BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peniliti dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada BAB III. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada ibu S guru kelas IV pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1,
Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan
tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian
tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut
berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut adalah data hasil dari
wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 pukul 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.
1 Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Guru tersebut
memberikan jawaban bahwa guru hanya memahami sebatas apa yang diberikan pemerintah lewat pelatihan Kurikulum 2013, Ibu S juga menambahkan bahwa masih
butuh banyak waktu untuk belajar mengenai Kurikulum 2013, dan yang beliau tahu bahwa kurikulum 2013 disampaikan secara holistik dalam 1 tema dan tidak terpisah
antar mata pelajaran berbeda dengan KTSP pada kelas VI yang terdapat beberapa mata pelajaran yang terpisah.
2 Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan
pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Guru memberikan jawaban bahwa pada KTSP perumusan indikator dan tujuan lebih mempertimbangkan
pada aspek pengetahuan semata berbeda dengan perumusan indikator dan tujuan pada Kurikulum 2013 yang meliputi empat kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan,
sikap spiritual dan sikap sosial. Kompetensi 1 dan 2 boleh tidak semuanya di tulis setiap mata pelajaran asalkan dalam satu pembelajaran ada mata pelajaran yang
memuat kompetensi 1 dan 2. 3
Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Guru menjawab bahwa pembelajaran tematik integratif adalah
pembelajaran yang memuat beberapa mata pelajaran kemudian disatukan dalam satu kegiatan pembelajaran dan penyampaiannya tidak boleh terpisah.
4 Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran? Guru menjawab bahwa yang dimaksud dengan pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki 5 tahap kegiatan, yakni; mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan. Beliau menambahkan bahwa 5 kegiatan pembelajaran dari pendekatan saintifik ini tidak harus berurutan.
5 Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan penilaian otentik? Guru menjawab
bahwa yang dimaksud dengan penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara keseluruhan, menurut beliau penilaian otentik dilakukan secara keseluruhan
yang meliputi semua aspek, hal ini untuk melihat perkembangan siswa. Beliau menambahkan penilaian otentik hendaknya dilakukan secara berkesinambungan.
6 Apakah Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Guru
menjawab bahwa rubrik-rubrik penilaian non tes beliau sudah punya, tetapi kalau ada contoh yang lebih riil dan lebih baik guru membutuhkan sebagai bahan perbandingan
untuk memahami dan belajar. Beliau menambahkan bahwa penilaian otentik itu sangat berat, beliau sudah melaksanakan penilaian otentik tetapi pelaksanaannya
belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan SDM yang belum mahir, serta keterbatasan sarana dan prasarana, dan juga yang menjadi sangat berat adalah jumlah
murid yang banyak dengan waktu yang sedikit. Beliau belum dapat menemukan bagaimana penilaian otentik yang efektif, selama ini penilaian otentik dilakukan
tertatih-tatih, beliau menjalankan sebisa mungkin. 7
Sejauh mana pemahaman BapakIbu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran? Guru menjawab dalam Kurikulum 2013 pendidikan karakter
setiap hari muncul dalam kegiatan pembelajaran berbeda dengan KTSP yang hanya menitikberatkan pendidikan karakter pada mata pelajaran agama dan PKn saja. Beliau
menambahkan dengan adanya pendidikan karakter yang termuat setiap harinya dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan setelah lulus siswa tidak hanya memiliki pengetahuan yang cukup tetapi juga memiliki karakter yang baik.
8 Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang dikembangkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional? Guru menjawab bahwa ada 18 jenis karakter yang dikembangkan oleh Kemedikbud, beliau belum menghafal apa
saja 18 karakter yang dikembangkan, menurut beliau karakter itu merupakan sikap yang baik, beliau dalam mengajar tidak pernah melihat apa saja karakter yang
dikembangkan yang penting sikap apa saja yang baik dan cocok untuk siswa beliau berikan. Sebagai contoh yang beliau sampaikan, seperti budaya jawa kalau berjalan di
depan orang tua harus menunduk, beliau pun mengajarkannya kepada siswanya. 9
Kesulitan-kesulitan apa yang Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Guru menjawab kesulitan
tidak terlalu signifikan hal ini karena sudah ada buku guru dan siswa meskipun belum sempurna, yang menjadi kesulitan menurut beliau adalah instrumen penilaian yang
beragam itu yang membuat beliau sedikit kesulitan, hal ini dikarnakan dengan jumlah siswa yang banyak dan waktu yang sedikit. Beliau menambahkan bila ada penilaian
yang lebih efektif dan cukup mengukur beliau sangat mau menerimanya. 10
Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Ibu? Guru menjawab sudah tersedia tapi belum maksimal,
beliau masih membutuhkan rubrik penilaian dari karakter sikap yang beliau belum miliki, guru menambahkan untuk penilaian sikap yang beliau miliki belum
sesungguhnya mengukur dari aspek yang mau diukur, jadi guru masih membutuhkan rubrik penilaian sikap yang efektif dan bisa mengukur aspek yang mau diukur.
11 Apakah Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Guru menjawab contoh perangkat pembelajaran sudah ada, namun beliau membutuhkan jika ada sebagai bahan rujukan
terutama untuk rubrik penilaian. Rubrik penilaian terutama penilaian sikap, guru sangat membutuhkan karena selama ini contoh rubrik penilaian sikap sangat jarang
kalaupun ada itu kurang efektif menurutnya. 12
Karakteristikciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Ibu butuhkan? Guru menjawab beliau sudah bisa mengembangkan RPPTH namun belum
maksimal hal ini dikarenakan Kurikulum 2013 masih baru menurutnya, secara teoritis beliau sudah tau meskipun belum mendalam tetapi pada pelaksanaannya, beliau
masih banyak menemukan kesulitan-kesulitan terutama saat mengembangkan rubrik penilaian.
13 Saran apa yang dapat Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran
yang mengacu pada Kurikulum SD 2013? Guru menjawab perangkat pembelajaran yang dibuat menurutnya harus dapat mengembangkan potensi siswa dan sesuai
dengan tujuan kurikulum SD 2013.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan