Namun,  daerah  pH  5,5-11,4,  masih  dapat  diterima.  Secara  ideal  obat  tetes  mata harus  mempunyai  pH  yang  sama  dengan  larutan  mata,  tetapi  hal  ini  tidak  selalu
dapat dilakukan karena pada pH 7,4 banyak obat  yang tidak cukup larut atuapun tidak stabil pada pH 7,4.
Obat tetes mata merupakan salah satu aplikasi dari larutan penyangga dalam kehidupan.  Obat  tetes  mata  mengandung  larutan  penyangga  asam  borat.  Asam
borat  mampu  mempertahankan  pH  sehingga  sesuai  dengan  pH  air  mata. Berdasarkan  hasil  penyelidikan  yang  dilakukan  siswa  terhadap  pH  obat  tetes
mata,  siswa  diharapkan  mampu  membangun  pengetahuannya  sendiri.  Data  yang didapatkan  dibandingkan  dengan  informasi  yang  diperoleh  siswa  sebelumnya
mengenai pH air mata.
2.7.2 Hidrolisis
2.7.2.1  Sifat Larutan Garam
Garam merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation dan anion.  Kation garam  dapat  dianggap  berasal  dari  suatu  basa  ,  sedangkan  anionnya  berasal  dari
suatu  asam.  Jadi  setiap  garam  mempunyai  komponen  basa  kation  dan  asam anion. Sifat keasaman larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa
penyusunnya.  Berdasarkan  komponen  penyusunnya  garam  terdapat  empat  jenis garam yaitu:
1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral.
2. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam.
3. Garam yang bersal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga
tetapan ionisasi asam dan basanya Ka dan Kb.
2.7.2.2 Konsep Hidrolisis dan pH Larutan Garam
Hidrolisis  adalah  peristiwa  reaksi  garam  dengan  air  dan  menghasilkan asam  atau  basa.  Sifat  larutan  garam  dapat  dijelaskan  dengan  konsep  hidrolisis.
Menurut konsep ini, komponen garam kation dan anion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air terhidrolisis membentuk ion H
+
atau ion OH
-
. 1
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat Dalam larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat terdapat dua
jenis ionisasi, yaitu garam dan air. Contohnya yaitu NaCl: NaCl
s
Na
+
+ Cl
-
H
2
O                           H
+
+ OH
-
Jumlah ion H
+
atau  OH
-
tidak berubah dengan adanya NaCl. Jadi, larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mempunyai pH = 7 dan
bersifat netral, walaupun jenis dan konsentrasinya berbeda. 2
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat Garam  yang berasal  dari asam  lemah dan basa kuat  akan terion menjadi  ion
positif dan ion negatif, contohnya KCN: KCN
K
+
+    CN
-
[G] [G]          [G]
CN
-
adalah basa konjugasi dari HCN, maka bereaksi dengan air sebagai asam lemah.  Reaksi  ini  disebut  hidrolisis  ion  negatif  anion  yang  merupakan  reaksi
setimbang. CN
-
+ H
2
O HCN + OH
-
Reaksi  ini  menghasilkan  OH
-
sehingga  larutan  bersifat  basa,  dengan  tetapan kesetimbangan:
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Karena jumlah air sebagai pelarut sangat besar, maka dapat dianggap konstan.
[ ]
[   ][ ]
[ ]
K
h
disebut konstanta kesetimbangan hidrolisis Dalam  reaksi  hidrolisis,  didapat  [OH
-
]  =  [HCN],  sedangkan  [CN
-
]  sama dengan konsentrasi KCN, sehingga:
[ ]
[ ]
[ ]
[ ] [
]    √ [ ]
persamaan 2.14 Perhatikan K
h
dan kalikan pembilang dan penyebut dengan [H
+
] [   ][
]
[ ]
[ ]
[ ]
[   ] [
][ ]
[ ][
]
persamaan 2.15 3
Garam dari basa lemah dan asam kuat Garam  yang  berasal  dari  basa  lemah  dan  asam  kuat  akan  terion  menjadi  ion
positif dan ion negatif, contohnya NH
4
Cl: NH
4
Cl NH
4 +
+    Cl
-
[G] [G]          [G]
NH
4 +
adalah basa konjugasi dari NH
3
, maka bereaksi dengan air sebagai basa lemah.  Reaksi  ini  disebut  hidrolisis  ion  positif  kation  yang  merupakan  reaksi
setimbang. NH
4 +
+ H
2
O                NH
4
OH   + H
+
Reaksi  ini  menghasilkan  H
+
sehingga  larutan  bersifat  asam,  dengan  tetapan kesetimbangan:
[ ][
]
[ ]
[ ]
Karena jumlah air sebagai pelarut sangat besar, maka dapat dianggap konstan.
[ ]
[ ][
]
[ ]
K
h
disebut konstanta kesetimbangan hidrolisis Dalam reaksi hidrolisis, didapat [H
+
] = [NH
4
OH], sedangkan [NH
4 +
] sama dengan konsentrasi NH
4
Cl, sehingga: [
]
[ ]
[ ]
[ ] [
]     √ [ ]
persamaan 2.16 Perhatikan K
h
dan kalikan pembilang dan penyebut dengan [OH
-
] [
][ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ][
] [
][ ]
persamaan 2.17 4
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Garam  yang berasal  dari asam  lemah dan basa lemah akan terion dalam  air, dan kemudian kation dn anionya terhidrolisis, contohnya NH
4
NO
2
. NH
4
NO
2
NH
4 +
+  NO
2 -
[G] [G]
[G] Kesetimbangan hidrolisisnya adalah:
NH
4 +
+  NO
2 -
+ H
2
O NH
4
OH + HNO
2
Dengan menganggap air konstan maka didapat
[ ][
] [
][ ]
Hubungan  K
h
dan  K
b
serta  K
w
dapat  dicari  setelah  mengalikan  pembilang  dan penyebut dengan [H
+
][OH
-
].
