Kolonialisme Barat di Indonesia
71
raja Indonesia serta bupati-bupati dan kaum bangsa- wan menjadi alat kekuasaan asing. Mereka harus
me nyampaikan perintah-perintah dari VOC kepada rakyatnya.
Namun di pihak lain, kedudukan VOC mulai goyah. Penyebab goyahnya VOC sampai akhirnya harus dibubarkan
pada 31 Desember 1799, yaitu sebagai berikut. 1 Persaingan dagang yang hebat dengan Prancis dan
Inggris yang tidak dapat diatasi. 2 Penduduk Indonesia terutama di Pulau Jawa, tidak
mampu membeli barang-barang yang dijual oleh VOC.
3 Perdagangan gelap yang menerobos monopoli perdagangan VOC.
4 Pegawai-pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi dan kecurangan-kecurangan.
5 VOC harus mengeluarkan dana besar untuk membiayai tentara dan pegawai untuk menguasai
daerah-daerah yang di kuasai, terutama di Jawa dan Madura.
Dalam rentang waktu 1799–1807, di Indonesia terjadi
masa peralihan. Pada masa ini, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataf Bataafsche Republiek. Dalam waktu yang
bersamaan, Belanda terlibat perang melawan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Dalam sebuah
pertempuran hebat, Belanda dikalahkan oleh Prancis. Sebagai akibatnya, Republik Bataf dihapuskan oleh
Napoleon Bonaparte dan di gantikan dengan bentuk Kerajaan Belanda Koninkrijk Holland. Kerajaan Belanda
dipimpin oleh Lodewijk Bonaparte adik Napoleon Bonaparte. Sebagai wakilnya di Indonesia, penguasa
Kerajaan Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal. Daendels ialah seorang
Belanda yang mendukung Prancis dalam Perang Koalisi di Eropa.
b. Pemerintahan Daendels 1808–1811
Daendels sebagai gubernur jendral di Indonesia atas nama Prancis, mempunyai tugas utama, yakni
mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris. Pada masa itu di Eropa, Inggris merupakan negara tandingan Prancis
dalam memperluas wilayah jajahan.
Beberapa kebijaksanaan Daendels adalah sebagai berikut.
Gambar 4.7
Lambang VOC
Herman Willem Daendels memerintah Indonesia dengan
tangan besi. Ia membangun pos-pos, benteng, dan jalan raya
Anyer sampai Panarukan, Jawa Timur. Pengerjaan jalan tersebut
menggunakan tenaga rodi. Ia juga membangun pangkalan
angkatan laut di Ujungkulon, Banten.
Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern History, 1998
Maestro
yang cis d
d i
i bua
ua h
h n
nc is
s .
o o
le e
h h
h n
nt u
uk k
k a
nd d
n a
a a
le eo
n n
uas as
a ndels
ls rang
oalisi
He He
rm rm
m rm
an an
an W
W W
W il
il il
il l
le le
le m
m m
m D
Da Da
en de
e ls
ls me
me me
me ri
ntah a
I nd
nd on
on es
es i
ia dengan tangan besi. Ia membangun
pos-pos, benteng, dan jalan raya A
i P k
J
M M
M Ma
Ma a
e es
t tro
Sumber: Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, 2002
Di unduh dari : Bukupaket.com
Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII
72
1 Membuat angkatan perang yang terdiri atas orang- orang Indonesia, mendirikan tangsi-tangsi dan
benteng-benteng, pabrik mesiu, rumah sakit tentara, dan kapal-kapal perang kecil sebanyak 40 buah.
Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern History, 1998
a b
Janssens adalah gubernur jenderal Hindia Belanda yang
menggan tikan Daendels. Ia mewarisi pekerjaan Daendels
yang buruk dan ikut dibenci oleh rakyat serta sulit menjalin
hubungan dengan raja-raja lokal. Pada 11 Agustus 1811,
tentara Inggris di bawah Lord Minto mendarat di Batavia.
Janssens terdesak ke Jawa Tengah dan menyerah kepada
Inggris di Tumbang, Salatiga pada 18 September 1811.
Sumber: Buku Pintar 50 Tokoh yang
Paling Berpengaruh, 2003
Maestro
Ja Ja
ns ns
s ns
se se
se ns
ns ns
d ad
ad ad
al al
al ah
ah ah
ah g
g ub
er r
nu nur
je je
nd nd
er er
al al
H H
in in
di di
a a
Be Be
la landa yang
menggantikan Daendels. Ia mewarisi pekerjaan Daendels
b k d
ik t dib i
M M
M Ma
Ma a
e es
t tro
Gambar 4.8
a Benteng Speelwijk, di Banten yang dibangun pada 1685 dan b Benteng
Victoria di Ambon yang dibangun pada abad ke-17.
2 Melakukan kerja rodi membuat jalan antara Anyer sampai Panarukan untuk meng hadapi serangan
Inggris. 3 Mengeluarkan aturan Preanger Stelsel, yaitu satu
sistem yang mengharuskan rakyat khususnya di daerah Priangan untuk menanam kopi.
4 Dikeluarkan aturan pajak yang tinggi. Daendels memerintah dengan keras dan kejam, sehingga
menimbulkan reaksi dari rakyat. Salah satunya, perlawanan rakyat Sumedang yang dipimpin Pangeran Kornel atau
Pangeran Kusumahdinata 1791–1828, seorang bupati Sumedang. Perlawanan itu terjadi karena rakyat dipaksa
bekerja dengan perlengkapan sederhana untuk membuat jalan melalui bukit yang penuh batu cadas. Daerah tersebut,
sekarang dikenal dengan nama Cadas Pangeran.
Daendels mengalami pertentangan dengan sultan Banten. Sultan Banten yang tidak mendukung Daendels
ditangkap dan dibuang ke Ambon. Pertentangan pun terjadi dengan Kesultanan Mataram. Dengan menggunakan
politik devide et impera seperti yang dilakukan VOC, Sultan Hamengkubuwono I dipecat kemudian digantikan oleh
Sultan Sepuh.
Napoleon Bonaparte memanggil Daendels untuk diikutsertakan dalam penyerbuan ke Rusia pada
Perang Koalisi VI. Di samping itu, Napoleon Bonaparte menganggap Daendels terlalu bersifat otokrasi dalam
memerintah. Hal ini dikhawatirkan akan mempermudah Inggris menguasai Indonesia. Daendels kemudian diganti
oleh Jenderal Janssens. Namun, pemerintahannya tidak berlangsung lama. Ia menyerah kepada Inggris pada 18
September 1811.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kolonialisme Barat di Indonesia
73
c. Pemerintahan Raffles 1811–1816