54.33 7.00 560.20 80.03 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Indikator kelima pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan PT. Volkopi Indonesia dalam membeli komoditi kopi yang dihasilkan petani, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.38, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 87.60. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kegiatan pembelian komoditi kopi yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia sudah berjalan dengan baik. Indikator keenam pada process proses pelaksanaan kesepakatan yaitu kepatuhan PT. Volkopi Indonesia mengenai penetapan harga dan pembayaran komoditi kopi yang dihasilkan petani, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.88, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 77.60. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kegiatan pembayaran dan penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia sudah cukup baik. Dari indikator process proses dapat diketahui hasil transformasi nilai pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Hasil transformasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 26 berikut. Tabel 26. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Process Proses Indikator Penilaian A B C D E 1 8 10.00 64 80.00 8 10.00 2 20 25.00 50 62.50 10 12.50 3 15 18.75 58 72.50 7 8.75 4 32 40.00 48 60.00 5 37 46.25 36 45.00 7 8.75 6 0 70 87.50 10 12.50 Rata-rata 18.67

23.33 54.33

67.92 7.00

8.75 Sumber : Analisis Data Primer, Lampiran 11 Data pada Tabel 26, memperlihatkan bahwa rata-rata petani sampel yang menyatakan proses berjalannya kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian sudah dilakukan dengan baik, yaitu 54 orang 67.92, 19 orang 23.33 menyatakan sangat baik, dan 7 orang 8.75 menyatakan cukup baik serta tidak ada petani sampel yang menyatakan proses pelaksanaan kesepakatan tersebut tidak baik atau sangat tidak baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa process proses dari pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi yang terjalin antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian sudah dilakukan dengan baik. Penilaian terhadap pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani pada indikator product produk dapat dilihat pada Tabel 27 berikut. Tabel 27. Penilaian Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Product Produk No. Indikator Pelaksanaan Kesepakatan Nilai yang Diharapkan Nilai yang Diperoleh Ketercapaian 1. Peningkatan pengetahuan petani setelah adanya pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.25 85.00 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas ekspor kopi PT. Volkopi Indonesia setelah adanya pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.01 80.20 3. Kemampuan petani kopi dalam menghasilkan kopi yang sesuai dengan standarisasi PT. Volkopi Indonesia. 5 4.15 83.00 4. Peningkatan jumlah petani kopi dalam melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.70 74.00 5. Peningkatan pendapatan petani setelah melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.08 81.60 6. Keinginan PT. Volkopi Indonesia dan petani untuk memperbaiki kesalahan- kesalaan yang terjadi selama pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 4.02 80.40 7. Kepuasan PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi. 5 3.80 76.00 Jumlah 35

28.01 560.20

Rata-rata 5

4.00 80.03

Sumber: Analisis Data Primer, Lampiran 14 Indikator-indikator pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani berdasarkan product hasil dapat dikatakan telah dilakukan dengan baik. Data pada Tabel 27 memperlihatkan penilaian pada indikator tersebut, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.00, maka persentase ketercapaian adalah 80.03. Artinya petani menanggapi dengan baik hasil-hasil pencapaian tujuan yang telah dicapai selama pelaksanaan kesepakatan. Indikator pertama pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu peningkatan pengetahuan petani setelah pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.25, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 85.00. Artinya sebagian besar petani menilai baik peningkatan pengetahuan mereka setelah adanya kesepakatan. Pengetahuan petani mengenai budidaya kopi semakin meningkat setelah berpartisipasi dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut. Indikator kedua pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu peningkatan kuantitas dan kualitas ekspor kopi PT. Volkopi Indonesia setelah adanya pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.01, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 80.20. Artinya sebagian besar petani menilai baik kopi yang telah mereka produksi. Kualitas dan kuantitas ekspor kopi PT. Volkopi Indonesia semakin baik setelah dilaksanakannya kesepakatan agribisnis kopi. Indikator ketiga pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu kemampuan petani kopi dalam menghasilkan kopi yang sesuai dengan standarisasi PT. Volkopi Indonesia, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.15, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 83.00. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kemampuan mereka dalam mengelola atau mengusahakan kebun kopinya semakin baik setelah berpartisipasi dalam kesepakatan agribisnis kopi dengan PT. Volkopi indonesia. Indikator keempat pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu peningkatan jumlah petani kopi dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.70, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 74.00. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa pelaksanaan kesepakatan dalam hal peningkatan jumlah petani sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan terjadinya peningkatan jumlah petani yang berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut. Indikator kelima pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu peningkatan pendapatan petani setelah melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.08, maka persentase ketercapaian indikator tersebut 81.60. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa pelaksanaan kesepakatan dalam hal peningkatan pendapatan petani sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan mereka setelah berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut. Indikator keenam pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu keinginan PT. Volkopi Indonesia dan petani untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 4.02, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 80.40. Artinya sebagian besar petani menilai cukup baik pelaksanaan kesepakatan tersebut, dapat dilihat dengan ada keinginan mereka untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi selama berlangsungnya kesepakatan. Indikator ketujuh pada product hasil pelaksanaan kesepakatan yaitu kepuasaan PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam melaksanakan kesepakatan agribisnis kopi, dengan nilai yang diharapkan 5.00 dan nilai yang diperoleh 3.80, maka persentase ketercapaian indikator tersebut adalah 76.00. Artinya sebagian besar petani menilai bahwa kepuasan PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi sudah cukup baik. Dari indikator product hasil dapat diketahui hasil transformasi nilai pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian. Hasil transformasi nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 28 berikut. Tabel 28. Hasil Transformasi Nilai Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan Petani pada Indikator Product Hasil Indikator Penilaian A B C D E 1 20 25.00 60 75.00 2 7 8.75 67 83.75 6 7.50 3 13 16.25 66 82.50 1 1.25 4 0 56 70.00 24 30.00 5 8 10.00 71 88.75 1 1.25 6 3 3.75 75 93.75 2 2.50 7 0 64 80.00 16 20.00 Rata-rata 7.29

9.11 65.57

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17