[ ][
] [
][ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ][
] [
]
[ ]
persamaan 2.18 Perhatikan  kembali  reaksi  pengionan  garam  dan  kesetimbangan  hidrolisis.
Konsentrasi  ion  NH
4 +
dan  ion  NO
2 -
mula-mula  adalah  sama,  yaitu  sebesar  [G]. dengan konsentrasi yang tinggal dapat dianggap sama.
[NH
4 +
] = [NO
2 -
] Konsentrasi asam dan basa dalam larutan juga dianggap sama.
[NH
4
OH] = [HNO
2
] Dengan demikian didapat
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Atau [
] [
]
√
Dari kesetimbangan asam HNO
2
didapat
[ ]
[ ]
[ ]
Atau [
] [
] [
] Bila dua persamaan terakhir disubstitusi, didapat
[ ]
√
√
[ ]     √
persamaan 2.19 Jika ditinjau basa lemahnya garam yang tersusun atas asam lemah dan basa
lemah, maka dengan cara yang sama didapat: [
]
[ ]
[ ]
Gabungan keduanya menghasilkan
[ ]    √
persamaan 2.20 Syukri, 1999: 410-417
Garam mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Salah satu contoh  dari  aplikasi  garam  hidrolisis  adalah  pupuk    zwavelzuure  amoniak    atau
biasa dikenal dengan nama pupuk ZA. Kandungan dari pupuk ini adalah amonium sulfat  yang  bersifat  asam.  Kelebihan  dari  pupuk  ZA  berdampak  negatif  pada
kesuburan tanah. Pupuk  ialah  material  yang  ditambahkan  pada  media  tanam  atau  tanaman
untuk  mencukupi  kebutuhan  hara  yang  diperlukan  tanaman  sehingga  mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non
organik.  Pemakaian  pupuk  buatan  secara  terus-menerus  dapat  menyebabkan ketidakseimbangan hara tanah. Kerusakan sruktur tanah, penurunan populasi dan
keanekaragaman hayati tanah, serta penurunan efisiensi pemupukan. Amonium  sulfat  yang  terkandung  dalam  pupuk  ZA  dalam  air  akan
terhidrolisis  menghasilkan  zat  asam.  Penggunaan  pupuk  ZA  harus  disesuaikan dengan  pH  tanah  dan  jenis  tanaman  yang  akan  ditanam.  pH  tanah  yang  terlalu
rendah  atau  terlalu  tinggi  dapat  mengganggu  penyerapan  unsur  hara  tanah  oleh tanaman sehingga tanaman tidak berproduksi seacara optimal.
Pengetahuan  akan  pH  pupuk  dan  tanah  dapat  membantu  menyelesaikan permasalahan pertanian agar petani mampu menghasilkan produksi yang optimal.
Penyelidikan  terhadap  pH  pupuk  dan  garam  lain  dalam  kehidupan  merupakan aplikasi nyata materi hidrolisis dengan model problem based learning.
2.8 Penelitian yang Relevan
Dalam  suatu  pembelajaran  di  sekolah  terdapat  beberapa  masalah  yang dihadapi  selama  proses  pembelajaran.  Masalah  tersebut  dapat  di  atasi  dengan
menerapkan inovasi pembelajaran dari segi model, metode maupun strategi. 1.
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Astuti  2013  diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan pendekatan problem based learning
dapat  meningkatkan  aktivitas  dan  hasil  belajar  biologi  siswa  kelas  X6  SMA Negeri 4 Pekalongan. Hal  ini terlihat pada kenaikan nilai  ulangan siswa  dan
peningkatan jumlah peserta didik yang mendapat nilai di atas nilai KKM. 2.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wasonowati, dkk 2014 bahwa proses  belajar  yang  ditinjau  dari  aktivitas  siswa  visual,  oral,  writing,
listening, mental, dan emotional dengan model PBL dilengkapi  LKS dalam penerapan  kurikulum  2013  dikategorikan  baik  dengan  nilai  rata-  rata  82,71
dan persentase ketercapaian 81,25. 3.
Berdasarkan penelitian  yang dilakukan oleh Jauhariyah, dkk  2013 bahwa penggunaan  modul  Fisika  berbasis  PBL  lebih  efektif  untuk  meningkatkan
hasil  belajar  kognitif,  afektif,  dan  psikomotor  siswa  CIBI  daripada penggunaan buku cetak di sekolah.
4. Simon    Klein  2006  menyatakan  bahwa  model  problem  based  learning
mempunyai  efek  yang  positif  terhadap  prestasi  siswa.  Problem  based learning mempunyai peranan penting untuk meningkatkan prestasi siswa.
5. Stroble  2009  meneliti  tentang  efektivitas  pembelajaran  PBL  dengan
pembelajaran  konvensional.  Drai  hasil  penelitian  tersebut  ditemukan  bahwa