Dari hasil analisis uji hipotesis ditunjukan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, yaitu 0,844 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi pada mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, angkatan 2011 dan 2012.
Berdasarkan tabel 20 tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar -0,031. Jadi dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa koefisien korelasi antara variabel kemampuan manajemen waktu dan kebiasaan prokrastinasi penulisan skripsi pada mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogykarta, angkatan 2011 dan 2012 berada pada kategori sangat rendah.
Walaupun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kemampuan manajemen waktu dengan kebiasaan prokrastinasi
penulisan skripsi, namun hasil hitung menunjukkan arah hubungan negatif, artinya ada indikasi bahwa semakin tinggi kemampuan
manajemen waktu seorang mahasiswa, semakin rendah kebiasaan prokrastinasi dalam proses penyusunan skripsinya. Sebaliknya,
semakin rendah kemampuan manajemen waktu seorang mahasiswa, maka semakin tinggi kebiasaan prokrastinasi dalam proses penulisan
skripsinya. Hasil ini terlihat dari hasil koefisien korelasi, yaitu -0,031. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini akan mendeskripsikan hasil peneltian untuk menjawab beberapa masalah yang telah dibahas pada bab
sebelumnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Sesuai dengan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 14,
menunjukkan bahwa sebagian besar 23 orang 52,27 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta angkatan 2011 dan 2012 memiliki tingkat kemampuan manajemen waktu tinggi. Jumlah ini merupakan setengah dari jumlah
mahasiswa yang dijadikan responden. Sesuai dengan pendapat Macan, dkk 1990 hasil ini membuktikan bahwa sebagian besar mahasiswa
memiliki tujuan yang jelas dan mampu mengidentifikasi prioritas dari tugas-tugas dalam perkuliahanya, mampu menyusun rencana dan
membuat jadwal dari tugaskegiatan, mampu mengendalikan waktu dalam melaksanakan semua tugas sehingga waktu dapat dimanfaatkan dengan
efektif, dan mampu mengevaluasi penggunaan waktunya sehingga dapat diketahui hasil dari tugas-tugas yang dikerjakan dan diketahui seberapa
banyak waktu yang sudah terpakai untuk melaksanakan semua tugas. Sebanyak 18 orang 40,90 dari jumlah mahasiswa yang diteliti
memiliki tingkat kemampuan manajemen waktu pada kategori sedang. Jumlah inipun merupakan jumlah yang sedikit dibanding dengan
mahasiswa yang dijadikan responden. Sesuai dengan pendapat Davidson 2002, kurangnya kemampuan manajemen waktu pada mahasiswa
disebabkan karena: mahasiswa kurang memiliki kesadaran akan tujuan yang harus dicapainya, mengalami kesulitan dalam memutuskan tugas apa
yang penting dan perlu dilakukan, kurang mampu dalam membuat jadwal tugas, sehingga pelaksanaan tugasnya kurang terorganisir, kurang
mampu dalam meminimalkan interupsi baik dari dalam diri maupun dari luar diri mahasiswa tersebut, dan kurang mampu dalam mengelola stress.
Hal ini akan menyebabkan tugas-tugas yang dikerjakan tidak berjalan dengan baik, sehingga tujuan dari tugas tersebut tidak tercapai.
Mahasiswa yang memiliki kemampuan manajemen waktu pada kategori rendah berjumlah 3 orang 6,81. Hal ini menunjukkan bahwa
mahasiswa tersebut belum mampu memanajemen waktu berdasarkan aspek menetapkan tujuan dan prioritas, perencanaan dan penjadwalan,
kemampuan mengendalikan waktu, dan preferensi untuk terorganisasi. Sesuai dengan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 15,
menunjukkan bahwa tidak ada aspek-aspek kemampuan manajemen waktu yang pencapaian skornya berada pada kategori rendah. Walaupun
demikian, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pencapaian skor ke 4 aspek kemampuan manajemen waktu berada pada kategori sedang,
hal ini ditunjukan melalui perolehan skor item dari aspek-aspek tersebut. Aspek yang pertama adalah menetapkan tujuan dan perioritas.
Pencapaian skor sedang pada aspek ini berkaitan dengan kecenderungan mahasiswa yang kurang mampu menentukan kebutuhan dari tugas-tugas
yang ingin dicapai, kurang mampu mengidentifikasi tugas-tugas yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI