5.3 Masalah-masalah yang dihadapi oleh PT. Volkopi Indonesia dan Petani
Kecamatan Lintongnihuta dan Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang Hasundutan dalam Pelaksanaan Kesepakatan Agribisnis Kopi
Ada beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. Volkopi Indonesia dengan petani dalam pelaksanaan kesepakatan agribisnis kopi, antara lain sebagai berikut.
A. PT. Volkopi Indonesia
1. PT. Volkopi Indonesia mengalami kesulitan dalam memprediksi atau
memperkirakan kuantitas dan kualitas ekspor kopi yang berasal dari petani peserta kesepakatan karena adanya ketidakpastian kuantitas dan kualitas kopi
yang dihasilkan oleh petani.
2.
Harga kopi di pasar internasional yang berfluktuasi tentunya menyebabkan harga kopi yang diterima oleh petani dari PT. Volkopi Indonesia berfluktuasi
pula. Hal ini menimbulkan kecurigaan petani terhadap PT. Volkopi Indonesia bahwa harga kopi yang mereka terima tersebut tidak sesuai dengan kualitas
kopi yang telah dihasilkan.
B. Petani Kopi
1. Kurangnya tenaga kerja yang mau dan mampu membantu petani dalam
melakukan proses produksi pada kebun kopi seperti kegiatan pemangkasan kopi, pemupukan kopi, dan pemanenan kopi yang sesuai dengan standarisasi
proses produksi yang ditetapkan oleh PT. Volkopi Indonesia. 2.
Kurangnya modal untuk membeli pupuk dan membayar upah tenaga kerja sehingga kopi terlambat dipupuk, dipangkas dan dipanen.
C. PT. Volkopi Indonesia dan Petani Kopi
Masalah yang dihadapi oleh PT. Volkopi Indonesia dan petani dalam pelaksanaan kesepakatan, antara lain:
1. Masih ada itikad kurang baik dari pihak PT. Volkopi Indonesia dan pihak
petani kopi dalam menaati dan melaksanakan hal-hal yang tercantum pada perjanjian kesepakatan, seperti:
a. PT. Volkopi Indonesia tidak melakukan penetapan harga sesuai dengan
yang telah disepakati dalam kesepakatan; b.
Petani tidak melakukan kegiatan pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, pemanenan, dan pengolahan pasca panen sesuai
dengan prinsip-prinsip pertanian kopi terpadu seperti yang telah dipelajari di Sekolah Lapang Kopi SL-Kopi secara kontiniu, tidak menggunakan
alat-alat pelindung diri pada saat penyemprotan secara kontiniu dan tidak melakukan pengelolaan sampah kebun secara kontiniu.
2. Kesulitan dalam mendapatkan larutan kimia etanol dan metanol yang
dibutuhkan untuk mengendalikan hama penggerek buah kopi.
5.4 Upaya-upaya yang Dilakukan oleh PT. Volkopi Indonesia dengan Petani