istilah yang berhubungan dengan pemilihan yang telah berlangsung sebelumnya. Satu masalah kohesi leksikal yang paling penting, kekuatan alat kohesi yang
sangat kuat adalah kata ulang repetition atau re-iteration pada istilah yang sama. Contohnya jika nama orang disebut lebih satu kali, lebih lagi teks
memiliki lebih dari satu alat kohesif. Thomas Bloor dan Meriel Bloor l995 : 100 seperti :
1 Ulangan
2 Sinonim
3 Antonim
4 Hiponim
5 Meronimi
6 Kolokasi.
2.2.2.11.1 Pengulangan
Dua klausa atau lebih akan bertaut jika satu kata dalam klausa pertama diulang dalam klausa kedua atau seterusnya. Pengulangan leksikal dapat
dibedakan atas dua jenis yaitu ulangan penuh dan ulangan atau variasi. Ulangan penuh menunjukkan bahwa unsur leksikal diulang sepenuhnya sedangkan
ulangan sebahagian atau variasi, turunan menunjukkan bahwa satu kata yang ditampilkan pertama sekali atau disaat diulang kembali dengan variasi bentuk.
Ulangan muncul dengan bentuk lain dari satu kata contohnya kata menulis diulang dengan pemunculan leksis seperti ditulis, penulis, tulisan,dan penulisan
Saragih 2003: 148.
2.2.2.11.2 Sinonimi
Universitas Sumatera Utara
Sinonimi adalah dua kata yang bersinonim terdapat dalam dua klausa dan membuat dua klausa tersebut bertautan satu dan lainnya. Sinonimi dibatasi
sebagai dua kata yang memilki sejumlah hal yang sama dan dua kata yang bersinonim juga memiliki perbedaan. Kata kawin dan kata nikah, kedua kata ini
identik sama tetapi juga ada perbedaannya, contohnya Si Ali dinikahkan bermakna juga Ani dan Ali dikawinkan dan dapat kita melihat perbedaan kedua kata diatas
seperti : mas kawin berterima dan mas nikah tidak berterima Saragih 2003: 77
2.2.2.11.3 Antonimi
Antonimi adalah dua unsur yang berlawan atau antonim jika makna berlawanan satu dan lainnya, Dengan dua klausa atau lebih dapat bertautan.
Antonimi dapat dibagi berdasarkan sifat perlawannya yaitu berlawanan dua hala binary atau categorical dan dalam rentang cline atau continuum yang disebut
berlawanan dua hal adalah unsur leksikal yang hanya memiliki satu leksikal lain sebagai lawannya, ini dapat disebut juga kata yang berlawan secara kategorikal.
Dengan kata lain apabila sesuatu benda dan sifat kata lain yang menjadi lawannya dan sebaliknya apabila sesuatu tidak berada dalam sifat kata itu sesuatu itu berada
dalam sifat kata yang menjadi lawannya dan sebaliknya Saragih 2003: 77.
2.2.2.11.4 Hiponimi
Hiponimi adalah hubungan anggota–kelompok dan terdiri atas dua suku kata atau lebih merupakan hiponimi apabila satu kata adalah anggota dari kata
yang menjadi grup atau kelompoknya. Dengan kata lain hiponimi adalah anggota dari satu kelompok, contohnya hubungan antara bunga dengan ros, dahlia,
Universitas Sumatera Utara
mawar, atau kana. Selanyutnya kata hewan merencakup sebagai hiponimi seperti kutu, kecoa, semut, ular, tengilBS, kera, beruang, kuda, harimau, dan gajanimi
merupakan hubungan antara hewan dan sejumlah hiponiminya dan bunga dengan ros, dahlia, mawar, kana adalah hubungan vertikal anggota–kelompok.
Hubungan sesama anggota hiponimi merupakan hubungan horizontal yang disebut kohiponim. Saragih 2003: 151
2.2.2. 11.5 Meronimi
Meronimi adalah hubungan vertikal. Hubungan sesama bahagian atau unsur dari kata yang lebih luas cakupannya contohnya : tanaman dan hiponimi
akar, klausa kedua atau batang, daun, cabang dan bunga. Hubungan ini disebut dengan hubungan kemeronimi. Ini menunjukkan tautan antar klausa dengan
konsep meronimi dan hiponimik. Contoh lain kakinya sakit, hidungnya berdarah, telinga berdenyut. Sebagai akibat semua itu, dia tidak bisa tidur. Hubungan
antara kaki, hidung, dan telingga adalah hubungan meronimi Saragih 2003 : 152.
2.2.2.11.6 Kolokasi
Kolokasi merupakan hubungan probabilitas dalam pemunculan antara dua kata atau lebih. Berbeda dengan hubungan arti dalam sinonim, antonim, hiponimi,
dan meronimi, kolokasi menunjukkan kemungkinan pemunculan satu kata dengan kata lain. Dengan kata lain jika satu kata muncul dalam satu klausa, kata lain
Universitas Sumatera Utara