48.83 10.17 82.40 88.00 87.60 497.60 82.93 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 24. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Input Masukan Indikator Penilaian A B C D E 1 37 46.25 37 46.25 6 7.50 2 0 57 71.25 23 28.75 3 0 63 78.75 17 21.25 4 5 6.25 66 82.50 9 11.25 5 36 45.00 44 55.00 6 48 60.00 26 32.50 6 7.50 Rata-rata 21.00

26.25 48.83

61.04 10.17

12.71 Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 8 Data pada Tabel 24 menunjukkan bahwa rata-rata petani sampel yang menyatakan setiap input masukan yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani telah terpenuhi dengan baik yaitu 58 orang 72.71, 19 orang 23.13 menyatakan sangat baik, dan 3 orang 4.16 menyatakan cukup baik serta tidak ada petani sampel yang menyatakan tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa input masukan yang digunakan dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi sudah terpenuhi dengan baik. Penilaian terhadap pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani pada indikator process proses dapat dilihat pada Tabel 25 berikut. Tabel 25. Penilaian Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Process Proses No. Indikator Pelaksanaan Kesepakatan Nilai yang Diharapkan Nilai yang Diperoleh Ketercapaian 1. Kepatuhan petani dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam Sekolah Lapang Kopi SL-Kopi. 5 4.00 80.00 2. Kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi hasil produksi. 5

4.12 82.40

3. Kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi. 5 4.10 82.00 4. Frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi dan memberikan pembinaan kepada petani kopi. 5

4.40 88.00

5. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani. 5

4.38 87.60

6. Kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani. 5 3.88 77.60 Jumlah 30

24.88 497.60

Rata-rata 5

4.15 82.93

Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 11 Indikator-indikator pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani berdasarkan process proses dapat dikatakan telah dilakukan dengan baik. Data pada Tabel 25 memperlihatkan penilaian pada indikator tersebut, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.15, maka persentase ketercapaian adalah 82.93. Artinya petani menanggapi dengan baik hal-hal yang telah dilaksanakan selama ini untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dalam pelaksanaan kesepakatan. Indikator pertama pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan petani kopi dalam memenuhi standarisasi proses produksi yang telah ditetapkan dalam sekolah lapang kopi SL-Kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.00, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 80.00. Artinya sebagian besar petani menilai baik pelaksanaan proses produksi yang telah dilakukan dalam memenuhi kebutuhan ekspor kopi PT. Volkopi Indonesia. Indikator kedua pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan petani kopi dalam memenuhi stadarisasi hasil produksi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.12, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 82.40. Artinya sebagian besar petani menilai baik proses pengolahan hasil produksi yang telah dilakukan dalam memenuhi kebutuhan ekspor kopi PT. Volkopi Indonesia. Indikator ketiga pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan petani dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditi kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.10, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 82.00. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kualitas dan kuantitas kopi yang dihasilkan sudah baik. Indikator keempat pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu frekuensi PT. Volkopi Indonesia dalam memonitor, mengevaluasi, dan memberikan pembinaan kepada petani kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.40, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 88.00. Artinya sebagian besar petani menilai baik kegiatan monitor, evaluasi, dan pembinaan yang telah dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia. Indikator kelima pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.38, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 87.60. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kegiatan pembelian komoditi kopi yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia sudah berjalan dengan baik. Indikator keenam pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.88, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 77.60. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kegiatan pembayaran dan penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia sudah cukup baik. Dari indikator process proses dapat diketahui hasil transformasi nilai pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Hasil transformasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 26 berikut. Tabel 26. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Process Proses Indikator Penilaian A B C D E 1 8 10.00 64 80.00 8 10.00 2 20 25.00 50 62.50 10 12.50 3 15 18.75 58 72.50 7 8.75 4 32 40.00 48 60.00 5 37 46.25 36 45.00 7 8.75 6 0 70 87.50 10 12.50 Rata-rata 18.67

23.33 54.33

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17