Aktivitas Siswa Aspek kognitif Aspek Afektif dan Psikomotorik Perhitungan ketuntasan belajar klasikal Aktivitas mengajar guru Angket tanggapan siswa

Tabel 3.7. Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba Siklus I Keterangan Nomor Soal Sangat baik - Baik 17, 18, 22, 25, 33, 34, 35, 39 Cukup 6, 11, 14, 16, 20, 24, 29, 32, 36, 38 Jelek 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 19, 21, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 37, 40 Sangat jelek - Tabel 3.8. Hasil Analisis Daya Beda Soal Uji Coba Siklus II Keterangan Nomor Soal Sangat baik - Baik 2, 5, 7, 10, 16, 17, 20, 21, 25, 27, 33, 34, 38, Cukup 1, 3, 4, 6, 8, 12, 13, 14, 22, 26, 29, 32, 35, 36, 39, 40 Jelek 9, 11, 15, 18, 19, 23, 24, 28, 30, 31, 37, Sangat jelek - 3.9.2 Instrumen lain Instrumen dalam penelitian selain soal tes yaitu lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru, lembar afektif siswa, lembar psikomotorik siswa, lembar penilaian laporan, dan lembar kuisoiner respon siswa. Usaha validasi menggunakan validitas konstruk. Usaha ini dilakukan dengan cara mengkonsultasikan dengan guru kolaborator, disesuaikan dengan teori dan disetujui oleh dosen pembimbing.

3.10 Analisis Data

3.10.1 Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa diukur menggunakan lembar pengamatan aktivitas numerical rating scale. Setiap indikator dalam lembar pengamatan memiliki skor 1-4. Hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan akan dihitung untuk mengukur ketuntasan aktivitas siswa masing – masing individu. Keaktifan siswa yang diperoleh dihitung dengan sebagai berikut : Keterangan : NA = nilai aktivitas

3.10.2 Aspek kognitif

Data nilai siswa berupa nilai tes tiap siklus dianalisis secara statistik deskriptif. Data nilai tes tiap siklus dihitung menggunakan rumus:

3.10.3 Aspek Afektif dan Psikomotorik

Aspek afektif dan psikomotorik diukur menggunakan lembar observasi. Indokator dalam masing –masing memilki skor 1–4. Hasil yang diperoleh dihitung untuk mengukur ketuntasan masing –masing individu. Nilai afektif dan psikomotorik siswa diukur menggunakan rumus

3.10.4 Perhitungan ketuntasan belajar klasikal

Rumus yang digunakan Purwanto 2009: 112 untuk menentukan besarnya ketuntasan klasikal, digunakan rumus: 100 x N S P  Keterangan: P = persentase ketuntasan belajar klasikal S = jumlah siswa yang mencapai tuntas belajar N = jumlah siswa seluruhnya.

3.10.5 Aktivitas mengajar guru

Penilaian aktivitas mengajar guru diukur menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan berbentuk checklist. Setiap indikator yang dijawab ya mempunyai skor 1 sedangkan jawaban tidak bernilai 0. Hasil yang diperoleh dihitung menggunakan rumus: 3.10.6 Peningkatan aktivitas dan hasil belajar Aktivitas siswa dan hasil belajar yang diukur dalam masing – masing siklus dianalisa untuk menghitung peningkatan dari keduanya. Hasil analisis digunakan untuk mengukur dari model yang digunakan. Peningkatan aktivitas siswa dihitung menggunakan Persentase Peningkatan dari A ke B =

3.10.7 Angket tanggapan siswa

Respon siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan diukur menggunakan lembar angket tanggapan siwa. Hasil dari angket kemudian dianalisis untuk mengetahui respon siswa. Skor rata-rata setiap aspek penilaian dikonversikan ke dalam bentuk kualitatif. Langkah-langkah menganalisis data adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabulasi data 2. Menghitung persentase data dengan rumus sebagai berikut: 100 x maksimal skor siswa diperoleh yang Skor Nilai  3. Mendeskripsikan persentase data secara kualitatif dengan cara: a. Menentukan persentase skor maksimal dengan rumus sebagai berikut: b. Menentukan persentase skor minimal skor terendah c. Menentukan range persentase: 100-25 = 75 d. Menentukan lebar interval: 75 : 4 = 18,75 e. Menentukan deskripsi kualitatif untuk setiap interval. Berdasarkan perhitungan di atas, maka kriteria angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9. Rentang Persentase dan Kriteria Angket Respon Siswa Nilai Kriteria 81,25 ≤ N ≤ 100 Sangat setuju 62,5 ≤ N 81,25 Setuju 43,75 ≤ N 62,5 Kurang setuju 25 ≤ N 43,75 Tidak setuju

3.11 Indikator keberhasilan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN AKTIVITAS BERKARAKTER DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI

0 6 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII

1 8 205

EFEKTIVITAS MODEL INQUIRY BASED LEARNING (IBL) BERBANTUAN MODUL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA

0 32 245

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN PERFORMANCE SISWA

3 39 258

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTUAN MY OWN DICTIONARY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS SISWA SMA

1 15 255

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK Implementasi Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas VIID Semester Gasal SMP Muhammadiya

0 1 13

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK Implementasi Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas VIID Semester Gasal SMP Muhammadiya

0 1 12

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN Implementasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Kar

0 0 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP.

0 0 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER ILMIAH SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 JETIS BANTUL.

0 0 6