Kedatangan Portugis Kedatangan Belanda

Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 68 Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh bangsa Eropa dengan membeli barang dagangan dari pelabuhan Asia Barat tidak banyak. Apalagi saat itu para pedagang Asia Barat menjual barang dagangannya dengan harga yang mahal. Oleh karena itu, orang- orang Eropa berkeinginan mencari barang dagangan langsung dari pusatnya. Dengan harapan, mereka akan memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.

c. Politik

Peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan penguasa Turki Utsmani pada 1453 mendorong bangsa Spanyol untuk melakukan ekspedisi ke luar Iberia karena mereka tidak mau berdagang di wilayah per dagangan Asia Barat. Akibatnya, perdagangan antara dunia Timur dan Barat terputus. Perkembangan berikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain untuk menuju ke dunia Timur. Keadaan ini me nimbulkan gerakan pelayaran dan penjelajahan samudra secara besar-besaran.

d. Semangat Gold, Glory, dan Gospel

Tujuan lain penjelajahan ke dunia Timur, pada dasarnya dilatar belakangi oleh beberapa faktor idealisme, yaitu gold emas, glory kejayaan, dan gospel penyebaran agama Nasrani. Gold adalah mencari kekayaan. Selain emas, rempah-rempah merupakan barang dagangan yang sangat mengun tungkan saat itu. Selain bermotifkan gold, para penjelajah Eropa pun meng harapkan glory, atau kejayaan. Adapun tujuan lainnya adalah menyebarkan agama Nasrani gospel. Bangsa Eropa berkeinginan untuk me nyebarkan agama yang diyakininya Nasrani ke daerah yang dikunjunginya. Salah seorang tokoh penyebar agama Nasrani di Indonesia bagian Timur ialah Franciscus Xaverius.

2. Awal Penjajahan Bangsa Eropa ke Indone sia

a. Kedatangan Portugis

Alfonso de Albuquerque 1459–1515 berhasil menguasai Goa dan menjadikannya sebagai pangkalan tetap Portugis. Untuk mendominasi perdagangan laut di Asia, Portugis mendirikan pangkalan-pangkalan tetap di tempat-tempat yang strategis. Pada 1509, Portugis tiba di Malaka di bawah pimpinan Diego Lopez Siqueria. Sumber: Indonesian Heritage: Early Modern History, 1998 Gambar 4.2 Franciscus Xaverius tinggal di Maluku pada 1546 untuk menjalankan misi penyebaran agama Katolik. Ia mendatangi rumah-rumah penduduk untuk berdoa bersama dan mendoakan orang yang sakit. Sumber: Millenium in Maps Exploration, 1998 Gambar 4.3 Vasco da Gama merupakan penemu jalur pelayaran dari Eropa sampai India melalui Tanjung Harapan. Ia menjadi pembuka kunci perniagaan dan penjajahan Portugis. Di unduh dari : Bukupaket.com Kolonialisme Barat di Indonesia 69 Mereka melakukan kontak dengan penguasa setempat, yaitu Sultan Mahmud Syah. Semula sultan menolak, tetapi Portugis memaksa melalui peperangan dan Malaka dapat dikuasai. Pada 1512 Portugis tiba di Ternate dan melakukan hubungan dagang dengan para penguasa Ternate. Portugis mendirikan benteng di Ternate yang dimanfaatkannya untuk melakukan monopoli per da- gangan cengkih. Di daerah Jawa, pengaruh Portugis tidak begitu besar karena sebagian daerah Jawa dikuasai Kesultanan Demak. Adapun usaha untuk menguasai wilayah Sunda Kelapa yang diduduki Kerajaan Pajajaran gagal. Sementara itu di wilayah Sumatra, Portugis tidak mampu menghadapi kekuatan Kesultanan Aceh.

b. Kedatangan Belanda

Belanda memperoleh rempah-rempah dari Lisabon, Portugis. Raja Spanyol Phillip II menutup pelabuhan Lisabon bagi kapal-kapal Belanda. Oleh karena itu, Belanda mencoba mencari jalan lain ke Asia. Pada 1596, Cornelis de Houtman memimpin pelayaran perintis Belanda ke Nusantara. Armada Belanda dari Amsterdam menuju Pantai Gading di Afrika Barat, ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan, kemudian mereka langsung menuju Selat Sunda. Empat armada kapal de Houtman berlabuh di Banten pada 1596. Keberhasilan para pelaut Belanda menemukan daerah pusat rempah-rempah menyebabkan banyak para pedagang Eropa lainnya datang ke Indonesia. Atas saran dari Yohan van Oldebarnevelt, bangsa Belanda mendirikan Vereenigde Oost Indische Compagnie VOC atau Persekutuan Perdagangan Hindia Timur pada 1602. Tujuan didirikannya VOC, yaitu untuk mempersatukan usaha dagang mereka di Nusantara waktu itu, menghindari persaingan antar pedagang Belanda, dan mengatasi persaingan di antara pedagang Eropa lainnya. Pimpinan VOC di Belanda dipegang oleh Dewan 17, sedangkan di Indonesia dipegang oleh seorang gubernur jenderal. Gubernur Jenderal pertama VOC ialah Pieter Both yang mulai memerintah pada 1609 dengan pusatnya di Ambon. Perserikatan ini mendapat hak-hak istimewa hak octrooi, di antaranya: 1 mengangkat pegawai-pegawainya; 2 mempunyai pengadilan sendiri; Gambar 4.4 Cornelis de Houtman adalah pelaut Belanda yang kali pertama tiba di Nusantara. Ia berlabuh di Banten pada 1596. Sumber: Lukisan Sejarah, tt. Sumber: Indonesian Heritage Early Modern History , 1998 Gambar 4.5 Pertempuran yang terjadi antara armada laut Banten dan pasukan Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtman. Di unduh dari : Bukupaket.com Jelajah Cakrawala Sosial untuk Kelas VIII 70 3 memonopoli perdagangan di wilayah antara Amerika Selatan dan Afrika; 4 mempunyai angkatan perang, mendirikan benteng- benteng, dan menjajah; 5 mencetak dan mengedarkan uang; 6 membuat perjanjian dengan penguasa-penguasa setempat atas nama pemerintah Belanda. Siasat yang dijalankan VOC untuk menguasai barang dagangan, khususnya rempah-rempah, yaitu sebagai berikut. 1 Menjalankan sistem monopoli, yaitu selain VOC, tidak boleh orang berniaga di daerahnya. Belanda mulai dapat memaksakan kontrak monopoli. Bahkan, pelabuhan-pelabuhan penting bagi per- dagangan ekspor telah dikuasai Belanda, seperti Banten, Batavia Jakarta, Ambon, Banda, dan Palembang. 2 Menjalankan ekstirpasi , yaitu menghukum pelanggar pe raturan monopoli di Maluku dengan membinasakan pohon rempah-rempah yang berlebih. 3 Menjalankan pelayaran hongi, yaitu pelayaran keliling dengan perahu kora-kora untuk mengawasi peraturan monopoli perdagangan dan penanaman cengkih di Maluku. 4 VOC melakukan politik devide et impera politik memecah belah dan adu domba antara keluarga dalam satu kerajaan dan keluarga lainnya.

3. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda dan Pengaruhnya