6. Balikan dan penguatan
Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya
balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk
belajar lebih giat dan bersemangat. 7.
Perbedaan individual Perbedaan individual akan berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
Perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
2.2 Teori belajar
Teori belajar yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya: teori Piaget, teori Vygotsky dan teori Bruner.
2.2.1 Teori Piaget
Menurut Piaget, sebagaimana dikutip oleh Rifai Anni 2012: 207, perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman nyata daripada bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Jika hanya menggunakan bahasa tanpa pengalaman sendiri, perkembangan kognitif
anak cenderung mengarah ke verbalisme. Piaget dengan teori konstruktivisnya berpendapat bahwa pengetahuan akan dibentuk oleh siswa apabila siswa dengan
objek orang dan siswa selalu mencoba membentuk pengertian dari interaksi tersebut.
Model problem based learning yang disajikan berdasarkan masalah yang ada pada kehidupan dunia nyata akan membangun rasa ingin tahu siswa. Sesuai
dengan teori dari Piaget di atas, melalui model problem based learning siswa akan secara aktif mencari informasi kemudian mengkonstruk pengetahuan baru sesuai
dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya melalui pemecahan masalah.
2.2.2 Teori Vygotsky
Menurut Vygotsky, sebagaimana dikutip oleh Arends 2007: 47, siswa memilki dua tingkat perkembangan yang berbeda, yaitu: tingkat perkembangan
aktual dan tingkat perkembangan potensial. Tingkat perkembangan aktual menentukan fungsi intelektual siswa saat ini dan kemampuan untuk mempelajari
sendiri hal-hal tertentu. Sedangkan tingkat perkembangan potensial adalah tingkat yang dapat difungsikan atau di capai oleh siswa dengan bantuan orang lain,
misalnya guru, orang tua, atau teman sebaya siswa yang lebih mampu. Ide penting dari Vygotsky adalah scaffolding. Menurut Rogoff,
sebagaimana di kutip oleh Turuk 2008: 252, scaffolding adalah pemberian bantuan yang cukup besar kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran.
Kemudian bantuan tersebut akan di kurangi jika siswa telah mengambil alih tanggung jawab yang benar dengan tugasnya dan memecahkan masalah.
Sesuai dengan teori dari Vygotsky, model pembelajaran problem based learning menghadirkan masalah dalam pembelajaran. Siswa akan dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok kemudian akan diberikan suatu permasalahan yang menarik. Setiap kelompok harus mengidentifikasi masalah tersebut dan
menyelesaikannya. Di sini guru hanya akan menjadi fasilitator dan siswa akan dilepas bertahap jika sudah memahaminya.
2.2.3 Teori Bruner