Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

105

BAB VI SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penilaian responden terhadap dimensi kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Berdasarkan analisis arithmetic mean diperoleh hasil bahwa dimensi reliability, responsiviness, assurance, empathy, dan tangibles pada objek wisata Candi Prambanan menunjukkan kinerja yang baik, dengan rata-rata sebesar 3,70 reliability, 3,71 responsiviness, 3,84 assurance, 3,51 empathy dan 3,93 tangibles. Dalam dimensi reliability , dari 100 responden, sebanyak 56 responden menilai “baik”. Dalam dimensi responsiviness, dari 100 responden, sebanyak 62 responden menilai “baik”. Dalam dimensi assurance, dari 100 responden, sebanyak 67 responden menilai “baik”. Dalam dimensi empathy , dari 100 responden, sebanyak 59 responden menilai “baik”. Dalam dimensi tangibles, dari 100 responden, sebanyak 66 responden menilai “baik”. Ulasan diatas sesuai dengan pendapat Kotler, yang menyatakan bahwa manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Taman Wisata Candi Prambanan telah mampu memberikan pelayanan yang unggul dan memuaskan bagi wisatawan. 2. Perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan ditinjau dari jenis kelamin. Berdasarkan t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan pada kelima dimensi. Dengan kata lain, baik pria maupun wanita memberikan penilaian yang sama yaitu baik, mengenai kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan yang signifikan ditinjau dari jenis kelamin dikarenakan tidak adanya perbedaan harga tiket masuk biaya yang dikeluarkan setiap wisatawan sehingga hak yang mereka terima juga sama. 3. Perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan ditinjau dari usia. Berdasarkan t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan pada kelima dimensi. Dengan kata lain, baik responden yang berusia 17-25 tahun maupun responden yang berusia 26 tahun memberikan penilaian yang sama yaitu baik, mengenai kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan yang signifikan ditinjau dari usia dikarenakan tidak adanya perbedaan harga tiket masuk biaya yang dikeluarkan setiap wisatawan sehingga hak yang mereka terima juga sama. 4. Perbedaan penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan ditinjau dari tingkat pendidikan. Berdasarkan t-test, diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada penilaian kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan pada kelima dimensi. Dengan kata lain, baik responden yang memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, SMUSMK maupun responden yang memiliki tingkat pendidikan Diploma, S1, S2, S3 memberikan penilaian yang sama yaitu baik, mengenai kualitas pelayanan objek wisata Candi Prambanan. Tidak adanya perbedaan kualitas pelayanan yang signifikan ditinjau dari tingkat pendidikan dikarenakan tidak adanya perbedaan harga tiket masuk biaya yang dikeluarkan setiap wisatawan sehingga hak yang mereka terima juga sama.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran baik kepada pengelola objek wisata Candi Prambanan demi tercapainya tujuan bersama. Saran tersebut antara lain: 1. Diantara kelima dimensi, dimensi empathy mendapatkan rata-rata penilaian terendah yaitu 3,51 walaupun masih dalam penilaian baik. Berdasarkan analisis tersebut maka pihak pengelola harus dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan. Misalnya: Karyawan diharapkan mampu meningkatkan perhatian kepada wisatawan, tour guide diharapkan mampu meningkatkan perhatian personal kepada wisatawan khususnya wisatawan lokal, karyawan diharapkan mampu meningkatkan perhatiannya pada kebutuhan wisatawan, petugas parkir diharapkan mampu meningkatkan perhatiann dan kepekaannya terhadap kesulitan wisatawan dan karyawan diharapkan lebih mengutamakan kepentingan wisatawan. 2. Hasil Analisis Perbedaan Mean diketahui bahwa wisatawan memberikan penilaian yang sama yaitu baik terhadap kualitas pelayanan onjek wisata candi Prambanan. Berdasarkan hasil tersebut maka pihak pengelola harus dapat mempertahankan kualitas pelayanan seperti: ketepatan jam operasi; kesigapan pelayanan petugas kereta wisata, sepeda sewaan dan kuda sewaan; ketepatan dalam memberikan informasi; keamanan yang terjamin di area parkir dan penitipan barang, yang saat ini telah diberikan pada wisatawan, hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar wisatawan tetap puas terhadap pelayanan yang diberikan pihak pengelola.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sehingga sangat mungkin datanya bersifat subjektif. Peneliti selanjutnya lebih baik menambahkan metode wawancara sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih lengkap. 2. Teknik analisis data uji-t one sample t-test, masih memiliki kelemahan, yaitu hasil dari uji-t hanya menunjukkan ada tidaknya perbedaan penilaian kualitas pelayanan menurut karakteristik responden, tetapi belum bisa menunjukkan seberapa besar perbedaan tersebut. Peneliti selanjutnya lebih baik menganalisis lebih dalam mengenai kontribusi, pengaruh dan dampak kualitas pelayanan Taman Wisata Candi Prambanan, agar dapat diketahui berapa besar perbedaan penilaian kualitas pelayanan berdasarkan karakteristik responden. 3. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti belum melibatkan responden dari wisatawan mancanegara, sehingga peneliti berikutnya lebih baik melibatkan wisatawan mancanegara dalam penelitiannya.