58.17 3.33 496.20 82.70 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari indikator context konteks dapat diketahui hasil transformasi pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Hasil transformasi nilai tersebut, dapat dilihat pada Tabel 22 berikut. Tabel 22. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Context Konteks Indikator Penilaian A B C D E 1 80 100.00 2 21 26.25 59 73.75 3 68 85.00 12 15.00 4 80 100.00 5 10 12.50 64 80.00 6 7.50 6 78 97.50 2 2.50 Rata-rata 18.50

23.13 58.17

72.71 3.33

4.16 Sumber: Analisis data primer, Lampiran 5 Data pada Tabel 22 menunjukkan bahwa rata-rata petani sampel yang menyatakan bahwa perencanaan pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani sudah dilakukan dengan baik yaitu 58 orang 72.71, 19 orang 23.13 menyatakan sangat baik, dan 3 orang 4.16 menyatakan cukup baik serta tidak ada yang menyatakan tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pencapaian tujuan dari pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi yang terjalin antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian sudah berjalan dengan baik. Penilaian terhadap pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani pada indikator input masukan dapat dilihat pada Tabel 23 berikut. Tabel 23. Penilaian Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Input Masukan No. Indikator Pelaksanaan Kesepakatan Nilai yang Diharapkan Nilai yang Diperoleh Ketercapaian 1. Kesiapan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.39 87.80 2. Adanya kepercayaan dari pihak yang melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.71 74.20 3. Adanya komunikasi yang terbuka dari pihak yang melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.78 75.60 4. Partisipasi petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.95 79.00 5. Penyuluhan dan pelatihan yang diberikan oleh staf TOT Training of Trainer PT. Volkopi Indonesia melalui Sekolah Lapang Kopi SL-Kopi. 5 4.45 89.00 6. Suplai sarana dan prasarana penunjang yang diberikan PT. Volkopi Indonesia kepada petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.53 90.60 Jumlah 30

24.81 496.20

Rata-rata 5

4.14 82.70

Sumber: Analisi Data Primer, Lampiran 8 Indikator-indikator pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani berdasarkan input masukan dapat dikatakan telah dilakukan dengan baik. Data pada Tabel 23 memperlihatkan penilaian pada indikator tersebut, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.14, maka persentase ketercapaian adalah 82.70. Artinya petani menilai bahwa sumber-sumber daya yang digunakan, alternatif-alternatif yang akan diambil, dan prosedur kerja untuk pencapaian tujuan dalam pelaksanaan kesepakatan sudah terpenuhi dengan baik. Indikator pertama pada input masukan pelaksanaan kesepakatan yaitu kesiapan petani dalam melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.39, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 87.80. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kesiapan mereka dalam melakukan hal-hal yang telah disepakati pada pelaksanaan kesepakatan sudah baik. Indikator kedua pada input masukan pelaksanaan kesepakatan yaitu rasa saling percaya yang ada pada PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.71, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 74.20. Artinya petani menilai bahwa rasa percaya yang ada pada PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam melaksanakan hal-hal yang telah disepakati pada pelaksanan kesepakatan sudah cukup baik. Indikator ketiga pada input masukan pelaksanaan kesepakatan yaitu komunikasi yang terjalin antara PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.78, maka persentase ketercapaian indikator tersebut 75.60. Artinya petani menilai bahwa komunikasi yang terjalin antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani sudah cukup baik. Indikator keempat pada input masukan pelaksanaan kesepakatan yaitu partisipasi keikutsertaan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.95, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 79.00. Artinya petani menilai bahwa partisipasi mereka dalam pelaksanaan kesepakatan sudah cukup baik, akan tetapi mereka belum sepenuhnya melaksanakan hal-hal yang telah disepakatinya dalam kesepakatan. Indikator kelima pada input masukan pelaksanaan kesepakatan yaitu penyuluhan dan pelatihan yang diberikan kepada petani oleh staf TOT Training of Trainer PT. Volkopi Indonesia melalui sekolah lapang kopi SL-Kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.45, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 89.00. Artinya sebagian petani menilai bahwa pelatihan dan penyuluhan yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia terhadap petani dalam pelaksanaan kesepakatan sudah berjalan dengan baik. Indikator keenam pada input masukan pelaksanaan kesepakatan yaitu suplai sarana dan prasarana penunjang yang diberikan PT. Volkopi Indonesia kepada petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.53, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 90.60. Artinya sebagian petani menilai baik penyaluran sarana dan prasarana yang telah dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia dalam pelaksanaan kesepakatan. Dari indikator input masukan dapat diketahui hasil transformasi pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Hasil transformasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 24 berikut. Tabel 24. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Input Masukan Indikator Penilaian A B C D E 1 37 46.25 37 46.25 6 7.50 2 0 57 71.25 23 28.75 3 0 63 78.75 17 21.25 4 5 6.25 66 82.50 9 11.25 5 36 45.00 44 55.00 6 48 60.00 26 32.50 6 7.50 Rata-rata 21.00

26.25 48.83

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17