503.00 83.83 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 21. Penilaian Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Context Konteks No. Indikator Pelaksanaan Kesepakatan Nilai yang Diharapkan Nilai yang Diperoleh Ketercapaian 1. Perencanaan peningkatan pengetahuan petani mengenai budidaya tanaman kopi yang berkelanjutan artinya budidaya yang berpedoman pada kelangsungan lingkungan, sosial, dan ekonomi. 5 5.00 100.00 2. Perencanaan peningkatan kuantitas dan kualitas komoditi kopi yang akan dihasilkan dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.26 85.20 3. Perencanaan harga komoditi kopi yang akan dihasilkan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.85 77.00 4. Perencanaan peningkatan jumlah petani kopi dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.01 80.20 5. Perencanaan penyediaan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.05 81.00 6. Perencanaan terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dan lestari antara PT. Volkopi Indonesia dan petani. 5 3.98 79.60 Jumlah 30

25.15 503.00

Rata-rata 5

4.19 83.83

Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 5 Indikator-indikator pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani berdasarkan context konteks dapat dikatakan telah dilakukan dengan baik. Data pada Tabel 21 menunjukkan penilaian indikator tersebut, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.19, maka persentase ketercapaian adalah 83.83. Artinya petani menanggapi dengan baik setiap perencanaan yang telah dirumuskan dan disusun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan kesepakatan. Indikator pertama pada context konteks pelaksanaan kesepakatan yaitu perencanaan peningkatan pengetahuan petani mengenai budidaya tanaman kopi yang berkelanjutan artinya budidaya yang berpedoman pada kelangsungan lingkungan, sosial, dan ekonomi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 5.00, maka persentase ketercapaian indikator ini adalah 100.00. Artinya petani menilai bahwa perencanaan peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola kebun sudah sangat baik. Indikator kedua pada context konteks pelaksanaan kesepakatan yaitu perencanaan peningkatan kuantitas dan kualitas komoditi kopi yang akan dihasilkan dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.26, maka persentase ketercapaian indikator ini adalah 85.20. Artinya sebagian besar petani menanggapi dengan baik perencanaan tersebut, petani bersedia menghasilkan komoditi kopi yang mempunyai kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan ekspor PT. Volkopi Indonesia. Indikator ketiga pada context konteks pelaksanaan kesepakatan yaitu perencanaan harga komoditi kopi yang akan dihasilkan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.85, maka persentase ketercapaian indikator ini adalah 77.00. Artinya sebagian besar petani menanggapi dengan cukup baik mengenai perencanaan harga komoditi yang ditetapkan oleh PT. Volkopi Indonesia dalam pelaksanaan kesepakatan. Indikator keempat pada context konteks pelaksanaan kesepakatan yaitu perencanaan peningkatan jumlah petani kopi dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.01, maka persentase ketercapaian indikator ini adalah 80.20. Artinya sebagian besar petani menanggapi dengan baik mengenai perencanaan tersebut. Jumlah petani kopi yang mengikuti pelaksanaan kesepakatan mengalami peningkatan. Indikator kelima pada context konteks pelaksanaan kesepakatan yaitu perencanaan penyediaan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.04, maka persentase ketercapaian pada indikator ini adalah 80.80. Artinya sebagian besar petani menanggapi dengan baik, sarana dan prasarana yang akan diberikan oleh PT. Volkopi Indonesia untuk mendukung pelaksanaan kesepakatan tersebut. Indikator keenam pada context konteks pelaksanaan kesepakatan yaitu perencanaan terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dan lestari antara PT. Volkopi Indonesia dan petani, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.98, maka persentase ketercapaian pada indikator ini adalah 79.60. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa perencanaan mengenai terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dan lestari antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani dalam pelaksanaan kesepakatan sudah cukup baik. Dari indikator context konteks dapat diketahui hasil transformasi pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Hasil transformasi nilai tersebut, dapat dilihat pada Tabel 22 berikut. Tabel 22. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Context Konteks Indikator Penilaian A B C D E 1 80 100.00 2 21 26.25 59 73.75 3 68 85.00 12 15.00 4 80 100.00 5 10 12.50 64 80.00 6 7.50 6 78 97.50 2 2.50 Rata-rata 18.50

23.13 58.17

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17