Perlawanan Kesultanan Demak Perlawanan Kesultanan Perlawanan Kesultanan Maluku

Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 76 Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern History, 1998 Gambar 4.10 Perkebunan kopi dan tembakau mulai berkembang di Indonesia sejak diberlaku kannya Sistem Tanam Paksa. Pengaruh Kolonialisme Barat di Indonesia dalam Bidang Politik, Sosial, dan Agama. B . Kolonialisme Barat di Indonesia berpengaruh terhadap masyarakat di berbagai daerah. Kolonialisme Barat menimbulkan reaksi dari masyarakat Indonesia. Reaksi tersebut ada reaksi politik, sosial, maupun agama. Dalam bidang politik, kolonialisme barat berdampak munculnya perlawanan-perlawanan masyarakat terhadap kolonial barat. Sedangkan dalam bidang sosial, kolonialisme barat memicu munculnya pergerakan protes dari kaum petani dan kaum agama. Selain itu juga, pengaruh yang ditimbulkan dari kolonialisme barat adalah adanya upaya penyebarluasan agama yaitu agama Kristen.

1. Perlawanan Kesultanan-Kesultanan di Indonesia terhadap Kolonialisme Barat

a. Perlawanan Kesultanan Demak

Kedatangan bangsa Portugis ke Pelabuhan Malaka yang dipimpin oleh Diego Lopez de Sequeira menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka. Malaka jatuh ke tangan Portugis pada 1511. Akibatnya, aktivitas per dagangan di pelabuhan Malaka menjadi terganggu karena banyak pedagang Islam yang merasa dirugikan. Kedudukan kesultanan-kesultanan Islam merasa terancam atas kedudukan Portugis di Malaka, terutama Kesultanan Demak. Serangan Kesultanan Demak terhadap kedudukan Portugis di Malaka dilakukan pada 1512 dan 1513. Penyerangan tersebut dipimpin oleh Adipati Unus. Dengan kekuatan 100 kapal laut dan lebih dari 10.000 prajurit Adipati Unus menyerang Portugis. Namun, serangan tersebut mengalami kegagalan. Kesultanan adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh seorang sultan dan peraturan negara tersebut diatur berdaarkan hukum Islam. Sultanate monarchi is the goverment in the territory over which sultan rules. The rules based on Islamic rule. Ilmu Sosial Social Science Di unduh dari : Bukupaket.com Kolonialisme Barat di Indonesia 77

b. Perlawanan Kesultanan

Aceh Sejak Malaka dikuasai Portugis, Kesultanan Aceh menjadi pusat perdagangan yang ramai. Kedudukan Kesultanan Aceh dianggap Portugis dapat membahayakan perdagangan di Malaka. Untuk menghadapi hal tersebut, Aceh bersekutu dengan Kesultanan Johor, Adipati Unus, dan Ratu Kalinyamat dari Kesultanan Demak, serta Turki. Perlawanan Kesultanan Aceh dimulai Sultan Ali Mughayat Syah 1514–1528. Puncak perlawanan Kesultanan Aceh terjadi pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda 1607–1636. Sekitar 1566, Aceh mendapat bantuan dari Turki berupa lebih dari 500 orang ahli senjata api dan beberapa pucuk meriam. Kesultanan Aceh dapat mengimbangi kekuatan perang Portugis. Bahkan, setelah Sultan Iskandar Muda berkuasa, kekuatan perang Aceh sulit dikalahkan. Dengan demikian, Kesultanan Aceh tidak dapat dikuasai oleh imperialisme Portugis.

c. Perlawanan Kesultanan Maluku

Akibat menurunnya kondisi perdagangan di Malaka maka Portugis mengalihkan perhatiannya ke pusat rempah-rempah Nusantara, yaitu Maluku. Kedatangan Portugis di Maluku disambut baik oleh Kesultanan Ternate yang pada saat itu sedang berselisih dengan Kesultanan Tidore. Keadaan ini dimanfaatkan Portugis yang langsung mendukung Ternate. Akibatnya, Portugis diizinkan mendirikan benteng loji dengan alasan untuk me lindungi Ternate dari serangan Tidore. Bersamaan dengan itu, pada 1521 datang armada Spanyol yang mempunyai tujuan yang sama dengan Portugis. Melihat kondisi di Maluku, Spanyol berusaha mendukung Tidore. Persaingan di antara ke dua imperialis Barat tersebut dalam mem perebutkan wilayah Maluku tidak dapat dihindari. Persaingan tersebut dapat diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa pada 22 April 1529. Isi perjanjian tersebut mengharuskan Spanyol meninggalkan Maluku, sehingga Portugis dapat me- nguasai Maluku sepenuhnya. Kegiatan-kegiatan imperialis Portugis, akhirnya mendapat perlawanan dari penguasa Maluku, yaitu Sultan Hairun. Dengan kelicikan Portugis, perlawanan Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern History, 1998 Gambar 4.12 Penangkapan Sultan Hairun oleh Portugis Sumber: Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, 2002 Gambar 4.11 Makam Iskandar Muda di Aceh Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 78 Sultan Hairun dapat dipatahkan pada 1570. Namun, per lawanan rakyat Maluku terus berlanjut di bawah pimpinan Sultan Baabullah. Dengan perlawanan Sultan Baabbullah inilah, Portugis dapat diusir dari bumi Maluku pada 1575.

d. Perlawanan Kesultanan Banten