Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII
78
Sultan Hairun dapat dipatahkan pada 1570. Namun, per lawanan rakyat Maluku terus berlanjut di bawah
pimpinan Sultan Baabullah. Dengan perlawanan Sultan Baabbullah inilah, Portugis dapat diusir dari bumi
Maluku pada 1575.
d. Perlawanan Kesultanan Banten
Sejak abad ke-16, Kesultanan Banten sudah menjadi salah satu pusat perdagangan dunia. Kedatangan kali
pertama VOC ke Banten yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman, mendapat kecurigaan dari rakyat Banten. VOC
sering melakukan keonaran dan kekerasan, sehingga timbullah permusuhan di antara keduanya. Permusuhan
ini semakin meningkat pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa 1651–1682 dan setelah dikuasainya
Jayakarta Batavia oleh VOC pada 1619.
Perlawanan Sultan Ageng dapat dilumpuhkan setelah VOC di bawah Jan Pieterszoon Coen melakukan
politik adu domba terhadap putra mahkota kerajaan, yaitu Sultan Haji. Akhirnya, terjadi pertentangan antara
ayah dan anak. Sultan Haji mendapat bantuan VOC untuk menurunkan ayahnya dari takhta kesultanan.
Sebagai imbalannya, Sultan Haji harus menandatangani sebuah perjanjian yang isinya mengharuskan Banten
menyerahkan beberapa bagian daerah kekuasaannya kepada VOC.
e. Perlawanan Kesultanan Mataram
Sultan Agung ingin menjadikan Mataram sebagai kesultanan terkuat di Pulau Jawa. Namun, keinginan
tersebut terbentur oleh kedudukan VOC di Batavia. Oleh karena itu, Sultan Agung berusaha untuk mengusir
VOC dari Batavia.
Sultan Agung menyerang Batavia sebanyak dua kali, yaitu pada 1628 dan 1629. Namun, kedua serangan
tersebut mengalami kegagalan karena pasukannya m e n g a l a m i k e k u r a n g a n p e r b e k a l a n . S e b e l u m
keinginannya tercapai, Sultan Agung meninggal dunia pada 1645. Penggantinya, yaitu Sultan Amangkurat I
1646-1677 memiliki kebijakan yang bertolak belakang dengan cita-cita Sultan Agung. Hal ini mengakibatkan
VOC dapat dengan mudah memperoleh izin untuk melakukan perdagangan di bandar-bandar perdagangan
di seluruh Pulau Jawa.
Gambar 4.14
Sultan Agung menyerang pusat VOC, Batavia, pada 1628 dan 1629. Namun,
kedua serangannya mengalami kegagalan.
Sumber: Poster Seri Pahlawan, tt Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern
History, 1998
Gambar 4.13
Pasukan Sultan Ageng yang menyerang Belanda di Batavia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kolonialisme Barat di Indonesia
79
f. Perlawanan Kesultanan Makassar