Aspek Sosial dalam Pelaksanaan Kesepakatan Agribsnis Kopi antara

Contoh tersebut di atas juga terjadi pada petani kopi yang ada di daerah penelitian. Setiap petani anggota Aspek cenderung mendapatkan penawaran harga yang tidak sama, terkadang lebih rendah atau lebih tinggi dari petani anggota Aspek lainya. Adanya perbedaan kualitas kopi yang dihasilkan oleh masing-masing petani serta adanya perbedaan jadwal pemasaran kopi dan fluktuasi harga yang menyebabkan harga yang diterima oleh masing-masing petani berbeda-beda menimbulkan suatu masalah dalam pelaksanaan kesepakatan subsistem pemasaran kopi di daerah penelitian, masalah tersebut yaitu petani menaruh curiga terhadap harga yang ditawarkan oleh PT. Volkopi Indonesia dalam pelaksanaan kesepakatan. Namun masalah tersebut tidak menyebabkan petani mengundurkan diri atau keluar dari pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi dengan PT. Volkopi Indonesia karena dalam pelaksanaan kesepakatan pemasaran kopi ini petani diberi kebebasan, petani tidak harus menjual kopinya kepada PT. Volkopi Indonesia. Apabila petani menilai bahwa harga kopi yang ditawarkan PT. Volkopi Indonesia kurang memuaskan atau petani memerlukan uang sebelum tiba jadwal kegiatan pemasaran kopi maka petani dapat menjual kopinya kepada TokePanjuhar.

4.8.2 Aspek Sosial dalam Pelaksanaan Kesepakatan Agribsnis Kopi antara

PT. Volkopi Indonesia dengan Petani Pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi antara PT. Volkopi Indonesia dengan petani di daerah penelitian bukan hanya berorientasi pada Aspek Bisnis yakni ‘Bagaimana cara PT. Volkopi Indonesia membina petani dalam menghasilkan kopi kualitas terbaik sehingga diperoleh profit atau laba yang sebesar-besarnya dalam pelaksanaan kesepakatan ini dan bagaimana cara petani menghasilkan kopi kualitas baik sehingga diperoleh harga yang baik yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan’, melainkan juga berorientasi pada Aspek Sosial. Aspek Sosial pada pelaksanaan kesepakatan ini dapat dilihat dari adanya perhatian PT. Volkopi Indonesia terhadap peningkatan pengetahuan petani, keselamatan kerja dan kesehatan petani dalam mengusahakan kebun kopi. Perhatian PT. Volkopi Indonesia terhadap peningkatan pengetahuan petani dalam mengelola dan mengusahakan kebun kopi dapat dilihat dari adanya Program Pembinaan Penyuluhan dan Pelatihan melalui Program Sekolah Lapang Kopi SL-Kopi yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia terhadap petani Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan mengenai pengelolaan perkebunan kopi yang berpedoman pada prinsip-prinsip pertanian kopi terpadu. PT. Volkopi Indonesia memfasilitasi semua alat-alat dan bahan-bahan praktek yang diperlukan dan digunakan oleh petani selama melaksanakan Program SL- Kopi dalam sepuluh kali pertemuan ± tiga bulan. Alat-alat dan bahan-bahan yang yang diberikan oleh PT. Volkopi Indonsia tersebut, antara lain: buku panduan SL-Kopi, pena, gunting pangkas, gergaji potong, biostaterbekoprima larutan pengurai, jeregen dan terpal besar. Perhatian PT. Volkopi Indonesia dalam hal keselamatan kerja petani dapat dilihat dari adanya pemberian bantuan berupa pengadaan APD Alat Pelindung Diri yang dapat digunakan oleh petani saat bekerja di kebun seperti sepatu boot, sarung tangan, masker, kacamata, dan jaket pelindung. Perhatian PT. Volkopi Indonesia kepada petani juga diwujudkan dengan adanya bantuan yang diberikan berupa alat dan bahan dalam bertani seperti larutan kimia etanol, metanol, dan Beuveria bassianna yang digunakan untuk kegiatan pengendalian kimiawi hama dan gulma yang menyerang tanaman kopi serta net pelindung pada areal pembibitan kopi agar bibit kopi terhindar dari serangan hama, gulma, dan penyakit tanaman. Sedangkan perhatian PT. Volkopi Indonesia dalam hal kesehatan petani dapat dilihat dari pengadaan program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan petani secara gratis setiap satu kali dalam setahun serta mengadakan kegiatan edukasi tentang pentingnya keselamatan kerja dan kesehatan sehingga kesadaran petani akan pentingnya hal tersebut semakin meningkat. Program pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia bertujuan untuk mengetahui apakah petani selama mengelola atau mengusahakan kebun kopinya tercemar atau di dalam tubuhnya terkandung pestisida. Apabila petani yang diperiksa didapati tercemar pestisida maka akan diambil tindakan pengobatan terhadap petani yang bersangkutan.

4.8.3 Aspek Keberlanjutan Pelaksanaan Kesepakatan Agribsnis Kopi

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17