Tingkat Kemampuan Manajemen Waktu Mahasiswa Program
memiliki tingkat total skor dengan kategori tingi. Rincian nomor item pada kategori sedang dapat dilihat pada lampiran 7.
Hasil kategorisasi tingkat kemampuan manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi, selanjutnya diuji ketepatannya
dengan membandingkan skor mean empirik dengan skor mean teoritik data penelitian. Perincian data penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 18. Deskripsi Data Penelitian
Kemampuan Manajemen Waktu dan Kebiasaan Prokrastinasi Penulisan Skripsi
Variabel N
Data Teoritik Data Empirik
Mean Skor
SD Mean
Skor SD
Min Max
Min Max
Kemampuan Manajemen
Waktu 44
67 27
108 13
78,84 41
99 11,070
Kebiasaan Prokrastinasi
Penulisan Skripsi
44 77
31 124
15 67,39
39 100
12,434
Pada tabel deskripsi data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada skor teoritik kemampuan manajemen waktu, item berjumlah 27 dengan
skor 1, 2, 3, dan 4 dengan nilai minimum 27 dan nilai maksimum 108. Rentang skor untuk skala ini adalah 108
– 27 = 81, sedangkan SD σ = 81 : 6 = 13, dan mean teoritik µ = 27 + 108 : 2 = 67. Pada tabel di
atas, skala kemampuan manajemen waktu memiliki skor mean empirik sebesar 74,84 dan skor mean teoritik sebesar 67. Hasil tersebut bila
dibandingkan menunjukkan bahwa skor mean empirik lebih besar dari pada skor mean toritik, yaitu 78,84 67. Selisih antara itu adalah
11,84yang lebih besar dari SD empirik yaitu 11,070. Hasil ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan bahwa rata-rata subjek memiliki kemampuan manajemen waktu yang tinggi.
Sedangkan pada kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi menunjukkan bahwa pada skor teoritik kebiasaan prokrastinasi penulisan
skripsi, item berjumlah 31 dengan skor 1, 2, 3, dan 4 dengan nilai minimum 31 dan nilai maksimum 124. Rentang skor untuk skala ini
adalah 124 – 31 = 93, sedangkan SD σ = 93 : 6 = 15, dan mean teorits
µ = 31 + 124 : 2 = 77. Pada tabel di atas, skala kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi memiliki skor mean empirik sebesar
67,39 dan skor mean teoritik sebesar 77. Hasil tersebut bila dibandingkan menunjukkan bahwa skor mean empirik lebih kecil dari pada skor mean
toritik, yaitu 67,3977. Selisih antara itu adalah -9,61 yang lebih kecil dari SD empirik yaitu 12,434. Hasil inimenunjukkan bahwa rata-rata
subjek memiliki kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi yang rendah.