Kajian ini berdasarkan pada lima konsep yang mendasar yang membedakan dengan lainnya 1. Bahasa adalah sistem semiotic 2 Bahasa merupakan teks
yang berkonstrual salBS menentukan dan merujuk dengan kontek sosial 3 Pengunaan bahasa adalah fungsional d fungsi bahasa membuat makna 4
Bahasa adalah sistem 5 Hubungan bahasa dan teks direalisasikan melalui kontak Sosial Sinar 2007:l9
2.2.2.1 Bahasa adalah Sistem Semiotik
Menurut Pierce, istilah Semiotik yang dikemukan pada akhir abad ke 19 oleh filsuf Aliran Pragmatik Amerika, Charles Pierce, merujuk kepada “ dokrin
formal tentang tanda – tanda” yang menjadi dasar dari semiotik adalah konsep tentang tanda: tak hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda
– tanda, melainkan dunia itu sendiri pun – sejauh terkait dengan pikiran manusia –seluruhnya terdiri atas tanda – tanda karena, bila tidak demikian, manusia tidak
dapat menjalin hubungan dengan realitas Kris Budiman l992:107. Menurut Saragih 2003 Semiotik pemakai bahasa terdiri atas dua jenis, yaitu semiotik
denotative dan semiotik konotatif. Semiotik denotative memiliki arti dan bentuk. Dalam pemakai bahasa semiotic denotative terbentuk dalam hubungan antarstrata
level aspek bahasa yang terdiri atas arti semantik, tata bahasa lexicogrammar, dan bunyi phonologun atau tulisan bahasa sebagai padan
lexicogrammar yang terdiri atas kosakata syntax exis dan sintak.
Konsep “Semiotik’ mulanya berasal dari konsep tanda, dan kata morn ini ada hubungannya dengan istilah semainon penanda semainonmenon petanda
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan dalam ilmu bahasa Yunani oleh para pakar filsafat Stoik. Orang – orang Stoik merupakan orang pertama yang mengembangkan teori tentang tanda
dalam abad ketiga dan kedua sebelum Masehi. Pengertian mereka tentang tanda kebahasan sudah demikian majunya dapat diberi batasan sebagai kajian umum
tentang tanda – tanda. Dalam hal ini Tou mengemukan bahwa kajian semiotik adalah bukan kajian tentang tanda melainkan kajian tentang ‘ makna ‘ dalam arti
yang paling umum. Dengan demikian Ilmu bahasa merupakan suatu jenis semiotik. Ilmu bahasa, adalah satu segi kajian tentang makna. Tou l992: 4
2.2.2.2 Bahasa adalah fungsional
Yang dimaksud dengan fungsi bahasa? adalah arti yang paling sedehana, kata fungsi dapat dipandang sebagai padanan sebagai pandangan kata ‘
pengunaan’ dengan kata lain fungsi bahasa dapat diartikan cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa bahasa mereka bila mereka berbahasa
lebih dari satu. Pengertian lain yaitu orang melakukan sesuatu dengan bahasa mereka; yaitu, dengan cara bertutur dan menulis, mendengarkan dan membaca
Tou l992:2 Saragih 2006:1. Setiap kajian bahasa berdasarkan suatu pendekatan approach. Ini bahwa tidak ada kajian bahasa yang bebas dari nilai
atau anggapan dasar. Dalam perspektif linguistik fungsional LFS bahasa adalah sistem arti tersebut. Kajian berdasarkan dua konsep yang mendasar yang
membedakan LFS dari aliran lain linguistik lainnya. Yaitu a bahasa merupakan
Universitas Sumatera Utara
fenomena sosial yang wujudnya sebagai semiotik sosial dan b bahasa merupakan teks yang berkonstrual saling menentukan dan merujuk dengan
konteks sosial. Dengan kata lain kajian bahasa tidak terlepas dari kontek sosial..
Saragih 2006:3 memaparkan bahwa satu sifat bahasa sebagai semiotik sosial adalah bahasa berfungsi di dalam konteks sosial atau bahasa fungsional di
dalam kontek sosial. Ada tiga pengertian terdapat dalam konsep fungsional. Pertama terstruktur berdasarkan fungsi bahasa dalam kehidupan manusia. Dengan
kata lain, bahasa terstruktur sesuai dengan kebutuhan manusia akan bahasa. Kedua fungsi bahasa dalam kehidupan manusia mencakup tiga hal, yaitu
memaparkan atau menggambarkan, mempertukarkan dan merangkaikan pengalaman manusia. Ketiga fungsi ini disebut metafungsi. Bahasa. Masing –
masing fungsi menentukan struktur bahasa atau tata bahasa. Dengan demikian, tata bahasa lexicogrammar merupakan teori pengalaman manusia yang
mencakup teori paparan, pertukaran dan organisasi makna.
Tou l992:32 memaparkan bahwa setiap kalimat dalam teks itu multifungsional; sehingga kita dapat menunjuk satu bagian atau unsur tertentu
dan mengatakan bahwa unsur itu mempunyai fungsi ini atau itu. Makna itu terjalin bersama – sama dalam satu struktur yang sangat padat sedemikian rupa
sehingga, untuk memahaminya, kita tidak memandang bahagianya yang berbeda secara terpisah. Tetapi kita memandang secara keseluruhan secara bersamaan dari
beberapa sudut pandang yang berbeda, masing – masing memberikan sumbangan bagi tafsiran utuhnya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan analisis fungsional kelengkapannya bukan hanya menguraikan bagian – bagian satuan, tetapi terlebih fungsi dari setiap bagian yang berkaitan
langsung dengan seluruh obyek. Langkah kerja dalam analisis fungsional secara berurutan adalah sebagai berikut : a Satuan dipecah kedalam bagian – bagian,
b Uraian dan identifikasi fungsi bagian, c Uraian hubungan fungsional terhadap deskripsi mengenai fungsi bagian – bagian . Ridwan l999 - 2006:129-
130 .
2.2.2.3 Bahasa adalah Kontektual