Budaya Kerja Berdasarkan Penghasilan Budaya Kerja Berdasarkan Belajar Sepanjang Hayat

mahasiswa tidak adil. Menerima pesanan mahasiswa untuk menyusun proposal skripsi atau tugas akhir lainnya. Perawat pendidik wajib menyusun SAP dan GBPP. Perawat pendidik wajib hadir mengawas ujian UTS dan UAS sesuai dengan yang ditugaskan Dekan. Perawat pendidik berkewajiban memenuhi jadwal kuliah, ujian dan memasukkan nilai akhir mahasiswa tepat waktu.

5.1.6 Budaya Kerja Berdasarkan Penghasilan

Berdasarkan analisis univariat budaya kerja berdasarkan penghasilan di Universitas Sari Mutiara Indonesia tahun 2013 didapatkan mayoritas 51,6 memuaskan. Hal ini bisa dikarenakan sistem gaji di Universitas Sari Mutiara Indonesia berdasarkan jabatan jadi setiap jabatan mempunyai tarif tersendiri dengan gaji terendah sampai tertinggi pada jabatan itu sehingga bagi pemegang jabatan yang cukup lama mengemban tugasnya bisa termotivasi karena bisa saja terjadi kenaikan sampai dengan tertinggi. Selain itu kenaikan gaji berkaitan dengan prestasi perawat pendidik dimana pemberiannya didasarkan pada prestasi kerja tertentu yang dapat dicapai oleh perawat pendidik. sehingga ini memotivasi perawat pendidik untuk bekerja lebih baik lagi agar bisa mendapatkan penghasilan yang baik pula. Hal ini sesuai dengan teori yang di nyatakan oleh Gitosudarmo Sudita 2000 bahwa kompensasi ekstrinsik seperti gaji atau bonus berkaitan dengan prestasi karyawan yang mutakhir current, dimana pemberiannya didasarkan pada prestasi-prestasi tertentu yang mampu diraih oleh karyawan. Penetapan penghasilan perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia sebagian besar ditentukan oleh kinerja dari perawat pendidik. Semakin Universita Sumatera Utara baik kinerja perawat pendidik semakin banyak diserahi tanggung-jawab pekerjaan yang dapat menghasilkan tambahan penghasilan. Hal ini menunjukkan bahwa penghasilan lebih ditentukan oleh kinerja dari perawat pendidik. Keadaan ini berbanding lurus dengan tujuan Universitas dalam menjadikan perawat pendidik sebagai tenaga professional dengan penghasilan yang berbasis kinerja. Faktor lain yang memberikan efek terhadap penghasilan perawat pendidik adalah sertifikasi karena dengan sertifikasi tersebut perawat pendidik memperoleh tunjangan jabatan yang signifikan dalam menambah penghasilannya

5.1.7 Budaya Kerja Berdasarkan Belajar Sepanjang Hayat

Berdasarkan hasil univariat budaya kerja belajar sepanjang hayat di Universitas Sari Mutiara tahun 2013 didapatkan mayoritas 38,7 baik. Hal ini bisa dikarenakan Universitas Sari Mutiara Indonesi memiliki perawat pendidik mayoritas berumur 26-30 tahun sebanyak 29,0. Hal ini memberiarti perawat pendidik pada tempat penelitian masih berusia produktif dalam bekerja dan belajar sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Di Indonesia belajar sepanjang hayat di jamin Undang-Undang. Hal tersebut tertuang pada pasal 4 UU No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dalam pasal tersut disebutkan pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dangan sistem terbuka dan multimakna dan pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Belajar sepanjang hayat perawat pendidik di universitas sari Mutiara Indonesia selama ini dikembangkan dengan memberikan kesempatan Universita Sumatera Utara mengembangkan keprofesionalan dengan cara memberikan kesempatan untuk studi lanjut baik didalam negeri maupun diluar negeri, menyelenggarakan seminar, workshop, pelatihan dengan menghadirkan para pakar sehingga bisa menambah pengetahuan dan memberikan ide baru bagi perawat pendidik untuk mengembangkan dirinya sehingga kinerja perawat pendidik dapat ditingkatkan lagi. Menghadiri atau mengirimkan perawat pendidik untuk mengikuti seminar, workshop, dan forum ilmiah yang diselengarakan secara nasional ataupun internasional yang dapat mendukung pada perkembangan ilmu keperawatan.

5.1.8 Budaya Kerja Berdasarkan Perlindungan Hukum