Setiap pendidik wajib bergabung dalam organisasi profesi. Ketentuan itu sudah tercantum dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, Pasal 41 ayat 3. Wajib bagi guru untuk menjadi anggota organisasi profesi karena hal itu sudah diatur dalam undang-undang. Keterlibatan perawat pendidik
dalam organisasi profesi akan berpengaruh pada keputusan kebijakan pemerintah. Sebab, organisasi yang kuat usulannya akan menjadi perhatian bagi pembuat
kebijakan.
5.2 Kinerja Perawat Pendidik
Kinerja perawat pendidik pada aspek tridharma perguruan tinggi dalam penelitian ini merupakan refleksi dari kinerja perawat pendidik pada aspek
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil analisis univariat ketiga aspek kinerja perawat pendidik adalah sebagai berikut:
5.2.1 Pendidikan dan Pengajaran
Kinerja perawat pendidik pada aspek pengajaran sesuai dengan tabel 4.11 diperoleh hasil perawat pendidik sangat baik 90,3 . Bila dibandingkan dengan
kinerja perawat pendidik pada aspek penelitian dan pengabdian masyarakat bidang pengajaran memperlihatkan hasil yang lebih tinggi. Pengajaran dan
penelitian bagi profesi perawat pendidik merupakan komponen terbesar didalam penilaian kinerja sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2010. Kinerja perawat pendidik pada aspek pengajaran sangat baik dikarenakan
61,3 perawat pendidik bekerja 1-5 tahun dengan masa kerja paling rendah 2 tahun. Menurut Haryanto 2001 seseorang yang mempunyai pengalaman akan
Universita Sumatera Utara
memiliki seasoned professionals, yaitu mempunyai pengalaman di tingkat senior management dan teruji ketangguhan dan kapabilitasnya.
5.2.2 Penelitian
Kinerja perawat pendidik pada aspek penelitian sesuai dengan tabel 4.12 diperoleh hasil cukup 54,8 . Bila dibandingkan dengan kinerja perawat
pendidik pada aspek pengajaran dan pengabdian masyarakat, bidang penelitian memperlihatkan hasil yang lebih rendah. Pada aspek penelitian hasilnya belum
maksimal untuk kinerja perawat pendidik. Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat pendidik yang
dilakukan oleh peneliti hal ini bisa saja terjadi dikarenakan faktor kurangnya inisiatif terhadap tugas dan kewajibannya serta beban mengajar yang tinggi.
Anggaran yang terbatas dari institusi untuk pembiayaan penelitian juga menjadi faktor yang mempengaruhi belum maksimalnya jumlah penelitian di Fakultas
keperawatan. Minimnya minat perawat pendidik melakukan penelitian mungkin karena minimnya budaya penelitian, banyak perawat pendidik yang kurang
termotivasi dan masih terfokus untuk mengajar. Universitas Sari Mutiara Indonesia mengharuskan perawat pendidiknya untuk melakukan minimal satu
penelitian per tahun akan tetapi pelaksanannya belum maksimal. Perawat pendidik tertarik melakukan penelitian saat menjelang kenaikan pangkat atau karena
kepentingan yang mendesak seperti akreditasi, sehingga umumnya perawat pendidik jarang melakukan melakukan penelitian.
Hasil penelitian Denovoidea menemukan bahwa masih banyak perawat pendidik hanya mengutamakan pengajaran sebagai aktivitas utama. Padahal
Universita Sumatera Utara
perawat pendidik harus melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat, akan tetapi kedua aktivitas tersebut sulit dilaksanakan, karena mereka masih melakukan
kerja sampingan di sektor lain
5.2.3 Pengabdian Pada Masyarakat