G. Teknik Pengumpulan Data
Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Wawancara
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti telah
mengetahui pasti mengenai informasi yang telah diperoleh. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, peneliti tidak memiliki pedoman yang telah
disusun dan bebas untuk bertanya tentang apa saja yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur yang
dilakukan dengan guru yang bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan. Hasil analisi kebutuhan tersebut digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
kebutuhan guru mengenai bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. Wawancara dilakukan pada tanggal 12 April 2014 pukul 10.30 WIB.
2. Kuesioner
Menurut Sugiyono 2013, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden. Pada penelitian ini kuesioner bertujuan untuk mengetahui validasi yang dapat membantu peneliti dalam melakukan revisi perangkat
pembelajaran yang dibuat. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015 dan pada tanggal 25 Maret 2014.
H. Teknik Analisis Data
Data yang digunakan oleh peneliti berupa data kualitatif dan kuantitatif. 1.
Data Kualitatif
Data Kualitatif ini diperoleh dari komentar yang dikemukakan oleh guru kelas 1 SD Negeri Kalasan 1 Yogyakarta dan pakar Kurikulum SD 2013. Data analisis ini
dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan produk yang akan dihasilkan. 2.
Data Kuantatif Analisis data yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner dari responden
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Langkah-langkah analisis statistik deskriptif meliputi: 1 pengumpulan data kasar, 2 pemberian skor untuk data
kuantitatif, dan 3 skor yang diperoleh melalui uji validasi dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima. Nilai skala lima digunakan untuk memberikan nilai terhadap
kelayakan produk yang dihasilkan. Acuan nilai skala lima dikemukakan oleh Sukardjo, 2008 sebagai berikut:
Tabel 5. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima
Interval Skor Kategori
X X̅
i
+ 1,80 Sbi Sangat baik
X̅
i
+ 0,60 SBi X ≤ X̅
i
+ 1, 80Sbi Baik
X̅
i
– 0,60 SBi X ≤ X̅
i
+ 0,60Sbi Cukup
X̅
i
– 1,80 SBi X ≤ X̅
i
– 0,60Sbi Kurang
X ≤ X̅
i
– 1,80Sbi Sangat Kurang
Keterangan: Rerata ideal
X̅
i
: skor maksimal ideal + skor minimal ideal Simpangan baku ideal SB
i
:
6
skor maksimal ideal - skor minimal ideal X
: Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan
rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal X̅
i
: 5+1 = 3 Simpangan baku ideal SB
i
:
6
5-1 = 0,67 Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban:
Kategori sangat baik = X
X̅
i
+ 1,80 SB
i
= X 3 + 1,80 . 0,67 = X 3 + 1,21
= X 4,21 Kategori baik
= X̅
i
+ 0,60SB
i
X ≤ X̅
i
+ 1,80SB
i
= 3 + 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 1,80 . 0,67 = 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21
= 3,40 X ≤ 4,21 Kategori cukup baik
= X̅
i
- 0,60SB
i
X≤ X̅
i
+ 0,60SB
i
= 3 - 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 0,60 . 0,67
= 3 – 0,40 X≤ 3 + 0,40
= 2,60 X≤ 3,40
Kategori kurang baik =
X̅
i
- 1,80SB
i
X≤ X̅
i
- 0,60SB
i
= 3 - 1,80 . 0,67 X ≤ 3 - 0,60 . 0,67
= 3 - 1,21 X ≤ 3 - 0,40
= 1,79 X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik =
� ≤ X̅
i
– 1,80SB
i
= X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21
= X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi
data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
X 5.00 Sangat Baik
3,40 X ≤ 4,21 Baik
2,60 X ≤ 3,40 Cukup
1,79 X ≤ 2,60 Kurang
X ≤ 1,79 Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam
kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala l.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peniliti dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada BAB III. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada ibu S guru kelas IV pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1,
Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan
tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian
tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut
berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut adalah data hasil dari
wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.