Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Udiyono 2011 terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5 antara
keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan kinerja guru, dengan r = 0,626 pada p = 0,012. Semakin tinggi tingkat keikutsertaan dalam forum ilmiah, semakin tinggi
pula tingkat kinerja guru. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Loundrburg dan Rigell dalam Levi dan Bimo 2010 bahwa analisis hierarki menunjukan bahwa
dorongan belajar sebagai perwujudan dari motivasi belajar terbukti sangat berpengaruh dalam kinerja.
5.3.8 Pengaruh Budaya Kerja Berdasarkan Perlindungan Hukum terhadap Kinerja Perawat Pendidik
Berdasarkan analisis bivariat hubungan jaminan perlindungan hukum dengan kinerja dosen menunjukkan hubungan yang rendah r= 0,395 dan berpola
positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara jaminan perlindungan hukum dengan kinerja dosen p=0,028. Artinya semakin
baik jaminan perlindungan hukum semakin baik kinerja perawat pendidik, sebaliknya semakin tidak baik jaminan perlindungan hukum yang dimiliki
seorang perawat pendidik akan menghasilkan kinerja yang semakin tidak baik
pula.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Supriyadi 2010 bahwa program keselamatan kerja karyawan pada CV. Sriwijaya Utama berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan korelasi product moment, yaitu di dapat r hitung sebesar 0,41 dengan r tabel sebesar 0,168
Universita Sumatera Utara
pada taraf signifikan 5. Dengan r hitung lebih besar daripada r tabel, maka pelaksanaan keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
5.3.9 Pengaruh Budaya Kerja Berdasarkan Organisasi Profesi terhadap Kinerja Perawat Pendidik
Berdasarkan analisis bivariat hubungan organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik menunjukkan hubungan yang rendah r= 0,507 dan berpola
positif. Hasil uji statistik terdapat korelasi yang bermakna signifikan antara organisasi profesi dengan kinerja perawat pendidik p=0,004. Artinya semakin
baik organisasi profesi semakin baik kinerja perawat pendidik. sebaliknya semakin tidak baik organisasi profesi yang dimiliki seorang perawat pendidik
akan menghasilkan kinerja yang semakin tidak baik pula.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Udiyono 2011 terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5 antara karya
pengembangan profesi dengan kinerja guru, dengan r = 0,817 pada p = 0,000. Semakin tinggi tingkat karya pengembangan profesi semakin tinggi pula tingkat
kinerja guru. Dalam penelitian ini budaya kerja berdasarkan organisasi profesi
merupakan variabel yang paling rendah pengaruhnya terhadap kinerja perawat pendidik di Universitas Sari Mutiara Indonesia. Universitas Sari Mutiara
mempunyai kebijakan bahwa setiap perawat pendidik harus aktif dalam kegiatan keorganisasian profesi namun demikian pengakuan terhadap organisasi profesi
didasarkan pada nilai moral yang tercermin pada keahlian dan ketrampilan anggota profesi yang bersangkutan.
Universita Sumatera Utara
5.3.10 Pengaruh Budaya Kerja yang Dominan dengan Kinerja Perawat Pendidik