PembenihanPembibitan Tanaman Kopi Agrokimia

a. Subsistem Agribisnis Hulu Kopi

1. PembenihanPembibitan Tanaman Kopi

Ada dua jenis bibit kopi, yaitu bibit generatif dan bibit vegetatif. Bibit generatif diperoleh dengan cara menyemaikan benih. Benih ini boleh digunakan jika berasal dari benih hasil persilangan pertama yang berasal dari penangkaran benih terpercaya. Bibit vegetatif diperoleh dengan cara memperbanyak bagian tanaman selain benih, misalnya bibit cangkokan, sambungan, okulasi atau setek, dan kultur jaringan Suwarto dan Yuke, 2010. Benih dan bibit dapat dipesandibeli langsung ke PT. Perkebunan terdekat misalnya PTP XXIII, PTP XXVI, balai penelitian perkebunan terdekat BPPB Jember, dinas perkebunan terdekat, atau perusahaan perkebunan terdekat yang khusus membuat benihbibit kopi. Biasanya tempat-tempat tersebut mempunyai kebun khusus yang hanya memproduksi benih dan bibit kopi. Tanaman di kebun dipisahkan dari jenis kopi lainnya sehingga benih yang dihasilkan tidak tercemar. Benih yang dipanen juga diseleksi dari biji-biji rusak atau terserang hama penyakit sehingga dihasilkan biji-biji unggul Najiyati dan Danarti, 2008.

2. Agrokimia

Menurut Najiyati dan Danarti 2008 tanaman kopi membutuhkan pupuk untuk tumbuh kembangnya. Jenis pupuk yang sering digunakan untuk tanaman kopi adalah pupuk buatan kimiawi seperti urea, SP-36, dan KCL, serta pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos. Pada tahun pertama, setiap tanaman dipupuk dengan pupuk urea sebanyak 50 gr, SP-36 25 gr, dan KCL 20 gr. Pupuk tersebut diberikan dua kali, yaitu setengah pada umur enam bulan dan setengah lagi pada umur satu tahun. Dosis pemupukan tanaman kopipohontahun dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Data Dosis Pemupukan Tanaman KopiPohonTahun Tahun ke Urea grpohonthn SP-36 grpohonthn KCL grpohonthn 1 2 x 25 2 x 25 2 x 20 2 2 x 50 2 x 50 2 x 40 3 2 x 75 2 x 70 2 x 40 4 2 x 100 2 x 90 2 x 40 5-10 2 x 150 2 x 130 2 x 60 10 2 x 200 2 x 175 2 x 80 Sumber : Najiyati dan Danarti, 2008 Selain penggunaan pupuk, tingkat keberhasilan budidaya tanaman kopi tergantung juga dalam hal penanganan hama penyakit. Penyakit yang sering ditemukan dan serangannya mampu membuat kerugian ekonomi yang tinggi adalah penyakit karat daun dan nematoda parasit. Pengendalian umum yang sudah dilakukan oleh pekebun yaitu dengan pengendalian secara mekanis dan kimiawi. Dalam pengendalian secara kimiawi, fungisida yang digunakan yaitu larutan dithane M-45 2 grliter air untuk mngendalikan penyakit karat daun Hemileia vastatrix; larutan bavistin 50 WP 0,2 dan dithane M-45 80 WP 0,2 untuk mengendalikan cendawan jenis Cercospora coffeicola. Untuk pestisida digunakan pestisida dengan perlakuan fumigant seperti Basamid G. dan Vapam L. untuk mengendalikan hama yang menyerang akar yang pengaplikasian dilakukan sebelum kegiatan penanaman; dan dengan perlakuan sistemik dan kontak seperti Vydate 100 AS, Rugby 10 G untuk mengendalikan hama bentuk nematoda yang menyerang akar Nurhakim dan Sri Rahayu, 2014.

3. Agro Otomotif

Dokumen yang terkait

Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica ) (Studi Kasus Desa Dolokmargu, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

51 259 152

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 10

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 1

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 9

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 12

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 1 2

Pengaruh Harga Kopi di Terminal New York Dengan Harga di Tingkat Petani dan Pendapatan Petani Kopi Arabika (Sudi Kasus: Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 36

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 74

Evaluasi terhadap Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi antara PT. Volkopi Indonesia dan Petani (Kasus : Agribisnis Kopi Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 0 17