sebaliknya semakin tidak baik kualifikasi akademik yang dimiliki seorang perawat pendidik akan menghasilkan kinerja yang semakin tidak baik pula di institusi
tempat bekerja..
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hartini 2012 bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualifikasi akademik terhadap kinerja
kepala Sekolah Dasar Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sappaile Rusmawati 2007 bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta
memilki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
5.3.4 Pengaruh Budaya Kerja Berdasarkan Kompetensi terhadap Kinerja Perawat Pendidik
Berdasarkan hasil analisis bivariat hubungan kompetensi dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah r= 0,397 dan berpola
positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara kompetensi dengan kinerja perawat pendidik p = 0,027. Artinya semakin baik
kompetensi semakin baik kinerja perawat pendidik, sebaliknya semakin tidak baik kompetensi yang dimiliki seorang perawat pendidik akan menghasilkan kinerja
yang semakin tidak baik pula.
Hal ini sejalan dengan penelitian Udiyono 2011 yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan potitif yang signifikan antara kompetensi professional
dengan kinerja guru r = 0,702. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Hamidi
Indrastuti 2012 yang menjelaskan bahwa dari sudut pandang pimpinan
Universita Sumatera Utara
kompetensi pendagogik mempengaruhi kinerja dosen dengan demikian dapat disimpulkan semakin besar kemampuan dosen dalam kompetensi pedagogik ini
maka akan dapat meningkatkan kinerja dosen tersebut dan penelitian yang dilakukan oleh Maryadi 2012 diperoleh pengaruh kompetensi terhadap kinerja
dosen sebesar 21,9 . Menurut Spencer dalam Moeheriono, 2010 Kemampuan atau kompetensi
adalah karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki
hubungan kausal atau sebagai sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja pada situasi tertentu.
5.3.5 Pengaruh Budaya Kerja Berdasarkan Tanggung Jawab terhadap Kinerja Perawat Pendidik
Berdasarkan analisis bivariat hubungan tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang cukup r=0,484 dan berpola
positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara tanggung jawab dengan kinerja perawat pendidik p=0,006. Artinya semakin baik
tanggung jawab semakin baik kinerja perawat pendidik, sebaliknya semakin tidak baik tanggung jawab yang dimiliki seorang perawat pendidik akan menghasilkan
kinerja yang semakin tidak baik pula. Dalam penelitian ini tanggung jawab ternyata merupakan yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja perawat
pendidik.
Hasil ini sesuai dengan teori Herzberg dalam Swansburg, R.C Swansburg, J.R 2000 Salah satu faktor motivator adalah tanggung jawab yang
Universita Sumatera Utara
mana bila tanggung jawab terdapat dalam pekerjaannya akan menggerakan motivasi yang kuat yang dapat menghasilan kinerja yang tinggi
.
5.3.6 Pengaruh Budaya Kerja Berdasarkan Penghasilan terhadap Kinerja Perawat Pendidik