2 Daerah tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus pula disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat mereka betah tinggal
lebih lama ditempat itu something to do. 3 Daerah tersebut harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang-
barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang something to buy.
b. Macam Objek Wisata
Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata
mereka lebih banyak menggunakan istilah “tourist attraction”, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah
tertentu.
Menurut Prof. Mariotti dalam Oka 1983, hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata, diantaranya
ialah:
1 Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang dalam istilah pariwisata disebut dengan istilah Natural Amenities. Contoh, flora
dan fauna yang khas, pemandangan alam yang indah, pantai, air terjun, kebun raya, serta kekayaan alam lainnya.
2 Hasil ciptaan manusia, seperti monument bersejarah dan sisa peradaban masa lampau, kesenian rakyat, upacara adat, acara tradisional, dan rumah
adat.
3 Tata cara hidup masyarakat the way of life, seperti kebudayaan masyarakat Trunyam, Bali yang memiliki kebiasaan dalam
menyemayamkan jenazah, yaitu diletakkan di bawah pohon yang dipercaya dapat membuat jenazah-jenazah di bawahnya tidak membusuk.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang tedahulu dirasa relevan dengan penlitian ini dan dapat
dijadikan dasar dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang relevan pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Suseno 2007, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul
“Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Wates”. Penelitian tersebut
bertujuan untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan dan mengetahui penilaian konsumen atas kualitas pelayanan, berdasarkan jenis kelamin, usia dan
pendapatan konsumen. Metode penelitian adalah survey. Ada tiga temuan utama yang diperoleh dari
penelitian ini. Pertama, dari hasil analisis Arithmetic Mean dapat disimpulkan bahwa pada dimensi tangiblesberwujud terdapat perbedaan penilaian yang
signifikan. Sedangkan pada keempat dimensi yang lain tidak terdapat perbedaan penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Kedua, dari hasil
analisis One Way Anova dapat disimpulkan berdasarkan usia tidak ada penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan Instalasi Rawat jalan RSUD
Wates. Berdasarkan pendapatan, penilaian terhadap kualitas pelayanan kesehatan Instalasi Rawat Jalan RSUD Wates adalah sama yaitu baik.
Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada sampel penelitiannya karena di dalam penelitian sebelumnya sampel tidak
dibatasi oleh umur, tetapi pada penelitian ini sampel dibatasi pada umur 17 tahun keatas. Pada objek penelitiannya juga berbeda, jika penelitian
sebelumnya objek penelitiannya adalah RSUD Wates, sedangkan pada penelitian ini objeknya adalah Candi Prambanan.
2. Zubir 2007, Program Studi Magister Kajian Pariwisata Kelompok Antar Bidang UGM Yogyakarta, dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan
Terahadap Niat Kunjungan Ulang ke Obyek Wisata Studi Kasus Kebun Binatang Surabaya”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah variabel kualitas pelayanan berupa tangibles, reliability, responsiviness, communication, credibility, security, competence, courtesy, understanding or
knowing customer dan acces mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
pengunjung Kebun Binatang Surabaya, untuk mengetahui kepuasan pengunjung terhadap kualitas pelayanan dan memiliki niat untuk berkunjung
kembali ke Kebun Binatang Surabaya. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Faktor-faktor dimensi kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung kebun binatang Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian yang menggunakan koefisien korelasi R , dengan hasil