nomor Soal
Sukar 17, 28, 29, 30,
Sedang 3, 5, 9, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 31, 33, 35, 36,
37, 38, 39, 40 Mudah
1, 2, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 19, 25, 27, 32, 34
Tabel 3.5. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Siklus II Keterangan
Nomor Soal Sukar
28, 29, 30 Sedang
5, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40
Mudah 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 19, 25, 26, 27, 32, 34,
3.9.1.4 Daya pembeda