Pencegahan Penyimpangan Sosial
135
Mengantisipasi Penyimpangan Sosial
B
.
Antisipasi merupakan usaha sadar berupa sikap, perilaku, atau tindakan yang dilakukan seseorang melalui
langkah-langkah tertentu untuk menghadapi peristiwa yang kemungkinan terjadi. Peristiwa yang dimaksud
adalah perilaku penyimpangan. Jadi, sebelum tindak penyimpangan terjadi atau akan terjadi seseorang telah
siap dengan perisai untuk menghadapinya. Upaya mengantisipasi penyimpangan sosial baik dalam keluarga
maupun masyarakat dapat melalui hal-hal berikut.
1. Penanaman Nilai dan Norma yang Kuat
Penanaman nilai dan norma pada seorang individu dalam keluarga dilakukan melalui proses sosialisasi.
Keluarga merupakan agen sosial yang pertama dan paling utama. Hal ini karena di dalam keluarga,
seseorang mengenal nilai dan norma untuk kali pertama. Jika di dalam keluarga seseorang anak belajar nilai dan
norma yang baik, mereka mempunyai landasan kuat untuk menapak kehidupan selanjutnya di masyarakat
dengan baik pula. Tujuan proses sosialisasi, antara lain sebagai berikut.
a. Pembentukan konsep diri b. Pengembangan
keterampilan c. Pengendalian
diri d. Pelatihan
komunikasi e. Pembiasaan
aturan Jika tujuan sosialisasi tersebut terpenuhi secara
maksimal pada seorang individu, niscaya tindak penyimpangan tidak akan terjadi. Kemudian, dalam
kehidupan masyaraat akan aman dan harmonis.
2. Pelaksanaan Peraturan yang Konsisten
Peraturan pada hakikatnya, yaitu usaha mencegah tindakan penyimpangan, sekaligus sebagai sarana atau
alat penindak pelaku penyimpangan. Maksud konsisten di sini adalah peraturan yang satu dan lainnya saling
berhubungan dan tidak bertentangan atau disebut
Sumber: Indonesian Welcome to You, 19 Maret 2007
Gambar 7.3
Sejak dini seorang anak harus diperkenalkan nilai dan norma yang
ada di sekitarnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII
136
dengan ajeg. Misalnya, peraturan berlaku bagi umum, tidak memandang orang kaya atau orang miskin lapisan
sosial. Peraturan harus ditegakkan dan diberlakukan sama.
Sumber: Tempo, 14 Agustus 2005
3. Berkepribadian Kuat dan Teguh
Menurut Theodore M. Newcomb, kepribadian
adalah kebiasaan dan sikap seseorang. Sifat khas yang dimiliki seseorang yang berkembang jika orang
tersebut berhubungan dengan orang lain. Seseorang disebut berkepribadian jika siap memberi jawaban dan
tanggapan positif atas suatu keadaan. Jika seseorang berkepribadian teguh, ia memiliki sikap yang melatar
belakangi semua tindakannya. Dengan demikian, ia memiliki pola pikir, pola interaksi yang sesuai dengan
nilai dan norma yang berlangsung di masyarakat.
Lakukan aktivitas berikut untuk mengembangkan kecakapan personal dan sosial. Diskusikan bersama kelompok belajarmu. Carilah agen-agen
sosi alisasi yang ada di masyarakat dan contoh kongkret seseorang yang berkepribadian kuat dan teguh. Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu.
Aktivitas Sosial
Gambar 7.4
Gambar berikut menunjukkan ketidakpatuhan masyarakat terhadap
peraturan yang berlaku.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pencegahan Penyimpangan Sosial
137
Mengatasi Penyimpangan Sosial
C
.
Mengatasi penyimpangan sosial merupakan cara menguasai keadaan supaya situasi menjadi terkendali.
Mengatasi penyimpangan sosial dapat dilakukan di dalam keluarga atau di dalam masyarakat. Sebelum
kita menemui suatu bentuk penyimpangan sosial, kita wajib berupaya mengantisipasinya. Akan tetapi,
jika penyimpangan sosial sudah terjadi, kita berusaha untuk mengatasi. Langkah-langkah untuk mengatasi
penyimpangan sosial, sebagai berikut.
1. Sanksi yang Tegas