4. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative LearningTeknik Mencari
Pasangan Make A Match
a. Pengertian Model Pembelajaran KooperatifCooperative Learning
Cooperative mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama Hamid Hasan dalam Etin Solihin, 2005:4. Pembelajaran
kooperatif adalah di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang,
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota
kelompok, baik secara manual maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang
berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar Sugiyanto,
2010:37.Pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama
siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilisator Lie dalam Made Wena, 2009:189
Pembelajaran Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kelompok termasuk bentuk
– bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru Suprijono, 2009 : 54. Pembelajaran
Cooperative adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi
pembelajaran kooperatif adalah Strategi pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok supaya siswa dapat belajar bekerja sama dengan yang lain
untuk mencapai tujuan yang sama.
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif.
Pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran penting Ibrahim et all, 2000:7-9, yaitu:
1 Hasil belajar akademik
Model pembelajaran ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit karena mengubah cara belajar siswa
kearah yang baik karena pembelajaran ini dapat meningkatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama siswa.
Pembelajaran kooperatif
bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, 2
Penerimaan terhadap perbedaan individu Efek samping yang dari kedua model pembelajaran kooperatif
adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuannya.
3 Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting lainnya adalah mengajarkan pada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting
dimiliki oleh para siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
c. Unsur-Unsur Pembelajaran KooperatifCooperative Learning
Roger dan dan David Johnson dalam Lie 2010:32 mengatakan tidak semua kerja kelompok bisa Cooperative Learning untuk mencapai hasil
yang maksimal ada lima unsur pembelajaran Cooperative harus diterapkan. Kelima unsure tersebut adalah :
1 Saling ketergantungan .
Saling ketergantungan suasana, saling ketergantungan tersebut dapat diciptakan melalui berbagai strategi, yakni : a Saling
ketergantungan dalam pencapaian tujuan, b. Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, c. Saling ketergantungan bahan atau
sumber belajar, d. Saling ketergantungan peran, e. Saling ketergantungan hadiah.
2 Tanggung jawab perseorangan.
Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan dalam metode kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya.