Model Problem Based Learning

2.3.1 Model Problem Based Learning

Model Problem Based Learning merupakan pembelajaran berbasis masalah dimana siswa di sajikan pada masalah yang ada pada dunia nyata sebagai konteks pembelajarannya. Problem based learning merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa. Menurut Albanese Mitchell, sebagaimana dikutip oleh Selcuk 2010: 711-723 bahwa problem based learning dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Ngeow and Kong 2001 dalam Selcuk 2010: 711-723 bahwa pendekatan problem based learning merupakan pembelajaran yang membuat siswa aktif dan menjadi mandiri , masalah yang dihadapi siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Menurut Arends 2007: 42-43, model problem based learning memiliki lima karakteristik, sebagai berikut: 1. Pertanyaan atau masalah perangsangan Problem based learning mengorganisasikan pengajaran di seputar pertanyaan dan masalah yang penting secara sosial dan bermakna secara personal untuk siswa. Siswa menghadapi situasi kehidupan nyata, menghindari jawaban sederhana dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk situasi tersebut. 2. Fokus interdisipliner Masalah yang akan diselidiki telah dipilih sesuai dengan kehidupan nyata agar dalam pemecahannya menuntun siswa untuk menggali berbagai mata pelajaran. 3. Investigasi autentik Problem based learning mengharuskan siswa untuk melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian terhadap masalah yang nyata. Siswa harus menganalisis dan mengidentifikasi masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen, membuat referensi, dan menarik kesimpulan. 4. Produk artefak dan exhibit Problem based learning menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan penyampaian yang menjelaskan solusi siswa. 5. Kolaborasi Problem based learning dicirikan oleh siswa yang bekerjasama satu dengan yang lainnya. Arends 2007: 57 menguraikan lima fase dalam problem based learning, perilaku guru pada setiap fase diringkaskan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1. Sintaks Model Problem Based Learning Fase Perilaku guru Contoh Fase 1 Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa Guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah Guru akan menjelaskan materi larutan penyangga. Pada awal pembelajaran guru bertanya,” Apakah kalian pernah meneteskan obat tetes mata pada saat mata kalian iritasi? Apakah perih di mata? Mengapa demikian? Fase 2 Mengorganisasikan siswa untuk meneliti Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan penyelidikan permasalahannya pH obat tetes mata. Kemudian siswa mencari informasi pH mata kita dan membandingkan dengan pH obat tetes mata. Fase 3 Membantu investigasi mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan mencari penjelasan dan solusi Guru membimbing siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru memberikan arahan agar siswa mendapat informasi mengenai pH obat tetes mata dan kandungannya sehingga tidak perih pada saat diteteskan di mata. Fase 4 Mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan artefak –artefak yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model –model, dan membantu mereka untuk menyampaikan kepada orang lain Setiap kelompok diberikan tugas untuk menganalisis data hasil penyelidikan. Kelompok yang ditunjuk oleh guru harus memaparkan hasil analisis pH obat tetes mata di depan kelas. Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap investigasi dan proses –proses yang mereka gunakan Guru memberikan penguatan terhadap hasil analisis siswa. Obat tetes mata merupakan contoh larutan penyangga dalam kehidupan. Obat tetes mata mempunyai kisaran pH 5 dengan kandungan asam borat. Hal tersebut menyebabkan mata tidak perih pada saat ditetesi obat tetes mata karena sesuai dengan pH mata kita. Sumber: Arends, 2007: 57 Menurut Akinoglu dan Tandogan 2007: 73-74, terdapat kelebihan dalam pembelajaran menggunakan model problem based learning sebagai berikut : 1. Pembelajaran berpusat pada siswa bukan guru. 2. Model pembelajaran mengembangkan pengendalian diri siswa, mengajarkan membuat rencana yang prospektif dalam menghadapi realitas dan mengekspresikan emosi. 3. Model ini memungkinkan siswa untuk melihat peristiwa secara multidimensional dengan perspektif yang lebih dalam. 4. Mengembangkan keterampilan siswa dalam pemecahan masalah. Mendorong siswa untuk belajar bahan dan konsep baru dalam memecahkan masalah. 5. Mengembangkan kerjasama dan keterampilan berkomunikasi siswa yang memungkinkan mereka untuk belajar dan bekerja dalam kelompok. 6. Menyatukan teori dan praktek. Siswa dapat menggabungkan pengetahuan lama dengan yang baru dan mengembangkan keterampilan menilai lingkungan yang disiplin. 7. Siswa memperoleh keterampilan manajemen waktu, fokus, pengumpulan data, penyusunan laporan dan evaluasi.

2.4 Modul

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN AKTIVITAS BERKARAKTER DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI

0 6 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII

1 8 205

EFEKTIVITAS MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERBANTUAN MODUL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

0 32 245

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN PERFORMANCE SISWA

3 39 258

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MY OWN DICTIONARY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA SMA

1 15 255

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK Implementasi Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas VIID Semester Gasal SMP Muhammadiya

0 1 13

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK Implementasi Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas VIID Semester Gasal SMP Muhammadiya

0 1 12

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Kar

0 0 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP.

0 0 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

0 0 6