Rancangan Penelitian METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan melihat pergeseran makna tekstual yang terdapat dalam teks karya popular “ See you at the Top “ dan padanannya dengan menggunakan teori Liguistik Fungsional Sistemik. Teori ini digunakan untuk melihat dua aspek gramatiks yang penting dalam sebuah teks, yaitu 1 struktur tema yang merupakan titik awal dari satu pesan, dan 2 kohesi berfungsi sebagai penghubung klausa seperti : dan, karena, lalu, tetapi dan kata relatif : yang dan nya dan juga dilihat padanannya dalam tingkat klausa dengan klausa dan paragraf misalnya sebagai tambahan, dengan kata lain. Teori terjemahan yang digunakan untuk melihat pergeseran makna tekstual yang terjadi di dalam teks karya popular See you at Top bahasa Inggris “ dan versi terjemahannya “ bahasa Indonesia yang berkaitan dengan aspek yang dikaji. Dalam Teori terjemahan ada empat unsur yang disasar dalam analisis pergeseran yaitu : 1 Analisis pergeseran gramatika atau transposisi, 2 Analisis pergeseran wajib, 3 Pergeseran yang dilakukan kerumpangan kosakata dengan mengunakan struktur gramatika, dan 4 Pergeseran semantik. Pengumpulan data dengan mencatat butir – butir makna tekstual dengan padanan dalam kartu data, kemudian dilakukan analisis gramatika yaitu memilah Universitas Sumatera Utara – milah dan menjabarkan terjadi pergeseran makna tekstual. Catford l965:27 membedakan “ Kesepadanan tekstual textual equivalence, dan kesejajaran formal formal correspondence dan kesejajaran formal adalah kesesuain struktur antara BS dan BT, sedangkan kesepadanan tekstual akan terbentuk jika BT mengandung pesan yang sama dengan BS. Kesepadanan tekstual, korespondensi formal adalah penerjemahan yang mempertahanakan kesamaan bentuk yaitu dalam hal structural, kategori, sintaksis dan aturan – aturan yang terdapat dalam BS. Catford l965 mengatakan pergeseran gramatikal atau transposisi adalah istilah lain dari pergeseran korespondensi formal yang diperkenalkan Catford dengan istilah shift. Menurutnya l965 pergeseran gramatika atau transposisi dengan istilah shift terbagi dua yaitu : 1. Pergeseran tataran level shift yang terbagi dua yaitu i leksikal, dan ii gramatikal, dan 2 Pergeseran katagori category shift. Kategori ini terbagi empat yaitu : i kategori unit, ii kategori struktur, iii kategori kelas kata, dan iv kategori intrasistem. Penelitian ini menganalisis pergeseran makna translation shift yang direalisasi dalam leksikogramatika. Terdapat tiga bentuk pergeseran shift yaitu : 1 rank shift yang meliputi: morpheme, word, groupphrase dan clause sentence 2 catagori shift, yang meliputi, struktur shift, class shift, unit shift dan intra shift 3 textual shift yang meliputi shift in thematic organization, shift in information organization, dan shift in text type. Universitas Sumatera Utara Teori yang dipakai adalah merujuk pada Vinnay dan Darbelnet 2001: 56 menjelaskan bahwa ada dua strategi dalam translation yaitu terjemahan kata per kata direct translation dan translasi tidak langsung oblique translation dan kedua strategi terdiri atas tujuh prosedur yaitu 1 borrowing, 2 calque, 3 literal translation, 4 transposition, 5 modulation, 5 equivalence, 7 adaptation. Penelitiaan ini juga menggunakan teori kontrastif analisis untuk melihat persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa. Alasan mengunakan mixed theory karena penelitian ini mengaplikasikan teori terjemahan, linguistik fungsional sistemik, dan teori kontrastif analisis yaitu dengan menggambarkan dan menjabarkannya berdasarkan kepada teori - teori yang dijadikan landasan dalam menganalisis permasalahan tersebut. Kemudian dipaparkan makna tekstual dalam BS dan terjemahannya dalam BT dan juga dilakukan penghitungan tingkat validitas data, analisis makna tekstual dari teks sumber ke teks sasaran terkumpul dianalisis dengan cara mendiskripsikan hasilnya. Oleh karena itu tidak diperlukan informan untuk menguji apakah terjadi geseran atau tidak.

3.2 Data dan Sumber Data