dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana strata satu. Biasanya, skripsi menjadi salah satu syarat kelulusan Wirartha, 2006.
Berdasarkan pengertian
prokrastinasi dan
skripsi, dapat
disimpulkan bahwa prokrastinasi penulisan skripsi merupakan menunda menyelesaikan tugas akhir dari seorang mahasiswa dalam
bentuk penulisan ilmiah untuk mencapai gelar kesarjanaan yang seharusnya dapat dikerjakan tepat waktu, dengan mengemukakan
berbagai alasan meskipun hal tersebut dilakukan secara sengaja dan terlihat adanya ketidakuntungan dalam melakukan penundaan tersebut.
3. Aspek-aspek Prokrastinasi Penulisan Skripsi
Solomon dan Rothblum, 1984 dalam Rizki, 2009: 14-15 menyebutkan lima area akademik untuk melihat jenis-jenis tugas
yang sering tidak dikerjakan oleh mahasiswa, yakni tugas mengarang menulis karya ilmiah, belajar menghadapi ujian,
membaca, kinerja tugas administratif, dan menghadiri pertemuan. Area akademik ini akan menjadi aspek prokrastinasi penulisan
skripsi dalam penelitian ini. Adapun kelima aspek tersebut, yaitu:
a. Tugas-tugas administratif penunjang proses penulisan skripsi
Berkaitan dengan penyelesaian hal-hal yang berkaitan dengan pembayaran UKT dan SKS, penyelesaian hal-hal yang berkaitan
dengan pengurusan Kartu Tanda Mahasiswa, dan penyelesaian hal-hal yang berkaitan dengan KRS dan BRS.
b. Menghadiri pertemuan berkaitan dengan proses penyusunan
skripsi Aspek kedua ini berkaitan dengan hal menghadiri pertemuan
dengan dosen pembimbing konsultasi skripsi, dan menghadiri pertemuan dengan kelompok bimbingan skripsi kelompok.
c. Membaca buku referensi skripsi
Aspek ini berkaitan dengan mencari buku-buku referensi skripsi, meminjam buku-buku referensi, lalu membaca buku-buku referensi
yang sudah ditemukan dan meringkas atau merangkum isi buku yang telah dibaca, dan selanjutnya mengembalikan buku-buku
yang telah dipinjam. d.
Menyusun skripsi Aspek ini berkaitan dengan mencari dan mengumpulkan berbagai
literatur atau sumber pustaka yang sesuai dengan judul skripsi seperti buku-buku yang relevan, jurnah ilmiah, ensiklopedi,
artikel-artikel ilmiah dan lain sebagainya, serta memulai dan menyelesaikan skripsi.
e. Belajar menghadapi ujian skripsi
Aspek ini berkaitan dengan penyelesaian hal-hal sebagai persyaratan pelaksanaan ujian skripsi seperti mengumpulkan
berkas yang diperlukan, dan mendaftar ujian skripsi. Aspek ini juga berkaitan dengan persiapan yang matang untuk
melaksanakan ujian dan mempelajari kembali bahan skripsi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah disusun, sehingga dapat melaksanakan ujian dengan baik dan mendapatkan nilai yang baik.
4. Jenis-jenis Prokrastinasi
Ferrari Yemima Huestiya, 2010:6, membagi prokrastinasi berdasarkan fungsi. Berdasarkan fungsinya, prokrastinasi dibagi
menjadi dua jenis yaitu: a.
Prokrastinasi disfungsional dysfunctional procrastination Penundaan jenis ini tidak memiliki tujuan, dan akan
berakibat buruk dan menimbulkan masalah. Prokrastinator jenis ini, biasaanya menggunakan alasan-alasan untuk melakukan
penundaan. Alasan tersebut dibagi menjadi dua yaitu: 1
Decisional procrastination Menurut Ferrari Ghufron 2003: 18, prokrastinasi dilakukan
sebagai suatu bentuk coping yang ditawarkan untuk menyesuaikan diri dalam pembuatan keputusan pada situasi
yang dipersebsikan penuh stress. 2
Behavioral atau avoidance procrastination Menurut Ferrari Ghufron, 2003: 19, penundaan
dilakukan dengan suatu cara untuk menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit untuk dilakukan.
Prokrastinasi dilakukan untuk menghindari kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan, yang akan mendatangkan nilai