D. Hasil Penelitian Relevan
Terdapat beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Kartadinata Tjundjing 2008,
pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya angkatan 2004 dan 2005 dengan N= 227. Data diperoleh dengan pengisian
Time Management Behavior Scale TMBS dengan Procrastination Assessment Scale for Student PASS. Data dianalisis dengan analisis
linear dan r person product moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan tetapi menunjukkan korelasi negatif
-0,377 antara pengelolaan waktu dan prokrastinasi akademik. 2.
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Sandra M. Djalali 2013 mengenai hubungan manajemen waktu dan efikasi diri dengan
prokrastinasi. Subjek penelitian adalah guru-guru SMA dan sederajat di wilayah Surabaya dan Sidoarjo N= 110. Subjek diperoleh dengan
menggunakan teknik probability sampling yaitu purposive random sampling. Data dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil
penelitian menunjukkan variabel manajemen waktu dan self efikasi secara simultan dan sangat signifikan berhubungan dengan
prokrastinasi, walaupun pengaruhnya sangat kecil karena dari hasil koefisien determinasi R= 0,213 menunjukkan bahwa sumbangan
relatif yang diberikan oleh variabel manajemen waktu dan self efikasi terhadap prokrastinasi hanya sebesar 21,3 , sementara sisanya
78,7 merupakan faktor-faktor lain yang menyebabkan munculnya prokrastinasi.
E. Kerangka Pikir
Kemampuan manajemen waktu merupakan satu hal yang penting bagi mahasiswa dalam proses belajar di perguruan tinggi. Banyak tugas
yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa, baik tugas akademik maupun tugas non-akademik. Salah satu penentu keberhasilan seorang mahasiswa
dalam melaksanakan tugasnya adalah kemampuan dalam memanajemen waktu. Mahasiswa yang mampu memanajemen waktunya dengan baik
memiliki kebutuhan dan tujuan yang jelas, memiliki daftar dan rencana tugas yang jelas, memanfaatkan dan mengendalikan waktunya dengan
baik, dan mengevaluasi semua waktu yang digunakan. Dengan memiliki kemampuan-kemampuan tersebut, seorang mahasiswa dapat
melaksanakan semua tugasnya dengan efektif, dan dapat merasakan hasil dari tugas-tugasnya tersebut. Secara khusus, mahasiswa dapat
menyelesaikan tugas penulisan skripsinya tepat waktu dan memperoleh hasil yang memuaskan.
Sebaliknya, mahasiswa yang kurang mampu memanajemen waktu mengalami kesulitan dalam mengatur waktu untuk memulai dan
menyelesaikan pekerjaannya disorganisasi waktu. Seperti kesulitan mengatur waktu untuk bertemu dengan dosen pembimbing, kesulitan
mengatur waktu untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dapat pula PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat seseorang sulit menentukan mana pekerjaan yang penting dikerjakan dan mana pekerjaan yang kurang penting dikerjakan. Salah
satu akibatnya adalah mahasiswa cenderung melakukan kebiasaan prokrastinasi atau menunda-nunda pelaksanaan tugasnya, khususnya
menunda-nunda penyusunan skripsi dan hal inilah yang menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini.
Selain manajemen waktu, faktor lain yang menjadi penyebab munculnya kebiasaan prokrastinasi dalam penyusunan skripsi pada
mahasiswa adalah faktor dari dalam diri mahasiswa, yakni; Pribadi yang beranggapan bahwa skripsi sebagai situasi yang mengancamnya sehingga
dapat menimbulkan kecemasan seperti menghindar dari dosen dan teman-teman, dan tidak yakin dengan kemampuan yang ia miliki; Pribadi
yang cenderung menyalahkan dirinya sendiri, orang seperti ini selalu takut salah dengan tugas yang ia buat; Pendekatan yang lemah terhadap tugas
yakni ketidakmampuan sesorang untuk mengetahui dari mana ia harus memulai skripsinya. Pada situasi seperti ini, seseorang tersebut mengalami
kebingungan untuk memulai yang akhirnya berimbas pada penundaan mengerjakan bahan skripsinya; Adanya kemarahan atau dendam yang
berlebihan terhadap sesorang yang dianggap musuh akan mempengaruhi cara seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan
dengan orang tersebut. Semisalnya, kurang menyukai cara dosen pembimbing mengoreksi hasil pekerjaan.