Hubungan Belajar Sepanjang Hayat dengan Kinerja Perawat Pendidik Hubungan Jaminan Perlindungan Hukum dengan Kinerja Perawat Pendidik Hubungan Organisasi Profesi dengan Kinerja Perawat Pendidik

pendidik. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik p=0,006.

6. Hubungan Penghasilan dengan Kinerja Perawat Pendidik

Untuk mengetahui hubungan antara penghasilan dengan kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia dapat dilihat dalam tabel korealsi berikut ini: Tabel 4.21 Hubungan Penghasilan dengan Kinerja Perawat Pendidik Universitas Sari Mutiara Indonesia Tahun 2013 Pearson Correlation Kekuatan korelasi r Nilai p value 0,412 0,021 Berdasarkan analisis korelasi, hubungan penghasilan dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang sangat cukup r=0,412 dan berpola positif artinya semakin puas penghasilan semakin baik kinerja perawat pendidik. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara penghasilan dengan kinerja perawat pendidik p=0,021

7. Hubungan Belajar Sepanjang Hayat dengan Kinerja Perawat Pendidik

Untuk mengetahui hubungan antara belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia dapat dilihat dalam tabel korealsi berikut ini: Tabel 4.22 Hubungan Belajar Sepanjang Hayat dengan Kinerja Perawat Pendidik Universitas Sari Mutiara Indonesia Tahun 2013 Pearson product moment Kekuatan korelasi r Nilai p value 0,395 0,028 Universita Sumatera Utara Berdasarkan analisis korelasi, hubungan belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah r=0,395 dan berpola positif artinya semakin baik belajar semakin baik kinerja perawat pendidik. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara belajar sepanjang hayat dengan kinerja perawat pendidik p=0,028.

8. Hubungan Jaminan Perlindungan Hukum dengan Kinerja Perawat Pendidik

Untuk mengetahui hubungan antara perlindungan hukum dengan kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia dapat dilihat dalam tabel korealsi berikut in: Tabel 4.23 Hubungan Jaminan Perlindungan Hukum dengan Kinerja Perawat Pendidik Universitas Sari Mutiara Indonesia Tahun 2013 Pearson product moment Kekuatan korelasi r Nilai p value 0,395 0,028 Berdasarkan analisis korelasi, hubungan jaminan perlindungan hukum dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah r= 0,395 dan berpola positif artinya semakin baik jaminan perlindungan hukum semakin baik kinerja perawat pendidik. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara jaminan perlindungan hukum dengan kinerja perawat pendidik p=0,028. Universita Sumatera Utara

9. Hubungan Organisasi Profesi dengan Kinerja Perawat Pendidik

Untuk mengetahui hubungan antara perlindungan hukum dengan kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia dapat dilihat dalam tabel korealsi berikut ini: Tabel 4.24 Hubungan Organisasi Profesi dengan Kinerja Perawat Pendidik Universitas Sari Mutiara Indonesia Tahun 2013 Pearson product moment Kekuatan korelasi r Nilai p value 0,507 0,004 Berdasarkan analisis korelasi, hubungan organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup r= 0,507 dan berpola positif artinya semakin baik organisasi profesi semakin baik kinerja perawat pendidik. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik p=0,004.

4.5 Analisis Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh antara semua variabel yang bermakna dengan kinerja, maka dilakukan analisis multivariat. Sesuai dengan tujuan dan hipotesa penelitian, maka dilakukan uji statistik regresi linier. Tahap uji multivariat regresi liner. 4.5.1 Seleksi Bivariat Variabel yang dapat masuk model multivariat adalah variabel yang pada analisis bivariatnya mempunyai nilai p value 0,25. Hasil analisis bivariat uji korelasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini Universita Sumatera Utara Tabel 4.25 No Variabel Pearson Correlation Kekuatan korelasi r Nilai P value 1 Bakat 0,429 0,016 2 Komitmen 0,369 0,041 3 Kualifikasi akademik 0,390 0,030 4 Kompetensi 0, 397 0,027 5 Tanggung Jawab 0,484 0, 006 6 Penghasilan 0,412 0,021 7 Belajar Sepanjang Hayat 0,395 0,028 8 Jaminan Perlindungan Hukum 0,395 0,028 9 Organisasi Profesi 0,507 0,004 Hasil dari analisis bivariat dengan korelasi didapatkan nilai p value pada semua variabel independen bakat, komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung jawab, penghasilan, belajar sepanjang hayat, jaminan perlindungan hukum dan organisasi profesi mempunyai p value 0,25, dengan demikian semua variabel independen masuk ke permodelan multivariat.

4.5.2 Uji Asumsi 1. Uji Asumsi Eksistensi

Untuk tiap nilai dari variabel independen, variabel dependen adalah variabel random yang mempunyai mean dan varian tertentu. Asumsi ini berkaitan dengan teknik pengambilan sampel. Cara mengetahui asumsi eksistensi dengan cara melakukan analisis deskriptif variabel residual dari model, bila residual menunjukkan adanya mean mendekati nol dan ada sebaran varian atau standar deviasi maka asumsi eksistensi terpenuhi. Berdasarkan hasil residuals statistics uji regresi llinier berganda pada penelitian ini menunjukkan angka residual Hasil Analisis Uji Korelasi Budaya Kerja Bakat, Komitmen, Kualifikasi akademik, Kompetensi, Tanggung Jawab, Penghasilan, Belajar Sepanjang Hayat, Jaminan Perlindungan Hukum, Organisasi Profesi Terhadap Kinerja Universita Sumatera Utara dengan mean 0,000 dan standar deviasi 11,793. Dengan demikian disimpulkan bahwa asumsi eksistensi terpenuhi.

2. Uji Asumsi Independensi