Budi Utomo BU Perhimpunan Indonesia PI

Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 104 Dr. Wahidin 1857-1917 ialah seorang yang mampu men- jadi inspirasi bagi pembentukan organisasi modern di Indonesia. Wahidin ialah seorang pemain musik Jawa klasik gamelan dan wayang yang berbakat. Sumber: Sejarah Indonesia Modern, 2005 Maestro Dr Dr . Wa Wa Wa W hi hi hi hi di di di di n n n 1 1 1 8 85 85 85 7 7- 19 17 7 ialah se se or or an an g g ya ya ng g m m am am p pu men- jadi inspirasi bagi pembentukan organisasi modern di Indonesia. W hidi i l h i M M M Ma Ma a e es t tro Faktor dalam negeri yang memengaruhi pertumbuhan per gerakan nasional, di antaranya sebagai berikut. 1. Penderitaan akibat penjajahan. 2. Terinspirasi akan kejayaan Sriwijaya dan Majapahit yang dapat mempersatukan wilayah nusantara. 3. Kesatuan Indonesia di bawah pimpinan Pax Neerlandica telah memberi jalan ke arah kesatuan bangsa. 4. Pembatasan penggunaan dan penyebaran bahasa Belanda dan penggunaan bahasa Indonesia yang dipopulerkan menye babkan bahasa Indonesia menjadi tali pengikat kesatuan bangsa yang ampuh. 5. Pembangunan komunikasi antarpulau mendorong semakin mudah dan seringnya pertemuan antara rakyat di berbagai pulau. Adapun faktor luar negeri eksternal yang menjadi penyebab pertumbuhan pergerakan nasional, yaitu sebagai berikut. 1. Ide-ide barat yang masuk lewat pendidikan yang meng gantikan pendidikan tradisional, seperti pondok pesantren atau wihara-wihara. 2. Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 me- ngem balikan kepercayaan bangsa Indonesia akan kemampuannya sendiri. 3. Timbulnya pergerakan dan perjuangan bangsa lain di kawasan Asia dan Afrika untuk menentang pen- jajahan, seperti di India dan Turki. Sebelum 1900-an, reaksi dan perlawanan terhadap penjajah Belanda masih bersifat kedaerahan. Per lawanan mereka ber gantung kepada seorang pe mimpin yang kharismatis. Orang tersebut dianggap mempunyai kesaktian yang dapat dipancarkan kepada mereka. Perlawanan ini selalu berakhir jika pemimpin itu tertawan atau terbunuh. Adapun sesudah 1900, perlawanan berubah menjadi per lawanan yang bersifat nasional. Pengetahuan yang diperoleh dari Barat digunakan untuk melawan penjajah Belanda. Perlawanan mulai dilakukan secara non-fisik, yaitu melalui jalur diplomasi dengan media organisasi- organisasi pergerakan nasional.

1. Budi Utomo BU

Pada 1906–1907, dr. Wahidin Sudirohusodo melakukan perjalanan ke seluruh Pulau Jawa dan memberikan penerangan tentang pentingnya pendidikan Gambar 5.11 Salah satu pondok pesantren di Sumatra Barat, meskipun merupakan lembaga pendidikan tradisional, namun masih berkembang sampai saat ini. Sumber: Indonesian Heritage: Language and Literature, 1998 Di unduh dari : Bukupaket.com Pergerakan Kebangsaan Indonesia 105 bagi kehidupan bangsa. Dalam perjalanannya, dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan Sutomo, mahasiswa STOVIA di Jakarta. Mereka memperbincangkan nasib rakyat Indonesia. Gagasan itu mereka wujudkan dengan mendirikan Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Hari kelahiran Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Karena sifat perjuangannya, Budi Utomo dianggap sebagai organisasi pertama di Indonesia yang bersifat kebangsaan. Kongres pertama Budi Utomo di selenggarakan di Yogyakarta sekitar Oktober 1908. Keputus an yang dihasilkan dari kongres Budi Utomo pertama tersebut, adalah sebagai berikut. a. Budi Utomo bukan organisasi politik dan tidak mengadakan kegiatan politik. b. Budi Utomo adalah organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan memajukan kebudayaan. c. Budi Utomo bergerak hanya di Pulau Jawa dan Madura. Beberapa surat kabar Belanda memandang kongres itu sebagai kebangkitan orang Jawa. Surat-surat kabar menge muka kannya dengan kata “De Javaan Ontwaakt” Jawa Bangkit. Di dalam tubuh organisasi Budi Utomo, timbul dua keinginan yang berbeda. Golongan muda menginginkan agar Budi Utomo turut serta dalam kegiatan politik, sedangkan golongan tua berpegang pada prinsip semula sebagai organisasi non-politik. Keadaan inilah yang menimbulkan kemunduran organisasi Budi Utomo.

2. Perhimpunan Indonesia PI

Di Belanda pun muncul perjuangan yang dipelopori para mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda. Untuk menggalang persatuan, para mahasiswa Indonesia pada mulanya mendirikan perkumpulan yang bergerak dalam bidang sosial yang diberi nama Indische Vereeniging atau per kumpulan orang-orang Hindia pada 1908. Pada 1922, Indische Vereeniging berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging dengan kegiatannya dalam bidang politik. Pada 1925, Indonesische Vereeniging berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia berjuang untuk memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia saja. Melihat per kem bangan Perhimpunan Indonesia, pemerintah kolonial merasa Gambar 5.12 Sutomo adalah salah satu mahasiswa yang memiliki nasionalisme tinggi. Beliau merupakan pendiri Budi Utomo. Sumber: Sejarah Nasional Indonesia, 1993 Boedi Oetomo dieja Budi Utomo. Menurut konotasi bahasa Jawa yang beraneka ragam mengandung arti cendekiawan, watak, atau kebudayaan yang mulia. Dalam bahasa Belanda budi utomo adalah het schcane sirloen yang berarti ikhtiar yang indah. Sumber: Sejarah Indonesia Modern, 2005 Referensi Sosial Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 106 cemas. Oleh karena itu, pemimpin-pemimpin Perhimpunan Indonesia, seperti Drs. Mohammad Hatta, Mr. Nazir Datuk Pamontjak, Mr. Ali Sastroamidjoyo, dan Mr. Abdul Madjid ditangkap dan diadili. Akan tetapi, karena tidak terbukti bersalah, mereka dibebaskan kembali.

3. Sarekat Islam SI