Pemerintahan Raffles 1811–1816 Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Pengaruhnya

Kolonialisme Barat di Indonesia 73

c. Pemerintahan Raffles 1811–1816

Raffles banyak menghubungi raja-raja Indonesia dan mempelajari bahasa Melayu dengan bantuan R. Saleh atau R. Ario Notodinigrat dan Pangeran Natakusuma II dari Sumenep. Kelak Raffles dan Natakusuma II bekerja sama menghasilkan buku berjudul The History of Java. Sejak Belanda menyerah kepada Inggris pada 1811, gubernur jenderal Inggris di India, yaitu Lord Minto meng angkat Sir Thomas Stamford Raffles menjadi letnan gubernur di Jawa. Setelah Raffles berkuasa, sikapnya terhadap raja-raja di Indonesia berubah. Raffles menjalankan peme rintahan nya berdasarkan teori liberalisme, seperti yang diterapkan Inggris di India, dengan rencana sebagai berikut. 1 Kerja paksa akan dihapus kecuali daerah Priangan dan Jawa Tengah. 2 Monopoli, pelayaran hongi, dan segala pemaksaan di Maluku dihapuskan. 3 Contingenten penyerahan hasil bumi dari daerah jajahan diganti dengan landrente stelsel sistem pajak bumi, sedangkan penyerahan wajib dihapuskan. 4 Melarang politik perbudakan. Dalam bidang pemerintahan, Raffles menerapkan sistem baru, yaitu: 1 Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan; 2 kekuasaan para bupati dikurangi; 3 sistem juri ditetapkan dalam pengadilan. Adapun sistem landrente stelsel atau sistem pajak bumi yang diterapkan Raffles adalah sebagai berikut. 1 Petani membayar sewa tanah dengan jumlah ber- gantung pada baik buruknya keadaan tanah. 2 Pajak bumi harus dibayar dengan uang atau beras. 3 Orang-orang yang bukan petani dikenakan uang kepala, yaitu pembayaran pajak. Kekuasaan Inggris di Indonesia pun berakhir setelah Belanda dan Inggris mengadakan perundingan yang menghasilkan Konvensi London 1814. Dalam konvensi tersebut ditetapkan bahwa semua bekas jajahan Belanda harus diserahkan kembali ke tangan Belanda kecuali Bangka, Belitung, dan Bengkulu yang diterima Inggris dari Sultan Najamudin Palembang. Raffles kembali ke Inggris dan digantikan oleh John Fendall pada 1816. Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern History, 1998 Gambar 4.9 Thomas Stamford Raffles adalah letnan gubernur Inggris pertama yang memerintah di Hindia Belanda. Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 74 Pada 19 Agustus 1816, John Fendall melakukan serah terima dengan Belanda. Pihak Belanda menugaskan tiga orang Komisaris Jenderal, yaitu Elout, Buykeys, dan Van der Capellen untuk menerima penyerahan itu dan melanjutkan pemerintahan Belanda di Indonesia sampai 1819.

d. Pemerintahan Hindia Belanda