Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia

Akan tetapi petani tidak akan mendapat premium apabila tidak lulus sertifikasi pada audit berikutnya yang dilakukan oleh lembaga tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa yang melatarbelakangi terbentuknya kesepakatan agribinis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani, yaitu: 1. PT. Volkopi Indonesia membutuhkan kopi yang dihasilkan oleh petani untuk memenuhi kuota ekspor kopinya; dan 2. Petani merasa tertarik dengan adanya jaminan harga yang ditarwarkan dalam kesepakatan.

5.2 Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia

dengan Petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara obyektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya, melalui kegiatan pengumpulan data atau fakta serta membandingkannya dengan ukuran dan cara pengukuran tertentu yang telah ditetapkan. Evaluasi terhadap pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi di daerah penelitian dilakukan oleh petani peserta kesepakatan agribisnis kopi dengan PT. Volkopi Indonesia. Model CIPP merupakan model yang berorientasi kepada pemegang keputusan. Model ini membagi evaluasi dalam empat macam, yaitu evaluasi konteks melayani keputusan perencanaan, evaluasi input untuk menolong mengatur keputusan menentukan sumber-sumber yang tersedia, alternatif- alternatif yang diambil, serta prosedur kerja untuk mencapai tujuan yang dimaksud, evaluasi proses membantu keputusan sampai sejauh mana program telah dilaksanakan, dan evaluasi produk meninjau kembali keputusan. Keempat macam evaluasi CIPP Context, Input, Process, Product tersebut terdiri dari beberapa indikator dan dapat divisualisasi ke dalam aspek penilaian pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan. Indikator-indikator pada masing-masing dimensi model evaluasi CIPP tersebut merupakan item-item penciri yang menggambarkan situasi pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Penilaian terhadap pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani pada indikator context konteks dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Penilaian Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Context Konteks No. Indikator Pelaksanaan Kesepakatan Nilai yang Diharapkan Nilai yang Diperoleh Ketercapaian 1. Perencanaan peningkatan pengetahuan petani mengenai budidaya tanaman kopi yang berkelanjutan artinya budidaya yang berpedoman pada kelangsungan lingkungan, sosial, dan ekonomi. 5 5.00 100.00 2. Perencanaan peningkatan kuantitas dan kualitas komoditi kopi yang akan dihasilkan dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.26 85.20 3. Perencanaan harga komoditi kopi yang akan dihasilkan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.85 77.00 4. Perencanaan peningkatan jumlah petani kopi dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.01 80.20 5. Perencanaan penyediaan sarana dan prasarana penunjang dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.05 81.00 6. Perencanaan terjalinnya hubungan yang berkesinambungan dan lestari antara PT. Volkopi Indonesia dan petani. 5 3.98 79.60 Jumlah 30

25.15 503.00

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17